Pakar Komunikasi Beri Tips Kampanye Pilkada saat COVID-19

Rabu, 22 Juli 2020 - 20:32 WIB
"Apa yang dilakukan Pak Mardani text book banget (viralnya tagar KamiOposisi). Itu sebuah gagasan kampanye yang bisa dijelaskan secara akdemik, orang bisa aja tidak peduli dengan sosok tapi programnya menyentuh ego involvement itu. Permainan narasi itu butuh permainan linguistik, baju bahasanya di medsos yang akan disebar untuk membangun kesadaran bersamanya," katanya.

Kemudian, kata Gun Gun, jargon kampanye akan tetap ada hanya berbeda kemasannya. Kampanye di medsos bisa kapan saja dan lebih cair, sehingga bisa dioptimalisasi paslon untuk melakukan konstruksi citra atau pun attacking campaign karena kampanye tidak mungkin tidak menyerang.

Gun Gun menambahkan, penyampaian pesan lewat medsos juga bergantung pada karakter medsosnya, karena setiap platform memiliki karakter tersendiri. Pesan yang disampaikan pun harus bisa mebuat political engagement atau keterikatan politis antara paslon dan masyarakat.

"Orang bisa dirangkul kalau si pemberi pesan memahami platform medsos dan pesan yang akan disampaikan. Pernyataan atau pesan yang disampaikan koheren, konsisten dengan pernyataan satu dengan pernyataan lain sehingga menjadi sebuah pesan, serta orang yang menyampaikan itu," kata Gun Gun.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More