Hadiri Milad BMKT, Anies: Pengajian Menghasilkan Ibu-ibu Lebih Berpengetahuan
Rabu, 22 Februari 2023 - 18:23 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri tasyakuran Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023). Menurut Anies, BMKT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan.
Menurut Anies, selama 42 tahun, BMKT telah menjadi teladan keberhasilan pendidikan dalam keluarga.
"BKMT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan. Ibu-ibu yang punya bekal untuk mendidik anak-anaknya, membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam dan akhlak yang baik," tulis Anies dalam unggahnya di akun Instagramnya dikutip, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Megawati Sindir Ibu-ibu Pengajian, KH Cholil Nafis: Ngaji Melatih Hati dan Pikiran
Bakal calon presiden (capres) 2024 ini menuturkan, keberadaan BKMT hingga saat ini tak dapat dilepaskan dari sosok Tuty Alawiyah. Sebagai seorang ustazah, ia mampu memimpin ratusan majelis taklim hingga menjadi BKMT yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Tuty Alawiyah juga seorang ibu yang hebat dalam mendidik anak-anaknya.
"Kami mengenal Prof Dailami Firdaus dan para saudaranya merupakan pribadi-pribadi yang berhasil di bidangnya. Tak hanya itu, mereka juga amat guyub dan saling support," tulis Anies lagi.
Dalam tasyakuran itu, Anies mendapatkan hadiah berupa buku. "Terima kasih sudah diundang, dan terima kasih atas buku sebagai penghargaan. InsyaAllah BMKT semakin maju dan seluruh kebaikan dari BKMT menjadi catatan amal jariyah Allohuyarham Ibu Tuty Alawiyah," tulis Anies.
Tuty Alawiyah bukan nama asing di Indonesia. Dia merupakan ulama perempuan kelahiran Jakarta, 30 Maret 1942 dan telah wafat di Jakarta pada 4 Mei 2016. Semasa hidup, Tuty Alawiyah juga seorang aktivis dan politisi.
Sarjana Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu banyak berkiprah di berbagai bidang. Beberapa jabatan penting yang pernah diemban adalah Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah, Direktur Eksekutif International Muslim Women’s Union (IMWU) untuk Asia, Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Reformasi Pembangunan, hingga Anggota MPR utusan Golongan pada 1999-2004.
Menurut Anies, selama 42 tahun, BMKT telah menjadi teladan keberhasilan pendidikan dalam keluarga.
"BKMT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan. Ibu-ibu yang punya bekal untuk mendidik anak-anaknya, membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam dan akhlak yang baik," tulis Anies dalam unggahnya di akun Instagramnya dikutip, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Megawati Sindir Ibu-ibu Pengajian, KH Cholil Nafis: Ngaji Melatih Hati dan Pikiran
Bakal calon presiden (capres) 2024 ini menuturkan, keberadaan BKMT hingga saat ini tak dapat dilepaskan dari sosok Tuty Alawiyah. Sebagai seorang ustazah, ia mampu memimpin ratusan majelis taklim hingga menjadi BKMT yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Tuty Alawiyah juga seorang ibu yang hebat dalam mendidik anak-anaknya.
"Kami mengenal Prof Dailami Firdaus dan para saudaranya merupakan pribadi-pribadi yang berhasil di bidangnya. Tak hanya itu, mereka juga amat guyub dan saling support," tulis Anies lagi.
Dalam tasyakuran itu, Anies mendapatkan hadiah berupa buku. "Terima kasih sudah diundang, dan terima kasih atas buku sebagai penghargaan. InsyaAllah BMKT semakin maju dan seluruh kebaikan dari BKMT menjadi catatan amal jariyah Allohuyarham Ibu Tuty Alawiyah," tulis Anies.
Tuty Alawiyah bukan nama asing di Indonesia. Dia merupakan ulama perempuan kelahiran Jakarta, 30 Maret 1942 dan telah wafat di Jakarta pada 4 Mei 2016. Semasa hidup, Tuty Alawiyah juga seorang aktivis dan politisi.
Sarjana Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu banyak berkiprah di berbagai bidang. Beberapa jabatan penting yang pernah diemban adalah Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah, Direktur Eksekutif International Muslim Women’s Union (IMWU) untuk Asia, Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Reformasi Pembangunan, hingga Anggota MPR utusan Golongan pada 1999-2004.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda