Polri Diminta Tak Boleh Lengah di Tengah Pandemi Corona
Rabu, 29 April 2020 - 09:04 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan, para pelaku kriminal, termasuk teroris selalu berupaya mencari berbagai peluang untuk melakukan aksinya. Terutama para teroris, sekecil apa pun aksi tersebut sangat berguna bagi mereka untuk menjaga eksistensi bahwa gerakan mereka masih ada.
"Jadi, jangan heran jika para terorisme diam-diam juga memanfaatkan pandemi corona (Covid-19), untuk menebar aksinya. Sebab itu jajaran kepolisian tidak boleh lengah," ujar Neta kepada SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Maka itu, aksi pagar betis maupun aksi sapu bersih harus terus dilakuan aparat keamanan. Tujuannya agar tidak memberi peluang bagi teroris untuk beraksi. Dalam hal ini, IPW memberi apresiasi pada polri, yang tetap agresif memburu kantong-kantong dan jaringan terorisme, seperti yang dilakukan Densus 88 Polri di serang.
"Tentunya tugas polri dalam mengendalikan terorisme sekarang ini tidak mudah. Sebab polri juga sangat sibuk mengamankan PSBB untuk mencegah penyebaran wabah Corona," tutur dia.
Selain itu, lanjut dia, Polri juga sibuk mengendalikan Kamtibmas dari sikap nekat para penjahat pasca dibebaskannya 30.432 narapidana oleh Menkumham. Meskipun pergerakan para teroris tidak seperti dulu karena pendanaan mereka makin sulit, polri tetap tidak boleh lengah.
"Dengan diburunya terus menerus kantong-kantong terorisme, kekuatan mereka makin lumpuh dan tidak bisa terkonsolidasi untuk membuat teror-teror besar," pungkasnya.
"Jadi, jangan heran jika para terorisme diam-diam juga memanfaatkan pandemi corona (Covid-19), untuk menebar aksinya. Sebab itu jajaran kepolisian tidak boleh lengah," ujar Neta kepada SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Maka itu, aksi pagar betis maupun aksi sapu bersih harus terus dilakuan aparat keamanan. Tujuannya agar tidak memberi peluang bagi teroris untuk beraksi. Dalam hal ini, IPW memberi apresiasi pada polri, yang tetap agresif memburu kantong-kantong dan jaringan terorisme, seperti yang dilakukan Densus 88 Polri di serang.
"Tentunya tugas polri dalam mengendalikan terorisme sekarang ini tidak mudah. Sebab polri juga sangat sibuk mengamankan PSBB untuk mencegah penyebaran wabah Corona," tutur dia.
Selain itu, lanjut dia, Polri juga sibuk mengendalikan Kamtibmas dari sikap nekat para penjahat pasca dibebaskannya 30.432 narapidana oleh Menkumham. Meskipun pergerakan para teroris tidak seperti dulu karena pendanaan mereka makin sulit, polri tetap tidak boleh lengah.
"Dengan diburunya terus menerus kantong-kantong terorisme, kekuatan mereka makin lumpuh dan tidak bisa terkonsolidasi untuk membuat teror-teror besar," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda