Ribuan Warga Mengungsi

Senin, 11 Mei 2015 - 09:44 WIB
Ribuan Warga Mengungsi
Ribuan Warga Mengungsi
A A A
MANILA - Ribuan warga mengungsi karena topan Noul yang menerjang wilayah Filipina selatan kemarin. Topan itu memicu banjir bandang, tanah longsor, dan badai laut layaknya tsunami.

Menurut Kepala Divisi Monitor Cuaca Esperanza Cayanan, pergerakan topan Noul melambat. ”Kekuatan topan itu mencapai 220 km/jam,” kata Cayanan seperti dikutip AFP . Topan Noul itu menghantam Provinsi Cagayan kemarin malam dan diperkirakan bergerak ke Jepang.

Topan tersebut termasuk dalam kategori lima. Pemerintah Filipina mengevakuasi ribuan warga agar tidak terkena dampak badai yang mematikan tersebut. Norma Talosig, Kepala Pertahanan Sipil Daerah, mengatakan lebih dari 1.680 warga Cagayan dievakuasi dari tempat tinggal mereka di sepanjang pesisir pantai.

”Mereka harus diungsikan ke dataran tinggi, bukan di desa mereka. Pemerintah lokal membantu pemindahan warga setempat dengan menggunakan truk, bus, dan ambulans,” kata Talosig kepada AFP. Namun beberapa warga menolak dievakuasi karena tidak puas dengan layanan pemerintah di fasilitas pengungsian.

Menurut Talosig, para warga mengkhawatirkan harta benda milik mereka yang ditinggalkan. ”Kami berusaha sebaik mungkin menangani hal ini tanpa menimbulkan korban jiwa, tetapi usaha kami akan siasia jika warga tidak patuh,” sebut Talosig. Padahal, menurut Rene Paciente, Kepala Divisi Pemantau Cuaca Maritim Filipina, topan Noul merupakan badai yang sangat berbahaya. ”Topan Noul yang terkuat sepanjang tahun ini,” ucap Rene Paciente.

Aliran listrik terputus di Kota Tuguegarao, ibu kota Provinsi Cagayan, yang berjarak 400 km di utara Manila. Alexander Pama, Kepala Badan Bencana Nasional Filipina, mengungkapkan militer bergerak membantu proses evakuasi dengan dukungan kepolisian. ”Kita menyerukan evakuasi selama masih memiliki waktu yang cukup,” kata Pama seperti dilansir Reuters.

Pama juga mengungkapkan, dampak topan tersebut adalah hujan deras dan angin yang kencang. ”Topan itu akan mengakibatkan gelombang laut setinggi dua meter,” ujarnya. Kantor Pertahanan Filipina juga mengatakan pihaknya memantau beberapa daerah yang berpotensi terjadi tanah longsor atau banjir bandang karena hujan lebat yang disebabkan angin topan.

Pemerintah Filipina menghentikan jalur pelayanan feri di daerah yang terkena dampak topan Noul, beberapa jalur penerbangan domestik pun dibatalkan. Lebih dari 5.000 penumpang terjebak di berbagai pelabuhan di Filipina. Sebanyak 100 feri kemarin tidak dapat beroperasi karena ancaman topan Noul tersebut. Begitu juga dengan ribuan calon penumpang pesawat yang terjebak di bandara.

Maskapai Cebu Pacific membatalkan sedikitnya enam penerbangan ke Filipina utara. Sementara itu, arah badai Noul juga diprediksi akan menghantam Taiwan di wilayah Pulau Green pada Senin siang. Otoritas Taiwan memperingatkan para nelayan tentang angin kencang dan ombak tinggi itu.

Arvin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3448 seconds (0.1#10.140)