Elevasi Tertinggi dan Lintasan Sulit

JAKARTA - Indonesia kini memiliki ajang trail marathon berstandar internasional, Gede Pangrango Marathon.

Ajang lomba lari yang akan digelar pada 2 Mei 2015 dengan titik start di Kebon Raya Cibodas ini berlangsung di lintasan sangat sulit dengan tingkat pencapaian elevasi tertinggi (4.000 m) dan medan yang curam. Lomba ini bertujuan mempromosikan lari trail jarak jauh dengan standar internasional.

Selain itu memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan pengalaman lari seraya menikmati keindahan alam. Dari lomba ini diharapkan juga akan dapat terjaring bibitbibit pelari trail potensial Indonesia agar dapat berprestasi di event lari trail dunia. Gede Pangrango Marathon melombakan tiga kategori, yakni 42 km (full marathon ), 21 km (half marathon), dan 15 km.

Pelari full marathon harus menyelesaikan lomba dalam batas waktu 16 jam. Sementara peserta half marathon diberi batas waktu 7 jam dan pelari 15 km harus menyelesaikan lomba dengan cut-off time 4,5 jam. Finisher full marathon akan mendapatkan poin kualifikasi Ultra-Trail du Mont-Blanc (UMTB), ultra-marathon di Pegunungan Alpen, dengan jalur lari melintasi Prancis, Italia, dan Swiss.

Selain mendapatkan pengakuan dari UTMB, Gede Pangrango Marathon juga menjadi lomba lari trail marathon pertama di Indonesia yang masuk dalam Asia Trail Master Series (ATM). Lomba trail marathon ini diikuti 580 pelari dari 15 negara dari berbagai benua, selain Indonesia.

Hendra Wijaya, pelari ultra-marathon kawakan Indonesia, mengatakan bahwa respons peminat di luar target yang ditetapkan. Menurut pendiri F-One Sport yang menjadi penyelenggara lomba ini, bertumbuhnya minat lari trail ini akan membantu menempatkan Indonesia di posisi bergengsi kancah trail dunia. Indonesia memiliki alam yangindahsekaligusmenantang untuk lomba trail . Selain itu, kegiatan ini akan menjadi kesempatan memperlihatkan potensi pariwisata di negeri ini.

Kontributor Koran SINDO Safrita A Hermawan JAKARTA