Omicron Arcturus Terdeteksi, Vaksin dan Prokes saat Mudik Lebaran Penting
Selasa, 18 April 2023 - 21:54 WIB
JAKARTA - Kasus baru Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus sudah terdeteksi di Indonesia. Masyarakat diingatkan perlu menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat saat mudik Lebaran seperti tetap menggunakan masker untuk mencegah penularan Covid-19 meski kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dicabut.
"Kalau ada orang sakit, lalu saat sedang dalam perjalanan jauh, di ruang tertutup, atau keramaian, pakailah masker. Prokes harus jadi perilaku baru," ujar Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman, Selasa (18/4/2023).
Di samping itu, dia mendorong pelaksanaan vaksinasi booster terus digencarkan pemerintah, terutama pada orang-orang yang aktif dan berisiko. Sebab, orang yang aktif bisa saja dari sisi mobilitas atau pekerjaan.
Sementara itu, kelompok berisiko dilihat dari kondisi tubuh atau lanjut usia (lansia). "Itu yang mesti dilakukan supaya Lebaran kita aman, begitu juga ritual ibadah kita selama bulan Ramadan," ujarnya yang juga ahli epidemiologi ini.
Dicky juga menganjurkan orang sakit atau demam untuk tidak memaksakan beraktivitas di luar. "Jangan sampai memaksakan diri datang ke tempat keramaian," pungkasnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengimbau masyarakat mengakses vaksin Covid-19 dosis booster sebagai penguat. Pasalnya, vaksin booster bermanfaat untuk melindungi masyarakat, terutama ketika mobilitas meningkat.
Kemenkes mengingatkan masyarakat bahwa ada potensi kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran 2023. Kendati demikian, kondisinya tetap akan terkendali dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
"Jadi kami harapkan (masyarakat) dengan patuh melakukan booster. Sekali pun ada peningkatan (kasus) kami harapkan (vaksin booster) amanlah, bisa melindungi masyarakat," ujar Maxi.
"Kalau ada orang sakit, lalu saat sedang dalam perjalanan jauh, di ruang tertutup, atau keramaian, pakailah masker. Prokes harus jadi perilaku baru," ujar Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman, Selasa (18/4/2023).
Di samping itu, dia mendorong pelaksanaan vaksinasi booster terus digencarkan pemerintah, terutama pada orang-orang yang aktif dan berisiko. Sebab, orang yang aktif bisa saja dari sisi mobilitas atau pekerjaan.
Sementara itu, kelompok berisiko dilihat dari kondisi tubuh atau lanjut usia (lansia). "Itu yang mesti dilakukan supaya Lebaran kita aman, begitu juga ritual ibadah kita selama bulan Ramadan," ujarnya yang juga ahli epidemiologi ini.
Dicky juga menganjurkan orang sakit atau demam untuk tidak memaksakan beraktivitas di luar. "Jangan sampai memaksakan diri datang ke tempat keramaian," pungkasnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengimbau masyarakat mengakses vaksin Covid-19 dosis booster sebagai penguat. Pasalnya, vaksin booster bermanfaat untuk melindungi masyarakat, terutama ketika mobilitas meningkat.
Kemenkes mengingatkan masyarakat bahwa ada potensi kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran 2023. Kendati demikian, kondisinya tetap akan terkendali dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
"Jadi kami harapkan (masyarakat) dengan patuh melakukan booster. Sekali pun ada peningkatan (kasus) kami harapkan (vaksin booster) amanlah, bisa melindungi masyarakat," ujar Maxi.
(rca)
tulis komentar anda