Penjelasan Satgas Lawan Corona DPR Terkait Jamu dari China
Rabu, 29 April 2020 - 10:56 WIB
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) lawan Covid-19 DPR membantah mengimpor obat tradisional asal China, apalagi mengimpor jamu dalam jumlah besar dari negara asal virus Corona tersebut. Deputi Penerangan Masyarakat Satgas Lawan Covid-19 DPR, Arteria Dahlan pun menjelaskannya.
"Sangat disayangkan pandangan keliru terhadap Kerja Baik, Kerja Tulus dan Pemberian Obat Herbal yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR. Bahwa tidak benar Satgas Lawan Covid-19 DPR mengimpor obat tradisional asal China, apalagi mengimpor jamu dalam jumlah besar dari China," ujar Arteria Dahlan dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
(Baca juga: Dua Waketum Gerindra Beda Pendapat Soal Jamu dari China)
Faktanya kata Arteria, ada donatur yang kebetulan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad pernah terinfeksi virus corona atau Covid-19. "Kemudian dapat sembuh dari Covid-19 dengan mengkonsumsi ramuan yang komposisinya mirip dengan herbal China yang digunakan di Wuhan, dari seorang Pakar TCM (Traditional Chinese Medicine) di Jakarta," ujar anggota komisi III DPR ini.
Arteria melanjutkan, akibat dari kesembuhan tersebut, Dasco berinisiatif membentuk Satgas Lawan Covid-19 DPR dan sekaligus memesan 3.000 paket herbal yang diberi nama HerbaVid-19, untuk dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Tidak ada paksaan, dan diberikan bagi Rumah Sakit yang mau untuk menggunakannya, di antaranya diserahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada Selasa, 14 April 2020," kata dia.
Dia mengatakan, pemberian obat herbal dari Satgas Lawan Covid-19 DPR itu semacam bentuk kepedulian. "Tidak menutup kemungkinan apabila ada Pengusaha Jamu yang memiliki jamu atau ramuan herbal yang dapat dipergunakan untuk membantu pasien Covid-19 memberikan ke Satgas untuk dapat didistribusikan," katanya.
Mengenai Obat Herbal HerbaVid-19 yang diberikan oleh Satgas Lawan Covid-19 DPR RI, kata Arteria itu murni diproduksi di Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia dengan bahan-bahannya sebagian besar dari herbal tanah air.
"Dengan mengacu pada Buku Panduan Penanganan Covid-19 di Wuhan, atau sederhananya dengan mendasarkan pada Publikasi Jurnal Kesehatan Internasional atas Ramuan Obat herbal tersebut, 8 jenis bahannya yang ada di indonesia, hanya 3 jenis yang harus import yaitu: honeysuckle, forsythia dan biji burdock," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
"Sangat disayangkan pandangan keliru terhadap Kerja Baik, Kerja Tulus dan Pemberian Obat Herbal yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR. Bahwa tidak benar Satgas Lawan Covid-19 DPR mengimpor obat tradisional asal China, apalagi mengimpor jamu dalam jumlah besar dari China," ujar Arteria Dahlan dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
(Baca juga: Dua Waketum Gerindra Beda Pendapat Soal Jamu dari China)
Faktanya kata Arteria, ada donatur yang kebetulan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad pernah terinfeksi virus corona atau Covid-19. "Kemudian dapat sembuh dari Covid-19 dengan mengkonsumsi ramuan yang komposisinya mirip dengan herbal China yang digunakan di Wuhan, dari seorang Pakar TCM (Traditional Chinese Medicine) di Jakarta," ujar anggota komisi III DPR ini.
Arteria melanjutkan, akibat dari kesembuhan tersebut, Dasco berinisiatif membentuk Satgas Lawan Covid-19 DPR dan sekaligus memesan 3.000 paket herbal yang diberi nama HerbaVid-19, untuk dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Tidak ada paksaan, dan diberikan bagi Rumah Sakit yang mau untuk menggunakannya, di antaranya diserahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada Selasa, 14 April 2020," kata dia.
Dia mengatakan, pemberian obat herbal dari Satgas Lawan Covid-19 DPR itu semacam bentuk kepedulian. "Tidak menutup kemungkinan apabila ada Pengusaha Jamu yang memiliki jamu atau ramuan herbal yang dapat dipergunakan untuk membantu pasien Covid-19 memberikan ke Satgas untuk dapat didistribusikan," katanya.
Mengenai Obat Herbal HerbaVid-19 yang diberikan oleh Satgas Lawan Covid-19 DPR RI, kata Arteria itu murni diproduksi di Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia dengan bahan-bahannya sebagian besar dari herbal tanah air.
"Dengan mengacu pada Buku Panduan Penanganan Covid-19 di Wuhan, atau sederhananya dengan mendasarkan pada Publikasi Jurnal Kesehatan Internasional atas Ramuan Obat herbal tersebut, 8 jenis bahannya yang ada di indonesia, hanya 3 jenis yang harus import yaitu: honeysuckle, forsythia dan biji burdock," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
tulis komentar anda