Ganjar Jadi Capres 2024, Plt Ketum PPP Ungkap Kondisi Terkini KIB
Minggu, 23 April 2023 - 06:11 WIB
JAKARTA - Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono mengungkapkan kondisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) setelah Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP). Segala keputusan di PPP termasuk soal Pilpres 2024 akan diputuskan sesuai mekanisme internal.
“Ya memang PPP ini termasuk partai yang sudah go public tidak ada pemegang saham mayoritas, sehingga berbagai macam keputusan di PPP ini harus melalui proses sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART,” kata Mardiono usai dikunjungi Sandiaga Uno di kediamannya di Permata Hijau, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Sabtu (22/4/2023) malam.
Mardiono menuturkan, di PPP ada empat majelis yakni Majelis Pertimbangan, Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pakar. Kemudian berjenjang dari DPC, DPD, DPW dan DPP.
Sehingga, proses-proses yang berjenjang itu harus dilalui sebagai sistem demokrasi yang diterapkan di PPP sejak didirikan pada tahun 1973.
Namun demikian, Mardiono tidak menampik bahwa sejak 6-7 bulan lalu sudah banyak pengurus wilayah PPP yang mendeklarasikan dukungannya untuk Ganjar sebagai capres. Bahkan jika dihitung ada belasan wilayah yang mengusulkan Ganjar.
“Arus bawah itu kita dengarkan dan itu memang tradisi di PPP. Kemudian hasilnya apa akan menjadi keputusan sesuai mekanisme partai,” tuturnya.
Terkait potensi perpecahan di KIB, Mardiono mengungkapkan bahwa KIB belum bisa dikatakan pecah, karena KIB belum memutuskan. “Saya pikir sampai saat ini belum ada yang dikatakan perpecahan itu belum, tetapi di KIB sendiri belum mengambil keputusan ya,” terang Mardiono.
Namun demikian, lanjut dia, karena waktu pencoblosan kurang dari 9 bulan lagi, maka parpol akan mengambil keputusan terkait dengan koalisi pilpres. Masing-masing parpol akan berpikir dan menimbang keputusannya agar bisa memberi ruang bagi masyarakat sejak jauh-jauh hari sebelum pencoblosan.
“Memang karena waktunya kurang 9 bulan lagi, setiap parpol akan mengambil keputusan itu, untuk mengambil ruang kapada rakyat, kepada umat untuk bisa berpikir, menimang pilihannya jauh-jauh hari, seperti kemarin PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo kurang dari pemilu 9 bulan lagi,” ujarnya.
“Memberikan ruang seluas-luasnya pada rakyat juga memberikan peluang seluas-luasnya pada Ganjar yang dicalonkan PDIP untuk mensosialisasikan program, ide, gagasannya untuk Indonesia ke depan. Partai juga memiliki tugas sama, merekrut tokoh bangsa untuk meneruskan pembangunan bangsa yang berkesinambungan. Tidak boleh setback mundur,” ucapnya.
“Ya memang PPP ini termasuk partai yang sudah go public tidak ada pemegang saham mayoritas, sehingga berbagai macam keputusan di PPP ini harus melalui proses sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART,” kata Mardiono usai dikunjungi Sandiaga Uno di kediamannya di Permata Hijau, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Sabtu (22/4/2023) malam.
Mardiono menuturkan, di PPP ada empat majelis yakni Majelis Pertimbangan, Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pakar. Kemudian berjenjang dari DPC, DPD, DPW dan DPP.
Sehingga, proses-proses yang berjenjang itu harus dilalui sebagai sistem demokrasi yang diterapkan di PPP sejak didirikan pada tahun 1973.
Namun demikian, Mardiono tidak menampik bahwa sejak 6-7 bulan lalu sudah banyak pengurus wilayah PPP yang mendeklarasikan dukungannya untuk Ganjar sebagai capres. Bahkan jika dihitung ada belasan wilayah yang mengusulkan Ganjar.
“Arus bawah itu kita dengarkan dan itu memang tradisi di PPP. Kemudian hasilnya apa akan menjadi keputusan sesuai mekanisme partai,” tuturnya.
Terkait potensi perpecahan di KIB, Mardiono mengungkapkan bahwa KIB belum bisa dikatakan pecah, karena KIB belum memutuskan. “Saya pikir sampai saat ini belum ada yang dikatakan perpecahan itu belum, tetapi di KIB sendiri belum mengambil keputusan ya,” terang Mardiono.
Namun demikian, lanjut dia, karena waktu pencoblosan kurang dari 9 bulan lagi, maka parpol akan mengambil keputusan terkait dengan koalisi pilpres. Masing-masing parpol akan berpikir dan menimbang keputusannya agar bisa memberi ruang bagi masyarakat sejak jauh-jauh hari sebelum pencoblosan.
“Memang karena waktunya kurang 9 bulan lagi, setiap parpol akan mengambil keputusan itu, untuk mengambil ruang kapada rakyat, kepada umat untuk bisa berpikir, menimang pilihannya jauh-jauh hari, seperti kemarin PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo kurang dari pemilu 9 bulan lagi,” ujarnya.
“Memberikan ruang seluas-luasnya pada rakyat juga memberikan peluang seluas-luasnya pada Ganjar yang dicalonkan PDIP untuk mensosialisasikan program, ide, gagasannya untuk Indonesia ke depan. Partai juga memiliki tugas sama, merekrut tokoh bangsa untuk meneruskan pembangunan bangsa yang berkesinambungan. Tidak boleh setback mundur,” ucapnya.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda