Pahlawan Nasional Lahir Bulan Maret, Nomor 2 Perumus Naskah Proklamasi
Sabtu, 04 Maret 2023 - 01:16 WIB
Takut akan revolusioner PNI Baru, Belanda menangkap, memenjarakan hingga membuang Syahrir, Hatta serta pimpinan PNI Baru. Setelah tragedi tersebut, Soekarno menunjuk Syahrir menjadi Perdana Menteri untuk melanjutkan Perundingan Lingarjati.
Pada 1948, Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia. Namun, tahun 1962-1965, ia ditangkap serta dipenjarakan hingga mengalami stroke. Syahrir ditangkap karena Partai Sosialis Indonesia terlibat pemberontakan PRRI.
Melalui Keputusan Presiden No 76 Tahun 1966, Sutan Syahrir diberi gelar pahlawan nasional.
Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, 31 Maret 1987. Ia merupakan pahlawan nasional yang dijuluki Si Jalak Harupat. Otto menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Guru Atas. Bandung menjadi tempat Otto mulai aktif di dunia politik.
Pada 1925, Otto terjun ke organisasi Budi Utomo. Dia dipercaya menjadi anggota Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo. Tahun 1942-1945, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja. Kemudian dirinya diangkat menjadi anggota BPUPKI serta PPKI.
Setelah Indonesia merdeka, Otto menjabat sebagai Menteri Negara. Ia bertugas melakukan persiapan pembentukan BKR. Namun hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan sehingga Otto menjadi korban penculikan. Dikabarkan, Otto dibunuh serta mayatnya dibuang ke laut dan jasadnya tidak ditemukan.
Pemerintah Indonesia menetapkan 20 Desember 1945 sebagai meninggalnya Otto. Atas jasanya kepada bangsa dan negara, Otto diangkat sebagai pahlawan nasional berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 088/TK/Tahun 1973.
Pada 1948, Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia. Namun, tahun 1962-1965, ia ditangkap serta dipenjarakan hingga mengalami stroke. Syahrir ditangkap karena Partai Sosialis Indonesia terlibat pemberontakan PRRI.
Melalui Keputusan Presiden No 76 Tahun 1966, Sutan Syahrir diberi gelar pahlawan nasional.
4. Otto Iskandar Dinata
Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, 31 Maret 1987. Ia merupakan pahlawan nasional yang dijuluki Si Jalak Harupat. Otto menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Guru Atas. Bandung menjadi tempat Otto mulai aktif di dunia politik.
Pada 1925, Otto terjun ke organisasi Budi Utomo. Dia dipercaya menjadi anggota Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo. Tahun 1942-1945, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja. Kemudian dirinya diangkat menjadi anggota BPUPKI serta PPKI.
Setelah Indonesia merdeka, Otto menjabat sebagai Menteri Negara. Ia bertugas melakukan persiapan pembentukan BKR. Namun hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan sehingga Otto menjadi korban penculikan. Dikabarkan, Otto dibunuh serta mayatnya dibuang ke laut dan jasadnya tidak ditemukan.
Pemerintah Indonesia menetapkan 20 Desember 1945 sebagai meninggalnya Otto. Atas jasanya kepada bangsa dan negara, Otto diangkat sebagai pahlawan nasional berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 088/TK/Tahun 1973.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda