Bareskrim Buru Pengunggah Informasi Hoaks Data Pemilu 2024
Selasa, 02 Mei 2023 - 12:05 WIB
Bareskrim Polri memburu pelaku penyebaran hoaks kebocoran data Pemilu 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Bareskrim Polri memburu pelaku penyebaran hoaks kebocoran data Pemilu 2024 . Informasi tersebut beredar luas atau viral di media sosial.
Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait leabsahan video tersebut. Bareskrim bersama KPU sedang mencari pemilik akun yang menyebar video hoaks tersebut.
"Kita juga sudah koordinasi dengan KPU untuk nanti melakukan profilling terhadap siapa yang meng-upload pertama kali kebocoran data tersebut," kata Adi saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Senin (1/5/2023).
Adi memastikan, Bareskrim menindak secara hukum terduga pelaku bila ditemukan unsur pidananya. "Pertama nanti dari laporan patroli siber akan dibuat laporan informasi, kemudian laporan informasi akan dilakukan penyelidikan apabila ditemukan unsur pidana akan menjadi laporan polisi," tutur Adi.
Terlepas dari itu, Adi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam bersosial media, apalagi menjelang Pemilu 2024. Ia mencontohkan seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang terjerat kasus hukum gara-gara komentar di media sosial.
"Ya mungkin kita semua nggak nyangka seseorang yang memiliki keilmuan dan terpilih menjadi salah satu peneliti, kata-katanya itu seperti orang yang tidak berpendidikan, menghalalkan darah sampai mengancam," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya sebuah video yang mengeklaim hasil Pemilu 2024 sudah disiapkan oleh KPU viral di jagat maya Twitter. Video itu diketahui disebarkan oleh @Bams2773559ΓΈ.
Dalam unggahan video itu, terdapat narasi "*INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024* *Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?*".
Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait leabsahan video tersebut. Bareskrim bersama KPU sedang mencari pemilik akun yang menyebar video hoaks tersebut.
"Kita juga sudah koordinasi dengan KPU untuk nanti melakukan profilling terhadap siapa yang meng-upload pertama kali kebocoran data tersebut," kata Adi saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Senin (1/5/2023).
Adi memastikan, Bareskrim menindak secara hukum terduga pelaku bila ditemukan unsur pidananya. "Pertama nanti dari laporan patroli siber akan dibuat laporan informasi, kemudian laporan informasi akan dilakukan penyelidikan apabila ditemukan unsur pidana akan menjadi laporan polisi," tutur Adi.
Terlepas dari itu, Adi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam bersosial media, apalagi menjelang Pemilu 2024. Ia mencontohkan seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang terjerat kasus hukum gara-gara komentar di media sosial.
"Ya mungkin kita semua nggak nyangka seseorang yang memiliki keilmuan dan terpilih menjadi salah satu peneliti, kata-katanya itu seperti orang yang tidak berpendidikan, menghalalkan darah sampai mengancam," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya sebuah video yang mengeklaim hasil Pemilu 2024 sudah disiapkan oleh KPU viral di jagat maya Twitter. Video itu diketahui disebarkan oleh @Bams2773559ΓΈ.
Dalam unggahan video itu, terdapat narasi "*INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024* *Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?*".
(abd)
tulis komentar anda