Kebudayaan Dapat Jadi Modal Sangat Penting Kemajuan Indonesia
Selasa, 28 Februari 2023 - 13:43 WIB
JAKARTA - Bali dinilai bisa menjadi pusat pengembangan kebudayaan Indonesia yang dapat ditransformasikan sebagai sumbangsih untuk dunia. Sebab, Bali telah membuktikan kehandalan sistem kebudayaannya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto saat menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul Teguh Indonesia Berkepribadian di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (28/2/2023). Ia mendorong ISI Denpasar terus menggali dan mengembangkan pendekatan akademis dan empiris dalam menyusun suatu strategi kebudayaan bagi Indonesia dan dunia.
"Dengan berbagai bukti otentik seperti peninggalan lontar, karya seni, tari-tarian, hingga kebudayaan Bali dalam pengertian luas, saya meyakini bahwa di Bali ini tercermin akar kebudayaan Nusantara, suatu identitas kebudayaan yang lahir dari hasil dialektika budaya nusantara dengan peradaban dunia," kata Hasto dalam orasi ilmiahnya.
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyebut kebudayaan bisa menjadi modalitas yang sangat penting di dalam membangun kemajuan Indonesia Raya. Secara empiris hal ini telah dibuktikan di Jepang, Korea, Eropa, hingga Tiongkok.
Ia berharap seluruh kampus seni di Indonesia berkolaborasi dan menyatu menjadi ISI Indonesia yang kelak dapat menjadi wujud kepemimpinan di bidang seni budaya Indonesia secara global.
"Saya membayangkan nantinya sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia bagi dunia, suatu saat dapat dibangun pusat kebudayaan dan Institut Seni Indonesia di New York, Amerika Serikat, dan di situlah gambaran kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang seni budaya," kata politikus asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.
Untuk itu, Hasto menyebutkan ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan terkait hal itu. Pertama, perlunya kajian akademis tentang seluruh muatan budaya Bali, dengan menggali seluruh karya sastra, falsafah, nilai, dan tradisi kebudayaan yang ada sebagai hasil dari dialektika peradaban, baik dari dalam negeri-nusantara maupun dalam titik temunya dengan peradaban dunia.
Kedua, pentingnya untuk melihat secara kritis dengan mengembangkan kebudayaan sebagai sistem pengetahuan, termasuk menempatkan pentingnya kritik kebudayaan. Hasto mengutip pernyataan Ignas Kleden, kritik kebudayaan yang valid mempersoalkan nilai budaya dalam konteks kognitifnya, yang tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial-historis kebudayaan tersebut.
"Ketiga, seluruh nilai yang terkandung dalam kebudayaan, menjadi desain penting di dalam merumuskan strategi kebudayaan Indonesia, agar seluruh proses modernisasi yang ada tetap berdiri kokoh pada identitas kebudayaan bangsa," katanya.
Hal ini disampaikan Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto saat menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul Teguh Indonesia Berkepribadian di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (28/2/2023). Ia mendorong ISI Denpasar terus menggali dan mengembangkan pendekatan akademis dan empiris dalam menyusun suatu strategi kebudayaan bagi Indonesia dan dunia.
"Dengan berbagai bukti otentik seperti peninggalan lontar, karya seni, tari-tarian, hingga kebudayaan Bali dalam pengertian luas, saya meyakini bahwa di Bali ini tercermin akar kebudayaan Nusantara, suatu identitas kebudayaan yang lahir dari hasil dialektika budaya nusantara dengan peradaban dunia," kata Hasto dalam orasi ilmiahnya.
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyebut kebudayaan bisa menjadi modalitas yang sangat penting di dalam membangun kemajuan Indonesia Raya. Secara empiris hal ini telah dibuktikan di Jepang, Korea, Eropa, hingga Tiongkok.
Ia berharap seluruh kampus seni di Indonesia berkolaborasi dan menyatu menjadi ISI Indonesia yang kelak dapat menjadi wujud kepemimpinan di bidang seni budaya Indonesia secara global.
"Saya membayangkan nantinya sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia bagi dunia, suatu saat dapat dibangun pusat kebudayaan dan Institut Seni Indonesia di New York, Amerika Serikat, dan di situlah gambaran kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang seni budaya," kata politikus asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.
Untuk itu, Hasto menyebutkan ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan terkait hal itu. Pertama, perlunya kajian akademis tentang seluruh muatan budaya Bali, dengan menggali seluruh karya sastra, falsafah, nilai, dan tradisi kebudayaan yang ada sebagai hasil dari dialektika peradaban, baik dari dalam negeri-nusantara maupun dalam titik temunya dengan peradaban dunia.
Kedua, pentingnya untuk melihat secara kritis dengan mengembangkan kebudayaan sebagai sistem pengetahuan, termasuk menempatkan pentingnya kritik kebudayaan. Hasto mengutip pernyataan Ignas Kleden, kritik kebudayaan yang valid mempersoalkan nilai budaya dalam konteks kognitifnya, yang tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial-historis kebudayaan tersebut.
"Ketiga, seluruh nilai yang terkandung dalam kebudayaan, menjadi desain penting di dalam merumuskan strategi kebudayaan Indonesia, agar seluruh proses modernisasi yang ada tetap berdiri kokoh pada identitas kebudayaan bangsa," katanya.
tulis komentar anda