Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Fenomenal
Senin, 10 April 2023 - 05:06 WIB
Kelima, mushaf kenegaraan pertama, yaitu Mushaf Pusaka. Mushaf ini ditulis atas prakarsa Presiden RI, Ir. Soekarno dan merupakan mushaf resmi yang ditulis tangan pertama kali setelah kemerdekaan RI.
Mushaf ini dianggap sebagai hadiah dari umat Islam Indonesia untuk kemerdekaan RI. Peresmian mushaf ini dilakukan dengan penulisan huruf ba’ (huruf pertama Basmalah) oleh Bung Karno, dan diakhiri dengan huruf mim (huruf terakhir) oleh Bung Hatta.
Keenam, mushaf terbanyak dicetak yakni Mushaf Standar Indonesia Rasm Usmani. Mushaf Rasm Usmani menjadi rujukan resmi para penerbit dan percetakan Al-Qur'an di Indonesia dalam memproduksi mushaf Al-Qur'an.
Ketujuh, mushaf braille yang diperuntukkan bagi tuna netra. Mushaf Al-Qur'an yang ditulis dengan aksara braille, digunakan oleh para Sahabat Tuna Netra.
Kedelapan, mushaf isyarat yang biasa digunakan oleh teman tuli. Al-Qur'an bahasa isyarat ini digunakan oleh para Sahabat Tuli.
Kesembilan, mushaf kuno-kunoan. Ini yang dimaksud yaitu mushaf kuno palsu atau mushaf yang dibuat seolah-olah kuno.
"Mushaf ini (kuno-kunoan) kerap dibuat untuk menipu masyarakat demi keuntungan materi. Dipamerkan sebagai edukasi agar masyarakat tidak mudah tertipu bila ditunjukkan mushaf yang diklaim kuno," imbuhnya.
Suyitno menambahkan, selain dalam rangka memperingati momentum turunnya Al-Qur’an, Gebyar Nuzulul Qur'an ini dimaksudkan sebagai sarana syiar dan edukasi bagi masyarakat. Acara ini juga akan dibuka untuk umum.
"Dalam kesempatan ini masyarakat juga dapat memperoleh informasi berbagai produk hasil kajian Al-Qur’an yang dimiliki Kemenag," paparnya.
Selain pameran produk, dalam Gebyar Nuzulul Qur’an juga akan dibuka Konsultasi Layanan Tashih Al-Qur’an, pameran kaligrafi batik, hingga aneka lomba Qur’ani Expose.
Mushaf ini dianggap sebagai hadiah dari umat Islam Indonesia untuk kemerdekaan RI. Peresmian mushaf ini dilakukan dengan penulisan huruf ba’ (huruf pertama Basmalah) oleh Bung Karno, dan diakhiri dengan huruf mim (huruf terakhir) oleh Bung Hatta.
Keenam, mushaf terbanyak dicetak yakni Mushaf Standar Indonesia Rasm Usmani. Mushaf Rasm Usmani menjadi rujukan resmi para penerbit dan percetakan Al-Qur'an di Indonesia dalam memproduksi mushaf Al-Qur'an.
Ketujuh, mushaf braille yang diperuntukkan bagi tuna netra. Mushaf Al-Qur'an yang ditulis dengan aksara braille, digunakan oleh para Sahabat Tuna Netra.
Kedelapan, mushaf isyarat yang biasa digunakan oleh teman tuli. Al-Qur'an bahasa isyarat ini digunakan oleh para Sahabat Tuli.
Kesembilan, mushaf kuno-kunoan. Ini yang dimaksud yaitu mushaf kuno palsu atau mushaf yang dibuat seolah-olah kuno.
"Mushaf ini (kuno-kunoan) kerap dibuat untuk menipu masyarakat demi keuntungan materi. Dipamerkan sebagai edukasi agar masyarakat tidak mudah tertipu bila ditunjukkan mushaf yang diklaim kuno," imbuhnya.
Suyitno menambahkan, selain dalam rangka memperingati momentum turunnya Al-Qur’an, Gebyar Nuzulul Qur'an ini dimaksudkan sebagai sarana syiar dan edukasi bagi masyarakat. Acara ini juga akan dibuka untuk umum.
"Dalam kesempatan ini masyarakat juga dapat memperoleh informasi berbagai produk hasil kajian Al-Qur’an yang dimiliki Kemenag," paparnya.
Selain pameran produk, dalam Gebyar Nuzulul Qur’an juga akan dibuka Konsultasi Layanan Tashih Al-Qur’an, pameran kaligrafi batik, hingga aneka lomba Qur’ani Expose.
tulis komentar anda