Perbaikan Jalan Rusak Dinilai Asal-asalan
Perbaikan Jalan Rusak Dinilai Asal-asalan
A
A
A
TANGERANG - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengeluhkan perbaikan jalan rusak di Kota Tangerang yang dilakukan oleh Pemprov Banten.
Pasalnya, jalan provinsi yang diperbaiki kerap rusak kembali, sehingga pelaksanaan perbaikan terkesan asal-asalan. “Contohnya saat ngaspal jalan di Larangan dan Banjar Wijaya, itu dilakukan awal Januari saat musim hujan sekarang jalannya jadi bolong-bolong dan akhirnya masyarakat ngeluhnya ke kita. Saya rasa tata pelaksanaan perbaikan jalannya harus dievaluasi,” ujarnya kemarin.
Dia juga mengeluhkan anggaran perbaikan jalan dari Provinsi Banten untuk Pemkot Tangerang yang minim. Padahal, pajak kendaraan yang disetorkan Pemkot Tangerang ke Pemprov Banten sangat besar. “Dari sisi anggaran, kita berharap ada dukungan untuk perbaikan jalan provinsi yang melintas di Kota Tangerang, karena anggaran yang kita dapat kecil,” katanya.
Menurut Arief, jalan rusak milik Pemprov Banten yang ada di Kota Tangerang belum tertangani secara merata. Saat ini masih banyak jalan yang butuh perbaikan seperti Jalan Hasyim Ashari, HOS Cokroaminoto, Sudirman, dan MH T hamr i n . “Kita minta Pemprov Banten sensitif melihat kebutuhan pembangunan di KotaTangerang,” ujarnya.
Sementara itu, ruas jalan Provinsi Banten yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 48,75% dan diperkirakanhampir70% dari 12ruasjalan dalam kondisi rusak. Salah satu penyebab terjadinya banjir dan genangan air di ruas jalan tersebut disebabkan buruknya sistem drainase dan itu juga menjadi bagian dari anggaran Dinas Bina Marga Banten.
Wali KotaTangsel Airin Rachmi Diany menuturkan, salah satu ruas jalan yang diprioritaskan untuk diperbaiki secepatnya adalah Jalan Padjajaran atau di pertigaan Situ Sasak, Pamulang. Kondisi jalan itu rusak parah dan memperparah kemacetan. “Setelah kita lihat bersama, kita minta prioritas jalan yang paling parah untuk segera diperbaiki,” katanya.
Selain itu, ruas Jalan Raya Puspiptek, Jalan Raya Pahlawan Seribu, serta Pasar Serpong juga masuk dalam prioritas perbaikan.
Denny irawan
Pasalnya, jalan provinsi yang diperbaiki kerap rusak kembali, sehingga pelaksanaan perbaikan terkesan asal-asalan. “Contohnya saat ngaspal jalan di Larangan dan Banjar Wijaya, itu dilakukan awal Januari saat musim hujan sekarang jalannya jadi bolong-bolong dan akhirnya masyarakat ngeluhnya ke kita. Saya rasa tata pelaksanaan perbaikan jalannya harus dievaluasi,” ujarnya kemarin.
Dia juga mengeluhkan anggaran perbaikan jalan dari Provinsi Banten untuk Pemkot Tangerang yang minim. Padahal, pajak kendaraan yang disetorkan Pemkot Tangerang ke Pemprov Banten sangat besar. “Dari sisi anggaran, kita berharap ada dukungan untuk perbaikan jalan provinsi yang melintas di Kota Tangerang, karena anggaran yang kita dapat kecil,” katanya.
Menurut Arief, jalan rusak milik Pemprov Banten yang ada di Kota Tangerang belum tertangani secara merata. Saat ini masih banyak jalan yang butuh perbaikan seperti Jalan Hasyim Ashari, HOS Cokroaminoto, Sudirman, dan MH T hamr i n . “Kita minta Pemprov Banten sensitif melihat kebutuhan pembangunan di KotaTangerang,” ujarnya.
Sementara itu, ruas jalan Provinsi Banten yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 48,75% dan diperkirakanhampir70% dari 12ruasjalan dalam kondisi rusak. Salah satu penyebab terjadinya banjir dan genangan air di ruas jalan tersebut disebabkan buruknya sistem drainase dan itu juga menjadi bagian dari anggaran Dinas Bina Marga Banten.
Wali KotaTangsel Airin Rachmi Diany menuturkan, salah satu ruas jalan yang diprioritaskan untuk diperbaiki secepatnya adalah Jalan Padjajaran atau di pertigaan Situ Sasak, Pamulang. Kondisi jalan itu rusak parah dan memperparah kemacetan. “Setelah kita lihat bersama, kita minta prioritas jalan yang paling parah untuk segera diperbaiki,” katanya.
Selain itu, ruas Jalan Raya Puspiptek, Jalan Raya Pahlawan Seribu, serta Pasar Serpong juga masuk dalam prioritas perbaikan.
Denny irawan
(ftr)
Explore More