Kongres PDIP Harus Ingatkan Janji Kampanye Jokowi

JAKARTA - Trisakti dan Nawa Cita tidak implementatif pada berbagai program dan visi politik pemerintahan disinyalir menjadi faktor dinginnya dan tidak harmonis hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Jokowi.

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi mengingatkan, sekarang publik merasa sejumlah janji yang diucapkan Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 tidak terealisasi sepanjang enam bulan menjadi presiden.

Lanjutnya, kegundahan publik tersebut harus ditangkap dan dipahami PDIP sebagai partai pemerintah sesegera mungkin mengingatkan Jokowi sebagai kader dan petugas partai untuk kembali ke jalan Trisakti dan Nawa Cita. Komitmen jalan Trisakti dan Nawa Cita itulah yang membuat publik memilih PDIP dan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 lalu.

"Karenanya Trisakti dan Nawa Cita harus menjadi agenda prioritas dalam Kongres IV PDIP mendatang untuk dibahas," ujar Muradi, Rabu (8/4/2015).

Dia mengatakan, menjadi kewajiban bagi PDIP untuk memastikan dan menegaskan dalam kongres di Bali agar Trisakti dan Nawa Cita dapat terimplementasikan dalam setiap program dan kebijakan dibuat Jokowi sebagai kader dan petugas partai.

"Tidak lagi sekadar jargon dan mantra politik tanpa makna, yang mana dipraktikkan selama setengah tahun Pemerintahan Jokowi berjalan," tandasnya.