Ini Kronologi Adu Jotos di Komisi VII DPR
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Muljadi mengungkapkan insiden pemukulan yang menimpanya adalah murni penganiayaan. Dia pun tak setuju jika insiden itu disebut adu jotos, sebab dirinya sama sekali tak melakukan perlawanan.
Pasalnya, Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mustofa Assegaf yang telah melakukan pemukulan terhadap dirinya. Diapun memaparkan kronologi dari insiden pemukulan yang terjadi pada dirinya pada Rabu, 8 April 2015 malam.
Muljadi menuturkan, insiden bermula ketika Menteri ESDM Sudirman Said memaparkan penjelasan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR.
"Setelah menteri lakukan pemaparan saya persilakan anggota sampaikan pertanyaan dan saran," ujar Muljadi saat bercerita dalam konferensi pers di Sekretariat Fraksi Partai Demokrat Lantai 9, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Mustofa, kata dia, adalah anggota yang paling pertama menyampaikan pertanyaan kepada Menteri ESDM. Dalam pertanyaannya, Mustofa memperjuangkan ekspor bauksit.
Sebagai pemimpin sidang, dirinya merasa wajib mengingatkan kepada Mustofa yang menyampaikan pertanyaan lebih dari 10 menit. Karena menurutnya, dalam tata tertib rapat atau sidang DPR anggota hanya diberikan waktu lima menit dalam menyampaikan pertanyaan.
"Dia (Mustofa) sampaikan 10 menit lebih dengan berapi-apai. Saya mau ingatkan kalau anggota terlalu lama tolong dipercepat karena anggota banyak yang mau bertanya," tuturnya.
Saat diingatkan, kata Muljadi, kader PPP itu malah menunjuk-nujuk wajah pemimpin sidang. Dirinya pun mengaku terkejut dengan tindakan Mustofa itu.
"Saya ingatkan tapi dia tunjuk-tunjuk ke arah pimpinan. Semua pimpinan juga terkejut tapi saya anggap biasa saya atur rapat dengan efektif," jelasnya.
Kemudian, suasana rapat pun sempat membaik dan anggota bergilir mengajukan pertanyaan. Namun, suasana berubah ketika dirinya hendak pergi ke toliet. Sebab di situ lah insiden pemukulan itu terjadi.
Muljadi mengaku tidak mengetahui jika ternyata Mustofa pun hendak ke toliet. Dia juga mengungkapkan, dirinya sama sekali tidak mengira jika pada saat itu Mustofa akan memukul dirinya.
Sebab, semua anggota DPR pasti mengetahui jika tata tertib DPR menyebutkan bahwa anggota DPR tidak boleh melakukan pemukulan atau tindakan kekerasan fisik.
Pemukulan itu terjadi, ungkap dia, saat dirinya keluar dari toilet dan hendak kembali masuk dalam ruang rapat Komisi VII. Muljadi menjelaskan, Mustofa memukulnya saat bertemu berpapasan di depan pintu masuk khusus anggota DPR Komisi VII.
"Saya enggak tau apa dia mau ke toilet juga atau tidak. Saya enggak nyangka yang bersangkutan memukul. Saya sama sekali enggak bekrpikir itu," tuturnya.
Pukulan itu dilayangkan Mustofa, ke pelipis kiri dan juga pipi kanan dan kiri Muljadi. Sebelum adanya insiden pemukulan itu, Muljadi mengaku, sempat ada pembicaraan antara dirinya dengan Mustofa.
"Saya beritahu ke dia (Mustofa), sebagai anggota DPR jangan menunjuk pimpinan sidang seperti itu. Tapi saya tidak mengerti, dia langsung melakukan pemukulan ke wajah saya selama tiga kali secara tiba-tiba. Saya tidak tau apakah dia ada masalah atau tidak, tapi yang jelas hasil visum bahwa saya dipukul secara tiba-tiba," jelasnya.
Atas kejadian itu, rapat kerja dengan Menteri ESDM akhirnya ditunda. Karena para anggota dan pemimpin sidang berusaha menghentikan tindakan Mustofa.
Pasalnya, Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mustofa Assegaf yang telah melakukan pemukulan terhadap dirinya. Diapun memaparkan kronologi dari insiden pemukulan yang terjadi pada dirinya pada Rabu, 8 April 2015 malam.
Muljadi menuturkan, insiden bermula ketika Menteri ESDM Sudirman Said memaparkan penjelasan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR.
"Setelah menteri lakukan pemaparan saya persilakan anggota sampaikan pertanyaan dan saran," ujar Muljadi saat bercerita dalam konferensi pers di Sekretariat Fraksi Partai Demokrat Lantai 9, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Mustofa, kata dia, adalah anggota yang paling pertama menyampaikan pertanyaan kepada Menteri ESDM. Dalam pertanyaannya, Mustofa memperjuangkan ekspor bauksit.
Sebagai pemimpin sidang, dirinya merasa wajib mengingatkan kepada Mustofa yang menyampaikan pertanyaan lebih dari 10 menit. Karena menurutnya, dalam tata tertib rapat atau sidang DPR anggota hanya diberikan waktu lima menit dalam menyampaikan pertanyaan.
"Dia (Mustofa) sampaikan 10 menit lebih dengan berapi-apai. Saya mau ingatkan kalau anggota terlalu lama tolong dipercepat karena anggota banyak yang mau bertanya," tuturnya.
Saat diingatkan, kata Muljadi, kader PPP itu malah menunjuk-nujuk wajah pemimpin sidang. Dirinya pun mengaku terkejut dengan tindakan Mustofa itu.
"Saya ingatkan tapi dia tunjuk-tunjuk ke arah pimpinan. Semua pimpinan juga terkejut tapi saya anggap biasa saya atur rapat dengan efektif," jelasnya.
Kemudian, suasana rapat pun sempat membaik dan anggota bergilir mengajukan pertanyaan. Namun, suasana berubah ketika dirinya hendak pergi ke toliet. Sebab di situ lah insiden pemukulan itu terjadi.
Muljadi mengaku tidak mengetahui jika ternyata Mustofa pun hendak ke toliet. Dia juga mengungkapkan, dirinya sama sekali tidak mengira jika pada saat itu Mustofa akan memukul dirinya.
Sebab, semua anggota DPR pasti mengetahui jika tata tertib DPR menyebutkan bahwa anggota DPR tidak boleh melakukan pemukulan atau tindakan kekerasan fisik.
Pemukulan itu terjadi, ungkap dia, saat dirinya keluar dari toilet dan hendak kembali masuk dalam ruang rapat Komisi VII. Muljadi menjelaskan, Mustofa memukulnya saat bertemu berpapasan di depan pintu masuk khusus anggota DPR Komisi VII.
"Saya enggak tau apa dia mau ke toilet juga atau tidak. Saya enggak nyangka yang bersangkutan memukul. Saya sama sekali enggak bekrpikir itu," tuturnya.
Pukulan itu dilayangkan Mustofa, ke pelipis kiri dan juga pipi kanan dan kiri Muljadi. Sebelum adanya insiden pemukulan itu, Muljadi mengaku, sempat ada pembicaraan antara dirinya dengan Mustofa.
"Saya beritahu ke dia (Mustofa), sebagai anggota DPR jangan menunjuk pimpinan sidang seperti itu. Tapi saya tidak mengerti, dia langsung melakukan pemukulan ke wajah saya selama tiga kali secara tiba-tiba. Saya tidak tau apakah dia ada masalah atau tidak, tapi yang jelas hasil visum bahwa saya dipukul secara tiba-tiba," jelasnya.
Atas kejadian itu, rapat kerja dengan Menteri ESDM akhirnya ditunda. Karena para anggota dan pemimpin sidang berusaha menghentikan tindakan Mustofa.
(kri)