Langkah Terpuji Zainudin Amali
Rabu, 22 Februari 2023 - 11:32 WIB
Kedua, Amali tidak membebani pemerintahan Jokowi. Dengan melepas posisi menteri, maka Amali seolah lepas dari bayang-bayang pemerintah. Prinsip independensi ini penting agar langkah-langkah PSSI ke depan benar-benar solutif, bukan muter-muter pada persoalan sama seperti yang selama ini terjadi.
Secara politis, Presiden Jokowi juga diuntungkan karena berupaya menunjukkan ke publik mampu membangun praktik demokrasi secara baik dengan menekankan pendekatan merit.
Ketiga, memberi pembelajaran ke publik. Langkah berani Amali secara tidak langsung membuka kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya memegang teguh aspek integritas dan kapablitas dalam menjalankan tugas. Terlepas dari kepentingan-kepentingan pribadi yang akan digapai Amali di PSSI, namun keputusan melepaskan jabatan strategis adalah langkah terpuji.
Dia memahami betul persoalan besar yang ada di depannya. Di sisi lain, Amali juga mampu menyelami sisi kebatinan publik yang begitu berharap ada perubahan mendasar dalam pengelolaan organisasi PSSI.
Harapan besar itu wajar. PSSI adalah wadah organisasi cabang olahraga dengan peminat paling besar di negeri ini. Kemampuan Amali bersama pengurus baru menata ulang organisasi ke depan bisa menjadi jawaban atas keresahan publik. Seperti yang mungkin dirasakan Amali, tugas membenahi PSSI bisa jadi memiliki urgensitas lebih tinggi, pun dari sekadar tugas seorang menteri.
Leiden is Lijden. Memimpin adalah Menderita. Pepatah kuno Belanda ini sepertinya tepat menggambarkan prinsip yang dipegang Amali bahwa apapun jabatannya tak bisa digunakan sewenang-wenang. Amali menunjukkan ke publik tentang konsekuensi besar sebagai pemimpin.
Kita berharap, keputusan Amali ini sepenuhnya berangkat dari panggilan hati. Lebih dari itu, langkah Amali bisa menjadi cerminan bagi menteri atau pemimpin lain demi terwujudnya Indonesia yang makin beradab.
Lihat Juga: Stafsus Menpora Bantah Bonus Rp6 Miliar bagi Peraih Emas Olimpiade Paris 2024: Tunggu Arahan Presiden
Secara politis, Presiden Jokowi juga diuntungkan karena berupaya menunjukkan ke publik mampu membangun praktik demokrasi secara baik dengan menekankan pendekatan merit.
Ketiga, memberi pembelajaran ke publik. Langkah berani Amali secara tidak langsung membuka kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya memegang teguh aspek integritas dan kapablitas dalam menjalankan tugas. Terlepas dari kepentingan-kepentingan pribadi yang akan digapai Amali di PSSI, namun keputusan melepaskan jabatan strategis adalah langkah terpuji.
Dia memahami betul persoalan besar yang ada di depannya. Di sisi lain, Amali juga mampu menyelami sisi kebatinan publik yang begitu berharap ada perubahan mendasar dalam pengelolaan organisasi PSSI.
Harapan besar itu wajar. PSSI adalah wadah organisasi cabang olahraga dengan peminat paling besar di negeri ini. Kemampuan Amali bersama pengurus baru menata ulang organisasi ke depan bisa menjadi jawaban atas keresahan publik. Seperti yang mungkin dirasakan Amali, tugas membenahi PSSI bisa jadi memiliki urgensitas lebih tinggi, pun dari sekadar tugas seorang menteri.
Leiden is Lijden. Memimpin adalah Menderita. Pepatah kuno Belanda ini sepertinya tepat menggambarkan prinsip yang dipegang Amali bahwa apapun jabatannya tak bisa digunakan sewenang-wenang. Amali menunjukkan ke publik tentang konsekuensi besar sebagai pemimpin.
Kita berharap, keputusan Amali ini sepenuhnya berangkat dari panggilan hati. Lebih dari itu, langkah Amali bisa menjadi cerminan bagi menteri atau pemimpin lain demi terwujudnya Indonesia yang makin beradab.
Lihat Juga: Stafsus Menpora Bantah Bonus Rp6 Miliar bagi Peraih Emas Olimpiade Paris 2024: Tunggu Arahan Presiden
(bmm)
tulis komentar anda