Usaha Mikro Serap 70% Tenaga Kerja, Menaker Genjot Pelatihan Kewirausahaan
Selasa, 21 Juli 2020 - 08:09 WIB
BANDUNG - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus berusaha menciptakan wirausaha melalui pelatihan inkubasi bisnis di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Lembang.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, mencapai lebih dari 70%. “Jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil ini strategis bagi pekerja yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dan dirumahkan,” ujar Menaker dalam keterangan tertulis, setelah membuka Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di BBPPK dan PKK Lembang, Bandung Barat, Minggu malam (19/7/2020). (Baca: Sama-sama Musuh China, Kapal Induk AS dan AL India Latihan Gabungan)
Karena pentingnya pelatihan inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausaha, Menaker menginstruksikan pada jajaran BBPPK dan PKK untuk terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja. Satu di antara upaya yang dilakukannya ialah memperluas kesempatan kerja (job creation) melalui program kewirausahaan. (Baca juga: Kabar Gembira, Korban PHK di Masa Pandemi Akan Dipekerjakan Kembali)
“Kami berharap peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja,” harapnya.
Pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis ini bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta sehingga mampu menjadi wirausaha yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi. “Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif,” kata Menaker. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama lima hari, mulai 19-24 Juli 2020, dan diikuti 200 peserta dari berbagai daerah. Antara lain Provinsi Banten sebanyak 19 orang, DKI Jakarta sebanyak 31 orang, Jawa Barat sebanyak 39 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 orang, Jawa Tengah 51 orang, dan Jawa Timur sebanyak 50 orang. Jumlah peserta tersebut dikelompokkan pada enam jenis usaha, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan (kuliner), jasa, dan industri kreatif. (Abdul Rochim)
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, mencapai lebih dari 70%. “Jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil ini strategis bagi pekerja yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dan dirumahkan,” ujar Menaker dalam keterangan tertulis, setelah membuka Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di BBPPK dan PKK Lembang, Bandung Barat, Minggu malam (19/7/2020). (Baca: Sama-sama Musuh China, Kapal Induk AS dan AL India Latihan Gabungan)
Karena pentingnya pelatihan inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausaha, Menaker menginstruksikan pada jajaran BBPPK dan PKK untuk terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja. Satu di antara upaya yang dilakukannya ialah memperluas kesempatan kerja (job creation) melalui program kewirausahaan. (Baca juga: Kabar Gembira, Korban PHK di Masa Pandemi Akan Dipekerjakan Kembali)
“Kami berharap peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja,” harapnya.
Pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis ini bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta sehingga mampu menjadi wirausaha yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi. “Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif,” kata Menaker. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama lima hari, mulai 19-24 Juli 2020, dan diikuti 200 peserta dari berbagai daerah. Antara lain Provinsi Banten sebanyak 19 orang, DKI Jakarta sebanyak 31 orang, Jawa Barat sebanyak 39 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 orang, Jawa Tengah 51 orang, dan Jawa Timur sebanyak 50 orang. Jumlah peserta tersebut dikelompokkan pada enam jenis usaha, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan (kuliner), jasa, dan industri kreatif. (Abdul Rochim)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda