Prioritas Kodam III Siliwangi Hadapi Tiga Tantangan di 2023
Senin, 23 Januari 2023 - 17:14 WIB
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo
Pangdam III/Siliwangi
TAHUN 2023 sudah dimasuki. Sejumlah harapan dan semangat positif sudah terlihat, tetapi beberapa persoalan masih tetap harus diselesaikan. Keduanya berkelindan, sebuah dinamika alamiah dalam rantai kehidupan bermasyarakat. Apalagi di 2024 adalah masanya pesta demokrasi, pemilu menentukan pemimpin bangsa. Riuh rendah politik akan menabuhkan genderangnya di 2023 ini.
Jawa Barat sebagai provinsi terpadat dan wilayah penuh kreativitas, termasuk juga daerah magnet bagi penduduk lain, mengalami hal sama. Pertumbuhan ekonomi kreatif terus menggeliat seiring pandemi sudah dianggap berlalu. Walau di pengujung 2022 didera bencana, tapi optimisme harus tetap ada, sembari bersiap menjalani dinamika lain di 2023.
Gubernur Lemhannas (Andi Widjajanto, 2022) sudah memprediksi bahwa ada tiga aspek tantangan penting yaitu politik identitas, misinformasi, dan hate speech (ujaran kebencian). Tiga hal ini akan mendominasi di tahun ini, yang disebabkan oleh pertarungan politik pada 2024. Sementara dari sisi ekonomi, Sri Mulyani sudah memprediksi bahwa kisruh Rusia-Ukraina tetap jadi momok yang berefek pada rantai pasokan dan distribusi energi serta sumber daya alam di seluruh dunia.
Resesi global masih menghantui, inflasi bisa jadi meningkat. Efeknya adalah pada stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Artinya, tantangan ke depan tak jauh dari soal politik, energi, dan termasuk ketahanan pangan. Jawa Barat, sekali lagi adalah daerah yang perlu bersiap-siap. Ini adalah wilayah kunci, penyangga pusat kekuasaan, sekaligus barometer stabilitas ekonomi nasional.
Tiga aspek di atas (politik, energi, ketahanan pangan) menjadi perhatian serius, termasuk pada jajaran Kodam Siliwangi, lembaga pertahanan negara terdepan di Bumi Sangkuriang ini. Karena itu, fokus Kodam Siliwangi di tahun ini terpatri pada dua aspek yaitu penguatan secara nyata pada basis dan memastikan profesionalitas prajurit di tataran internal. Keduanya akan berinteraksi dalam satu rantai tak terpisahkan.
Lantas apa yang harus dipersiapkan?
Pertama, mengangkat dan melakukan legalisasi terhadap semua potensi dan kreativitas yang sudah dilakukan baik oleh masyarakat ataupun prajurit. Kenapa ini penting? Tahun 2022 kita sudah mendorong ragam inovasi di semua sektor, banyak yang muncul dan memang sangat potensial. Tahun ini, semua harus memiliki kekuatan secara hukum, legalitas, pengakuan negara terhadap hak kekayaan intelektual.
Pangdam III/Siliwangi
TAHUN 2023 sudah dimasuki. Sejumlah harapan dan semangat positif sudah terlihat, tetapi beberapa persoalan masih tetap harus diselesaikan. Keduanya berkelindan, sebuah dinamika alamiah dalam rantai kehidupan bermasyarakat. Apalagi di 2024 adalah masanya pesta demokrasi, pemilu menentukan pemimpin bangsa. Riuh rendah politik akan menabuhkan genderangnya di 2023 ini.
Jawa Barat sebagai provinsi terpadat dan wilayah penuh kreativitas, termasuk juga daerah magnet bagi penduduk lain, mengalami hal sama. Pertumbuhan ekonomi kreatif terus menggeliat seiring pandemi sudah dianggap berlalu. Walau di pengujung 2022 didera bencana, tapi optimisme harus tetap ada, sembari bersiap menjalani dinamika lain di 2023.
Gubernur Lemhannas (Andi Widjajanto, 2022) sudah memprediksi bahwa ada tiga aspek tantangan penting yaitu politik identitas, misinformasi, dan hate speech (ujaran kebencian). Tiga hal ini akan mendominasi di tahun ini, yang disebabkan oleh pertarungan politik pada 2024. Sementara dari sisi ekonomi, Sri Mulyani sudah memprediksi bahwa kisruh Rusia-Ukraina tetap jadi momok yang berefek pada rantai pasokan dan distribusi energi serta sumber daya alam di seluruh dunia.
Resesi global masih menghantui, inflasi bisa jadi meningkat. Efeknya adalah pada stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Artinya, tantangan ke depan tak jauh dari soal politik, energi, dan termasuk ketahanan pangan. Jawa Barat, sekali lagi adalah daerah yang perlu bersiap-siap. Ini adalah wilayah kunci, penyangga pusat kekuasaan, sekaligus barometer stabilitas ekonomi nasional.
Tiga aspek di atas (politik, energi, ketahanan pangan) menjadi perhatian serius, termasuk pada jajaran Kodam Siliwangi, lembaga pertahanan negara terdepan di Bumi Sangkuriang ini. Karena itu, fokus Kodam Siliwangi di tahun ini terpatri pada dua aspek yaitu penguatan secara nyata pada basis dan memastikan profesionalitas prajurit di tataran internal. Keduanya akan berinteraksi dalam satu rantai tak terpisahkan.
Lantas apa yang harus dipersiapkan?
Pertama, mengangkat dan melakukan legalisasi terhadap semua potensi dan kreativitas yang sudah dilakukan baik oleh masyarakat ataupun prajurit. Kenapa ini penting? Tahun 2022 kita sudah mendorong ragam inovasi di semua sektor, banyak yang muncul dan memang sangat potensial. Tahun ini, semua harus memiliki kekuatan secara hukum, legalitas, pengakuan negara terhadap hak kekayaan intelektual.
tulis komentar anda