Masyarakat Wajib Pertahankan Sanitasi Meski PPKM Berakhir
Jum'at, 20 Januari 2023 - 22:29 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di penghujung 2022. Keputusan itu diambil atas dasar pertimbangan bahwa kasus harian Covid-19 di Indonesia telah terkendali pada level rendah beberapa bulan terakhir.
Kendati demikian, masyarakat diminta tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik saat PPKM masih berlangsung, salah satunya rutin mencuci tangan. Diketahui, masyarakat digegerkan oleh eksistensi dari virus SARS-CoV-2 yang merupakan sumber masalah Covid-19 pada awal 2020, hingga kemudian menyebabkan dunia berada dalam status pandemi.
Dunia serentak senyap pada masa itu. Berbagai lapisan masyarakat fokus berlomba-lomba untuk terhindar dari makhluk tak kasat mata dengan dampak yang luar biasa tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, perilaku manusia adalah satu dari sekian banyak faktor penting dalam menentukan besarnya penularan penyakit. Seraya dengan hal itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan rekomendasi perilaku masyarakat ketika pandemi Covid-19 berlangsung, salah satunya adalah tradisi bersih untuk rajin membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Mencuci tangan sejatinya adalah wujud paling sederhana dalam hal sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan mempertahankan kebiasaan sanitasi yang baik, niscaya akan tercipta tingkat kesehatan masyarakat yang juga semakin membaik.
Ke depannya, dengan kondisi sanitasi yang baik, masyarakat dapat mengurangi potensi terjadinya penularan penyakit seperti virus SARS-CoV-2 di masa mendatang. Kebiasaan sanitasi ini harus tetap dipertahankan untuk kebaikan bersama meski pemerintah telah mencabut PPKM dan sudah tak lagi berada dalam status pandemi.
Dilansir dari laman resmi UGM, Dosen Fakultas Kimia Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) Edy Meiyanto menilai diperlukan konsistensi dan komitmen untuk menjaga kebiasaan sanitasi demi keberlangsungan hidup bersama yang lebih baik. Maka itu, masyarakat dari berbagai lapisan perlu terus mengembangkan kegiatan untuk sanitasi dengan berbagai program dan aktivitas yang berkelanjutan.
Seraya dengan upaya mempertahankan kebiasaan dalam menjaga kebersihan dan kebiasaan sanitasi yang baik, Yuta Indonesia meluncurkan produk-produk sanitari terbaru untuk mendukung kebiasaan bersih masyarakat. Yuta Indonesia yang merupakan sub-brand dari Vinilon Group, perusahaan manufaktur dan distributor sistem perpipaan menyadari akan kebutuhan sanitasi bagi masyarakat serta permintaan terhadap produk sanitari dengan desain estetik untuk masyarakat itu sendiri.
Kendati demikian, masyarakat diminta tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik saat PPKM masih berlangsung, salah satunya rutin mencuci tangan. Diketahui, masyarakat digegerkan oleh eksistensi dari virus SARS-CoV-2 yang merupakan sumber masalah Covid-19 pada awal 2020, hingga kemudian menyebabkan dunia berada dalam status pandemi.
Dunia serentak senyap pada masa itu. Berbagai lapisan masyarakat fokus berlomba-lomba untuk terhindar dari makhluk tak kasat mata dengan dampak yang luar biasa tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, perilaku manusia adalah satu dari sekian banyak faktor penting dalam menentukan besarnya penularan penyakit. Seraya dengan hal itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan rekomendasi perilaku masyarakat ketika pandemi Covid-19 berlangsung, salah satunya adalah tradisi bersih untuk rajin membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Mencuci tangan sejatinya adalah wujud paling sederhana dalam hal sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan mempertahankan kebiasaan sanitasi yang baik, niscaya akan tercipta tingkat kesehatan masyarakat yang juga semakin membaik.
Ke depannya, dengan kondisi sanitasi yang baik, masyarakat dapat mengurangi potensi terjadinya penularan penyakit seperti virus SARS-CoV-2 di masa mendatang. Kebiasaan sanitasi ini harus tetap dipertahankan untuk kebaikan bersama meski pemerintah telah mencabut PPKM dan sudah tak lagi berada dalam status pandemi.
Dilansir dari laman resmi UGM, Dosen Fakultas Kimia Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) Edy Meiyanto menilai diperlukan konsistensi dan komitmen untuk menjaga kebiasaan sanitasi demi keberlangsungan hidup bersama yang lebih baik. Maka itu, masyarakat dari berbagai lapisan perlu terus mengembangkan kegiatan untuk sanitasi dengan berbagai program dan aktivitas yang berkelanjutan.
Seraya dengan upaya mempertahankan kebiasaan dalam menjaga kebersihan dan kebiasaan sanitasi yang baik, Yuta Indonesia meluncurkan produk-produk sanitari terbaru untuk mendukung kebiasaan bersih masyarakat. Yuta Indonesia yang merupakan sub-brand dari Vinilon Group, perusahaan manufaktur dan distributor sistem perpipaan menyadari akan kebutuhan sanitasi bagi masyarakat serta permintaan terhadap produk sanitari dengan desain estetik untuk masyarakat itu sendiri.
tulis komentar anda