Fatayat NU Dukung Program SKC untuk Pemberdayaan Perempuan
Senin, 15 Mei 2023 - 14:35 WIB
JAKARTA - Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mendukung program Sharia Knowledge Centre (SKC) yang digelar Prudential Syariah. Program ini berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi melalui pemberdayaan perempuan.
"Perempuan itu sangat istimewa dan menjadi perempuan itu harus bangga, karena jumlah kita ini tidak seberapa jauh dibandingkan jumlah laki-laki. Jadi kalau program pembangunan, terutama penguatan ekonomi perempuan ditinggal, maka sesungguhnya merugilah bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi mesti melibatkan kita para perempuan," kata Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah dalam keterangan tertulis, Senin (15/5/2023).
Menurut Margaret, pembangunan dengan penguatan ekonomi melalui perempuan sudah tepat karena kaum hawa memiliki posisi sangat strategis sebagai ibu rumah tangga. Penguatan atau edukasi kepada perempuan, juga akan menjangkau anak, suami, dan keluarganya.
"Karena para perempuan ini para sahabat Fatayat ini adalah para ibu rumah tangga yang ibarat kata, sekali dayung satu dua pulau terlampaui. Jadi dapat ibunya, ya dapat juga anak-anaknya, dapat ibunya ya dapat juga suaminya, dapat ibunya ya dapat juga keluarganya," kata Anggota Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAI) ini.
Karena itu, ia berharap anggota Fatayat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Head of Digital and Ecosystem Partnership PT Prudential Syariah, Harpedi Puseto menjelaskan, pihaknya merayakan milad pertama setelah resmi menjadi entitas terpisah pada 5 April 2022. Menurutnya, Prudential Syariah merupakan perusahaan asuransi Syariah pertama yang melakukan pemisahan dari induknya.
"Dan perusahaan Prudential Syariah ini merupakan perusahaan dengan market share dan total aset terbesar saat ini berdasarkan dari Data AAJI 2022 ytd," kata Seto.
Potensi ekonomi Syariah di Indonesia sangat besar. Data menunjukkan masih kurang dari 1% populasi di Indonesia yang memiliki asuransi Syariah. Sementara itu, risiko kehidupan bisa datang kapan saja tanpa bisa diprediksi.
Agar masyarakat memiliki kesadaran berasuransi, salah satu upaya yang dilakukan Prudential Syariah dengan fokus pada kegiatan literasi dan inklusi keuangan khususnya terkait Syariah. Salah satu tantangan dalam mengembangkan asuransi jiwa Syariah adalah rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, yang baru mencapai 9,14% di 2022 untuk literasi, dan 12,12% untuk inklusi. Sementara indeks literasi dan inklusi keuangan umum masyarakat Indonesia mencapai 49,68% dan 85,10% di tahun yang sama.
"Perempuan itu sangat istimewa dan menjadi perempuan itu harus bangga, karena jumlah kita ini tidak seberapa jauh dibandingkan jumlah laki-laki. Jadi kalau program pembangunan, terutama penguatan ekonomi perempuan ditinggal, maka sesungguhnya merugilah bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi mesti melibatkan kita para perempuan," kata Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah dalam keterangan tertulis, Senin (15/5/2023).
Menurut Margaret, pembangunan dengan penguatan ekonomi melalui perempuan sudah tepat karena kaum hawa memiliki posisi sangat strategis sebagai ibu rumah tangga. Penguatan atau edukasi kepada perempuan, juga akan menjangkau anak, suami, dan keluarganya.
"Karena para perempuan ini para sahabat Fatayat ini adalah para ibu rumah tangga yang ibarat kata, sekali dayung satu dua pulau terlampaui. Jadi dapat ibunya, ya dapat juga anak-anaknya, dapat ibunya ya dapat juga suaminya, dapat ibunya ya dapat juga keluarganya," kata Anggota Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAI) ini.
Karena itu, ia berharap anggota Fatayat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Head of Digital and Ecosystem Partnership PT Prudential Syariah, Harpedi Puseto menjelaskan, pihaknya merayakan milad pertama setelah resmi menjadi entitas terpisah pada 5 April 2022. Menurutnya, Prudential Syariah merupakan perusahaan asuransi Syariah pertama yang melakukan pemisahan dari induknya.
"Dan perusahaan Prudential Syariah ini merupakan perusahaan dengan market share dan total aset terbesar saat ini berdasarkan dari Data AAJI 2022 ytd," kata Seto.
Potensi ekonomi Syariah di Indonesia sangat besar. Data menunjukkan masih kurang dari 1% populasi di Indonesia yang memiliki asuransi Syariah. Sementara itu, risiko kehidupan bisa datang kapan saja tanpa bisa diprediksi.
Agar masyarakat memiliki kesadaran berasuransi, salah satu upaya yang dilakukan Prudential Syariah dengan fokus pada kegiatan literasi dan inklusi keuangan khususnya terkait Syariah. Salah satu tantangan dalam mengembangkan asuransi jiwa Syariah adalah rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, yang baru mencapai 9,14% di 2022 untuk literasi, dan 12,12% untuk inklusi. Sementara indeks literasi dan inklusi keuangan umum masyarakat Indonesia mencapai 49,68% dan 85,10% di tahun yang sama.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda