Mendigdayakan Dakwah NU, Menjemput Abad Kedua
Rabu, 01 Februari 2023 - 18:08 WIB
Bersama organisasi Islam lainnya NU menjadi garda terdepan yang menolak adanya kerja paksa, baik rodi maupun romusha. NU secara tegas menolak kolonialisme, bahkan secara terang-terangan Hadratussyaikh Hasyim Asyari mengeluarkan maklumat resolusi jihad atas upaya kembalinya penjajahan di Bumi Indonesia. Dengan lantang NU mengerahkan seluruh santri agar turun ke medan juang, mengusir penjajahan dengan tangannya sendiri.
Meski begitu, dakwah NU selalu disampaikan dengan cara membumi sebagaimana tercantum dalam AD/ART. Disebutkan bahwa tujuan NU adalah untuk menjaga berlakunya ajaran Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja) dan mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta alam.
Dakwah yang merangkul tanpa memukul, mengajak tanpa mengejek demikianlah yang dicontohkan para pendahulu NU dan terwarisi hingga kini terwujud dalam konsistensi dakwah NU yang disampaikan dengan moderat.
NU menolak segala bentuk upaya paham intoleransi yang memecah belah negeri ini. Sampai dengan hari ini, dai-daiyah NU terus berkomitmen menjadi bagian dari penggerak moderasi beragama, sebagai upaya khidmat mencintai negeri.Hubbul wathan minal iman (Cinta tanah air adalah sebagian dari iman).
Dakwah "Zaman Now" Menuju Abad Kedua
Di zaman now hampir semua aspek kehidupan manusia terpengaruh digitalisasi, tak terkecuali dalam dunia dakwah. Metode dakwah dengan digitalisasi berkembang pesat dan dinamis. Dakwah digital diharapkan dapat menyentuh masyarakat secara luas, sekaligus dapat menyasar generasi milenial.
Mendigdayakan dakwah NU adalahnever ending missionyang diwariskan oleh generasi pendahulu. Mewujudkan dakwah NU yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan zaman adalah visi yang teremban di dalamnya sehinga kemampuan untuk menyesuaikan dakwah berdasar fenomena kekinian adalah suatu keharusan.
Saat ini media sosial telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar hasil dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan dapat dikatakan media sosial sudah seperti makanan pokok bagi masyarakat
Ihwal ini juga menjadi konsentrasi dakwah NU di masa kini. Dai-daiyah NU masa kini siap diterjunkan di medan dakwah dengan ragam kompetensi yang dimilikinya. Bukan hanya berdakwah secara terbuka dari masjid hingga majelis taklim, tugas dakwah yang diemban NU hari ini telah menyentuh media digital. Sehingga hari ini, akan sangat mudah sekali menemukan dai-daiyah NU di media sosial sepertiInstagram, Tik Tok, YouTube, Twitter, FacebookdanWhatsApp.
Keberadaan media ini sekaligus menjadi bukti bahwa dai-daiyah NU seperti anak panah yang siap dilesatkan di mana saja. Secara bersamaan dai daiyah NU dituntut agar memiliki strategi dakwah agar sesuai dengan target jemaahnya. Manajemen dakwah dengan melihat tren yang sedang digandrungi oleh masyarakat menjadi hal mutlak yang harus dimiliki supaya menjadi daya pikat tersendiri bagi generasi masa kini.
Meski begitu, dakwah NU selalu disampaikan dengan cara membumi sebagaimana tercantum dalam AD/ART. Disebutkan bahwa tujuan NU adalah untuk menjaga berlakunya ajaran Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja) dan mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta alam.
Dakwah yang merangkul tanpa memukul, mengajak tanpa mengejek demikianlah yang dicontohkan para pendahulu NU dan terwarisi hingga kini terwujud dalam konsistensi dakwah NU yang disampaikan dengan moderat.
NU menolak segala bentuk upaya paham intoleransi yang memecah belah negeri ini. Sampai dengan hari ini, dai-daiyah NU terus berkomitmen menjadi bagian dari penggerak moderasi beragama, sebagai upaya khidmat mencintai negeri.Hubbul wathan minal iman (Cinta tanah air adalah sebagian dari iman).
Dakwah "Zaman Now" Menuju Abad Kedua
Di zaman now hampir semua aspek kehidupan manusia terpengaruh digitalisasi, tak terkecuali dalam dunia dakwah. Metode dakwah dengan digitalisasi berkembang pesat dan dinamis. Dakwah digital diharapkan dapat menyentuh masyarakat secara luas, sekaligus dapat menyasar generasi milenial.
Mendigdayakan dakwah NU adalahnever ending missionyang diwariskan oleh generasi pendahulu. Mewujudkan dakwah NU yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan zaman adalah visi yang teremban di dalamnya sehinga kemampuan untuk menyesuaikan dakwah berdasar fenomena kekinian adalah suatu keharusan.
Saat ini media sosial telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar hasil dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan dapat dikatakan media sosial sudah seperti makanan pokok bagi masyarakat
Ihwal ini juga menjadi konsentrasi dakwah NU di masa kini. Dai-daiyah NU masa kini siap diterjunkan di medan dakwah dengan ragam kompetensi yang dimilikinya. Bukan hanya berdakwah secara terbuka dari masjid hingga majelis taklim, tugas dakwah yang diemban NU hari ini telah menyentuh media digital. Sehingga hari ini, akan sangat mudah sekali menemukan dai-daiyah NU di media sosial sepertiInstagram, Tik Tok, YouTube, Twitter, FacebookdanWhatsApp.
Keberadaan media ini sekaligus menjadi bukti bahwa dai-daiyah NU seperti anak panah yang siap dilesatkan di mana saja. Secara bersamaan dai daiyah NU dituntut agar memiliki strategi dakwah agar sesuai dengan target jemaahnya. Manajemen dakwah dengan melihat tren yang sedang digandrungi oleh masyarakat menjadi hal mutlak yang harus dimiliki supaya menjadi daya pikat tersendiri bagi generasi masa kini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda