Bom Banting Diduga untuk Tawuran
A
A
A
JAKARTA - Puluhan bom banting yang ditemukan di lokasi ledakan di Jalan Jati Bunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga disiapkan untuk tawuran antarkelompok atau geng.
Asumsi penggunaan bom tersebut berdasar lokasi penemuan yang dekat dengan Bongkaran, suatu kawasan rawan di Tanah abang. ”Ada 49 bahan peledak yang kami temukan di lokasi. Di dalamnya terdapat serbuk kimia dan potongan paku sudah lama,” ujar Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Selain serbuk kimia dan paku berkarat, ada juga batu sebagai pemberat di dalam bom banting itu. Jadi bila dilemparkan, bom tersebut bisa terlontar jauh. ”Kami sudah selidiki latar belakang korban ledakan, memang tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris,” katanya.
Tim gabungan saat ini terus menyelidiki kasus ledakan di Tanah Abang. Kemarin pihak kepolisian kembali menggeledah dua rumah di sekitar lokasi kejadian. ”Rumah T dan M,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto.
Heru mengakui, polisi masih belum mengetahui pemilik 49 bom banting berdaya ledak low explosive yang ditemukan di lokasi kejadian. Namun dia memastikan, si pemilik bom bisa dijerat tindak pidana. Sebelumnya polisi telah menggeledah empat rumah korban ledakan di Tanah Abang.
Dalam penggeledahan polisi menemukan paku, bubuk timah, alumunium foil, VCD, buku, serta bubuk berbahaya lainnya. Sementara, empat korban luka akibat ledakan yang masih berstatus saksi dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keempatnya yakni Feri Andiyanto, 28, warga Indramayu beralamat di Jalan Jabun RT 16/09, Kebon Kacang, Tanah Abang; Amir, 51, warga Tasikmalaya beralamat di Jalan Jabun III RT 6/09, Kebon Kacang; Asep Samsudin, 66, asal Garut beralamat di Jalan Jabun VII RT 16/09; dan Suro.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai kini baru tiga orang yang sudah dimintai keterangan yaitu Feri, Amir, dan Asep. Adapun Suro, masih dalam perawatan intensif karena kondisinya cukup parah. ”Hasil pemeriksaannya belum bisa diungkap karena masih dianalisis oleh penyidik,” ujarnya.
Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) juga masih memeriksa 49 bungkusan yang diduga bom banting. ”Sedang diteliti, apakah bungkusan tersebut bisa meledak atau membahayakan. Kami juga belum mengetahui motif dari pembuatan bom tersebut, seluruh saksi masih dimintai keterangan,” kata mantan kabid humas Polda Metro Jaya ini.
Ketua RT 16/009, Tanah Abang, Daryoto mengatakan, sejak menjadi ketua RT dirinya selalu memantau aktivitas warganya. Selama ini, tidak satu pun aktivitas warga yang mencurigakan. ”Saya tahu empat korban itu kerja apa. Mereka itu bukan orang jahat, mereka suka bergaul dengan warga lain. Mereka di sini sudah terdaftar sebagai warga Jakarta,” terangnya.
Selain empat korban, warga lainnya juga tidak memiliki perilaku yang mencurigakan. ”Warga di sini solidaritasnya tinggi satu sama lain. Saya enggak percaya mereka terlibat jaringan (terorisme),” tuturnya.
Dia berharap, kasus ledakan yang terjadi di wilayahnya cepat selesai. Pihak kepolisian diminta memberikan informasi secara transparan bila proses penyelidikan yang dilakukan membuahkan hasil. Diberitakan kembali, ledakan terjadi di Jalan Jati Bunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/4).
Ledakan yang bersumber dari bom banting berdaya ledak rendah itu melukai empat orang. Dari lokasi kejadian, polisi menyita 49 bahan peledak.
Helmi syarif/ Sindonews
Asumsi penggunaan bom tersebut berdasar lokasi penemuan yang dekat dengan Bongkaran, suatu kawasan rawan di Tanah abang. ”Ada 49 bahan peledak yang kami temukan di lokasi. Di dalamnya terdapat serbuk kimia dan potongan paku sudah lama,” ujar Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Selain serbuk kimia dan paku berkarat, ada juga batu sebagai pemberat di dalam bom banting itu. Jadi bila dilemparkan, bom tersebut bisa terlontar jauh. ”Kami sudah selidiki latar belakang korban ledakan, memang tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris,” katanya.
Tim gabungan saat ini terus menyelidiki kasus ledakan di Tanah Abang. Kemarin pihak kepolisian kembali menggeledah dua rumah di sekitar lokasi kejadian. ”Rumah T dan M,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto.
Heru mengakui, polisi masih belum mengetahui pemilik 49 bom banting berdaya ledak low explosive yang ditemukan di lokasi kejadian. Namun dia memastikan, si pemilik bom bisa dijerat tindak pidana. Sebelumnya polisi telah menggeledah empat rumah korban ledakan di Tanah Abang.
Dalam penggeledahan polisi menemukan paku, bubuk timah, alumunium foil, VCD, buku, serta bubuk berbahaya lainnya. Sementara, empat korban luka akibat ledakan yang masih berstatus saksi dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keempatnya yakni Feri Andiyanto, 28, warga Indramayu beralamat di Jalan Jabun RT 16/09, Kebon Kacang, Tanah Abang; Amir, 51, warga Tasikmalaya beralamat di Jalan Jabun III RT 6/09, Kebon Kacang; Asep Samsudin, 66, asal Garut beralamat di Jalan Jabun VII RT 16/09; dan Suro.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai kini baru tiga orang yang sudah dimintai keterangan yaitu Feri, Amir, dan Asep. Adapun Suro, masih dalam perawatan intensif karena kondisinya cukup parah. ”Hasil pemeriksaannya belum bisa diungkap karena masih dianalisis oleh penyidik,” ujarnya.
Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) juga masih memeriksa 49 bungkusan yang diduga bom banting. ”Sedang diteliti, apakah bungkusan tersebut bisa meledak atau membahayakan. Kami juga belum mengetahui motif dari pembuatan bom tersebut, seluruh saksi masih dimintai keterangan,” kata mantan kabid humas Polda Metro Jaya ini.
Ketua RT 16/009, Tanah Abang, Daryoto mengatakan, sejak menjadi ketua RT dirinya selalu memantau aktivitas warganya. Selama ini, tidak satu pun aktivitas warga yang mencurigakan. ”Saya tahu empat korban itu kerja apa. Mereka itu bukan orang jahat, mereka suka bergaul dengan warga lain. Mereka di sini sudah terdaftar sebagai warga Jakarta,” terangnya.
Selain empat korban, warga lainnya juga tidak memiliki perilaku yang mencurigakan. ”Warga di sini solidaritasnya tinggi satu sama lain. Saya enggak percaya mereka terlibat jaringan (terorisme),” tuturnya.
Dia berharap, kasus ledakan yang terjadi di wilayahnya cepat selesai. Pihak kepolisian diminta memberikan informasi secara transparan bila proses penyelidikan yang dilakukan membuahkan hasil. Diberitakan kembali, ledakan terjadi di Jalan Jati Bunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/4).
Ledakan yang bersumber dari bom banting berdaya ledak rendah itu melukai empat orang. Dari lokasi kejadian, polisi menyita 49 bahan peledak.
Helmi syarif/ Sindonews
(ftr)