Indonesia Tuan Rumah NAAYC +2015

Senin, 27 April 2015 - 09:40 WIB
Indonesia Tuan Rumah...
Indonesia Tuan Rumah NAAYC +2015
A A A
Tahun 2015 merupakan peringatan ke-60 penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pertama kali terselenggara pada tanggal 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat.

Sama seperti 60 tahun silam, tahun ini Indonesia kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan KAA. KAA merupakan ajang pertemuan kepala negara danutusannegara-negara di kawasan Asia dan Afrika untuk membahas permasalahan yang dialami khususnya oleh negaranegara dikawasanAsia Afrika dan juga untuk menjalin kerja sama antarnegara.

Berbagai isu diangkat dalam forum ini. Namun terdapat beberapa pro-kontra dari berbagai pihak terkait dengan penyelenggaraan KAA. Di sisi pro menyatakan bahwa KAA sebagai ajang Indonesia untuk membuka diri, mempromosikan segala potensi yang dimiliki khususnya pariwisata kepada bangsa asing dan untuk menjalin kerja sama.

Di sisi kontra menyatakan bahwa penyelenggaraan KAA ini Indonesia sebagai tuan rumah tentunya mengeluarkan banyak dana. Berbagai infrastruktur diperbaiki dari berbagai sisi demi untuk menyambut delegasi dari berbagai negara. Tetapi hasil dari KAA selama ini kurang begitu terlihat implementasinya. Di tengah pro-kontra, muncul hal baru yang mengiringi penyelenggaraan KAA tahun ini.

New Asian African Youth Conference + 2015 (NAAYC +2015), yaitu konferensi pemuda Asia-Afrika yang digagasolehOICYouthIndonesia dan berbagai organisasi kepemudaan lainnya, terselenggara pada tanggal 20-22 April 2015 di Bandung, Jawa Barat. Indonesia berperan sebagai tuan rumah dan salah satu champion terselenggaranya konferensi internasional kepemudaan ini.

NAAYC +2015 diselenggarakan selama tiga hari. Peserta konferensi ini selain delegasi dari dalam negeri, terdapat delegasi dari beberapa negara asing juga di antaranya Sudan, Malaysia, Bangladesh, Myanmar, Mesir, Pakistan, Azerbaijan, Filipina, Guinea, Uzbekistan, Algeria, Qatar, Yordania, Singapura, dan sebagainya.

Hari pertama bertempat di Universitas Negeri Islam Bandung, hari kedua di Hotel Savoy Homann, hari ketiga selain dilaksanakan di Hotel Savoy Homann, peserta konferensi juga diajak berkeliling Kota Bandung dengan tujuan utama adalah Tangkuban Parahu.

Di sini terlihat bahwa selain untuk mencapai kesepakatan bersama khususnya terkait masalah kepemudaan, Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan potensi dan kekayaan wilayahnya kepada bangsa asing. Berbagai permasalahan yang terjadi dan dialami oleh berbagai negara di kawasan Asia-Afrika dibahas di dalam konferensi ini dan diupayakan untuk diperoleh solusi untuk mengatasinya.

Hasil dari konferensi ini berupa Deklarasi New Asian African Youth Conference + 2015 yang terdiri atas 20 poin hasil kesepakatan sidang paripurna pada hari ketiga konferensi. Ke-20 poin ini terkait dengan aksi yang direkomendasikan untuk dilakukan demi mengatasi isu dan permasalahan yang dialami oleh negara-negara di kawasan Asia- Afrika khususnya. Indonesia patut bangga sebagai tuan rumah pelaksanaan NAAYC +2015 karena berhasil memfasilitasi kegiatan langka ini.

Semoga ke depannya, hasil kesepakatan pemuda delegasi berbagai negara ini tidak hanya sebatas tertera pada kertas kesepakatan saja namun juga dapat diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan nyata sehingga isu-isu dan permasalahan yang dibahas dapat diatasi atau diminimalisasikan demi kesejahteraan umat.

Rica Monica
Mahasiswi Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)