PPIH Diminta Waspadai 5 Titik Kritis Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 11 April 2023 - 15:38 WIB
"Ini harus jadi perhatian setiap kali ada kedatangan minta jemaah haji lakukan orientasi lokasi mereka tinggal. Pertama hotelnya di mana, jalannya jalan apa, ciri fisiknya bagaimana, bahkan kalau perlu setiap jemaah dibekali kartu hotel untuk suatu saat jika mereka kesasar bisa dengan mudah minta pertolongan kepada siapa pun, tidak terkecuali kepada petugas haji Indonesia," tutur dia.

Dengan jumlah jemaah haji lansia yang bertambah banyak pada tahun ini, kata Arsad, potensi orang yang kesasar pada saat awal kedatangan akan semakin banyak. Untuk itu, Arsad meminta PPIH untuk memperhatikan persoalan ini.

Titik krisis ketiga adalah ketika jemaah haji berada di Mekkah setelah melakukan umrah selesai melaksanakan umrah haji. Ketika menunggu 8 Zulhijah ada sebagian kelompok jemaah yang mengisi waktunya dengan melaksanakan umrah sunah berkali-kali tanpa memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik. Sehingga menjelang keberangkatan ke Arafah kondisi fisiknya sudah lemah. Padahal Wukuf merupakan puncak ibadah haji

"Jangan kita ke depankan yang sunah tapi tinggalkan yang rukun. Ini cara pandang ini salah. Jadi tolong diingatkan siapa saja untuk tidak memaksakan jemaah melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat kondisi mereka semakin lemah," sambung Arsyad.

Titik kritis keempat jemaah calon haji pada saat keberangkatan ke masyair atau ketika berada di masyair. Meski jemaah diberi kesempatna untuk istirahat tidur, tapi karena kondisi dan suasana begitu ramai membuat mereka tidak bisa istirahat.

Begitu juga di Mina, kondisi tenda sangat sempit membuat mereka tidak banyak istirahat. Padahal saat Masyair justru jemaah banyak melakukan aktivitas fisik. Dalam kondisi fisik yang lemah, sementara aktivitas fisik begitu berat membuat kondisi jemaah lemah.

“Berdasarkan laporan dari Kemenkes setiap tahunnya angka kematian jemaah haji Indonesia meningkat drastis setelah pelaksanaan ibadah masyair, faktor penyebabnya adalah kelelahan. Ini menjadi titik kritis juga dalam pelayanan kepada jemaah haji Indonesia 2023,” katanya.

Titik kritis terakhir adalah saat pelaksanaan tawaf ifadhah. Setiap tahun saat tawaf ifadhah bisa dipastikan bahwa suasana di Kakbah penuh dan sesak. Apalagi jika ada yang sengaja mengambil tawaf ifadhah pada tanggal 10 Zulhijah.

"Sudah kondisi fisik lelah karena jumroh aqobah langsung ke Masjidil Harom ini tambah capai. Untuk itu saya meminta kepada pembimbing agar menyelesaikan jumrah aqobah di mina setelah itu kembali ke hotel istirahat, setelah kondisi fisik baru melakukan tawaf ifadhah," kata Arsyad.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More