Rhoma Irama Tolak Head to Head dengan Yusril
A
A
A
JAKARTA - Raja dangdut Rhoma Irama tidak hadir dalam Muktamar Partai Bulan Bintang (PBB), Minggu (26/4/2015). Padahal, tidak sedikit peserta muktamar yang memberikan dukungan kepadanya untuk maju menjadi calon ketua umum.
Pemimpin sidang sudah memberikan waktu kepada Rhoma untuk menyatakan kesiapannya maju menjadi calon ketua umum. Sayangnya, pria yang juga dijuluki satria bergitar ini tidak kunjung menampakan diri.
Atas hal tersebut, Yusril Ihza Mahendra akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum PBB periode 2015-2020,
BM Widodo, mantan Sekretaris Jenderal DPP PBB mengungkapkan alasan Rhoma urung maju menjadi calon Ketua Umum PBB.
"Mengingat sebagian besar pemilik suara mendukung Pak Yusril, tentu tak elok bila Bang Rhoma maju head to head (berhadapan dengan Yusril)," kata Wibowo yang mengaku pendukung Rhoma ini kepada Sindonews, Minggu (26/4/2015).
Selain itu, kata dia, Rhoma sudah mengakui Yusril memiliki banyak pendukung dibandingkan dirinya. Saat tahapan penyaringan calon, kata dia, Yusril sudah mengantongi 60% suara. "Jadi lebih baik biarlah beraklamasi," tutur Wibowo.
Apakah Rhoma Irama bakal menduduki jabatan Waketum usai gagal menjadi Ketum? Wibowo mengatakan pernah ada tawaran semacam itu.
"Pernah (ditawarkan jadi Waketum), sebelum pencalonan. Masalahnya Bang Rhoma itu diminta maju oleh DPW/DPC untuk sebagai ketum (ketua umum), jadi bukan maunya beliau," tandasnya.
Pemimpin sidang sudah memberikan waktu kepada Rhoma untuk menyatakan kesiapannya maju menjadi calon ketua umum. Sayangnya, pria yang juga dijuluki satria bergitar ini tidak kunjung menampakan diri.
Atas hal tersebut, Yusril Ihza Mahendra akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum PBB periode 2015-2020,
BM Widodo, mantan Sekretaris Jenderal DPP PBB mengungkapkan alasan Rhoma urung maju menjadi calon Ketua Umum PBB.
"Mengingat sebagian besar pemilik suara mendukung Pak Yusril, tentu tak elok bila Bang Rhoma maju head to head (berhadapan dengan Yusril)," kata Wibowo yang mengaku pendukung Rhoma ini kepada Sindonews, Minggu (26/4/2015).
Selain itu, kata dia, Rhoma sudah mengakui Yusril memiliki banyak pendukung dibandingkan dirinya. Saat tahapan penyaringan calon, kata dia, Yusril sudah mengantongi 60% suara. "Jadi lebih baik biarlah beraklamasi," tutur Wibowo.
Apakah Rhoma Irama bakal menduduki jabatan Waketum usai gagal menjadi Ketum? Wibowo mengatakan pernah ada tawaran semacam itu.
"Pernah (ditawarkan jadi Waketum), sebelum pencalonan. Masalahnya Bang Rhoma itu diminta maju oleh DPW/DPC untuk sebagai ketum (ketua umum), jadi bukan maunya beliau," tandasnya.
(dam)