Bacaleg Perindo Kalteng Berdayakan Petani Kembangkan Buah Naga Bangkit dari Covid-19
Kamis, 26 Januari 2023 - 17:39 WIB
JAKARTA - Bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dapil Kalimantan Tengah, Sipet Hermanto Tundjan berjuang dengan memberdayakan petani dalam perbaikan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19.
Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Bergerak Bersama Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat', Sipet bekerja sama dengan petani untuk menggarap lahannya seluas 1,4 hektare.
"Saya mencoba melakukan penanaman yang melibatkan masyarakat setempat terutama petani untuk coba mengembangkan lahan saya yang seluas 4,5 hektare untuk penanaman jenis buah naga," ujar Sipet dalam podcast tersebut, Kamis (26/1/2023).
Ia menuturkan buah naga dipilih lantaran mempunyai tenggang waktu yang sedikit dari masa tanam hingga masa panen. Setelah sembilan bulan tersebut, buah naga bisa dipanen kembali dalam jangka waktu 10 hari.
"Setiap 10 hari itu bisa menghasilkan dua ton, artinya dalam sebulan dapat menghasilkan enam ton," jelasnya.
Terkait pemasaran buah tersebut, ia menyebutkan untuk daerahnya masih terbilang cukup besar peminatnya. Hal itu lantaran ia tidak perlu berkeliling untuk menjual hasil kerja samanya dengan petani tersebut.
"Pembeli langsung datang ke kebun, kadang ada yang beli satu ton," ucapnya.
"Artinya ini dalam rangka pemberdayaan dan bekerja sama dengan petani setempat," pungkasnya.
Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Bergerak Bersama Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat', Sipet bekerja sama dengan petani untuk menggarap lahannya seluas 1,4 hektare.
Baca Juga
"Saya mencoba melakukan penanaman yang melibatkan masyarakat setempat terutama petani untuk coba mengembangkan lahan saya yang seluas 4,5 hektare untuk penanaman jenis buah naga," ujar Sipet dalam podcast tersebut, Kamis (26/1/2023).
Ia menuturkan buah naga dipilih lantaran mempunyai tenggang waktu yang sedikit dari masa tanam hingga masa panen. Setelah sembilan bulan tersebut, buah naga bisa dipanen kembali dalam jangka waktu 10 hari.
"Setiap 10 hari itu bisa menghasilkan dua ton, artinya dalam sebulan dapat menghasilkan enam ton," jelasnya.
Terkait pemasaran buah tersebut, ia menyebutkan untuk daerahnya masih terbilang cukup besar peminatnya. Hal itu lantaran ia tidak perlu berkeliling untuk menjual hasil kerja samanya dengan petani tersebut.
"Pembeli langsung datang ke kebun, kadang ada yang beli satu ton," ucapnya.
Baca Juga
"Artinya ini dalam rangka pemberdayaan dan bekerja sama dengan petani setempat," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda