Batal ke Australia, SBY Diminta Fokus ke Kongres Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal berkunjung ke Australia setelah situasi politik kedua negara dinilai tidak kondusif pasca pemerintah Joko Widodo (Jokowi) mengeksekusi duo Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Sebab lain batalnya SBY bertolak ke Australia adalah adanya aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan yang dilakukan masyarakat Australia terkait eksekusi duo Bali Nine.
Mengenai hal itu, Anggota DPD Gede Pasek Suardika mendukung niatan ketua umum Partai Demokrat itu membatalkan kunjungannya ke negeri Kanguru tersebut. Terkesan menyindir, Pasek berharap citra SBY tetap terjaga di mata dunia internasional.
"Ya lebih baik begitu (batal berkunjung) daripada citra beliau (SBY) terganggu. Fokus saja mau Kongres PD (Partai Demokrat)," ujar politikus Demokrat itu saat dihubungi Sindonews, Rabu 29 April 2015.
Melalui akun Facebook-nya, SBY menginformasikan pembatalannya berkunjung ke negara yang diperintah Perdana Menteri Tony Abbot itu. SBY sedianya bakal berkunjung ke Perth, Australia sebagai Visiting Professor di University of Western Australia dan Senior Fellow di US-Asia Centre.
"Namun, situasi politik, sosial dan keamanan tidak kondusif untuk kunjungan saya, berkaitan dengan protes keras Australia terhadap Indonesia," ujar SBY dalam akun Facebook-nya.
Keputusan SBY membatalkan kunjungannya ke Australia dilakukan setelah berkonsultasi dengan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Australia dan pejabat utama di Jakarta.
"Masyarakat Australia amat emosional dan lakukan unjuk rasa di sejumlah kota, terkait eksekusi terpidana mati warga negaranya," tukasnya.
Sebab lain batalnya SBY bertolak ke Australia adalah adanya aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan yang dilakukan masyarakat Australia terkait eksekusi duo Bali Nine.
Mengenai hal itu, Anggota DPD Gede Pasek Suardika mendukung niatan ketua umum Partai Demokrat itu membatalkan kunjungannya ke negeri Kanguru tersebut. Terkesan menyindir, Pasek berharap citra SBY tetap terjaga di mata dunia internasional.
"Ya lebih baik begitu (batal berkunjung) daripada citra beliau (SBY) terganggu. Fokus saja mau Kongres PD (Partai Demokrat)," ujar politikus Demokrat itu saat dihubungi Sindonews, Rabu 29 April 2015.
Melalui akun Facebook-nya, SBY menginformasikan pembatalannya berkunjung ke negara yang diperintah Perdana Menteri Tony Abbot itu. SBY sedianya bakal berkunjung ke Perth, Australia sebagai Visiting Professor di University of Western Australia dan Senior Fellow di US-Asia Centre.
"Namun, situasi politik, sosial dan keamanan tidak kondusif untuk kunjungan saya, berkaitan dengan protes keras Australia terhadap Indonesia," ujar SBY dalam akun Facebook-nya.
Keputusan SBY membatalkan kunjungannya ke Australia dilakukan setelah berkonsultasi dengan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Australia dan pejabat utama di Jakarta.
"Masyarakat Australia amat emosional dan lakukan unjuk rasa di sejumlah kota, terkait eksekusi terpidana mati warga negaranya," tukasnya.
(kri)