Situs Gua Jepang Terancam Dibongkar

Rabu, 18 Maret 2015 - 09:51 WIB
Situs Gua Jepang Terancam Dibongkar
Situs Gua Jepang Terancam Dibongkar
A A A
PANGANDARAN - Keberadaan situs gua Jepang di cagar budaya alam yang berlokasi di Desa/Kecamatan/Kabupaten Pangandaran terancam punah.

Pasalnya, di kawasan itu akan ada pembangunan hotel yang dilakukan pihak perorangan. Kepala Desa Pangandaran Iwan mengatakan, keberadaan situs gua Jepang itu kebetulan memang berada di lokasi tanah milik warga Bandung. Saat ini pemilik tanah akan membangun hotel di lokasi tersebut. “Seluruh pihak sangat menyayangkan apabila situs gua Jepang tersebut harus dibongkar karena rencana pembangunan hotel tersebut,” kata Iwan.

Menurut dia, dirinya akan melakukan komunikasi dengan pemilik tanah karena banyak masukan dari berbagai pihak agar situs gua Jepang jangan sampai punah. “Pemerintah daerah juga telah menginstruksikan kepada kami untuk melakukan komunikasi dengan pihak pemilik, karena rencananya situs gua Jepang akan dibongkar,” tambah Iwan.

Iwan menambahkan, dia telah diinstruksikan sekretaris daerah Kabupaten Pangandaran untuk menahan sementara aktivitas perataan tanah dan melakukan survei akademis terkait keberadaan sejarah situs gua Jepang tersebut. “Kami akan mengkaji secara akademis apakah situs tersebut mempunyai sejarah atau tidak, dan kami nanti akan melakukan negosiasi dengan pemilik tanah agar keberadaan situs gua Jepang tidak dibongkar,” jelasnya.

Asep, 30, salah satu pemandu wisata yang berada di lingkungan cagar budaya situs gua Jepang, mengaku sangat prihatin apabila gua Jepang harus dibongkar. Menurutnya, itu merupakan salah satu aset promosi wisata daerah itu. “Kami sebagai pemandu wisata tidak setuju apabila situs gua Jepang dibongkar,” kata Asep.

Asep menambahkan, meskipun keberadaannya berada di lokasi tanah milik perorangan, alangkah baiknya ini tetap dipertahankan. “Kami pun meminta pihak pemerintah daerah segera berkoordinasi supaya kelestarian gua Jepang tidak sampai punah,” pungkas Asep.

Syamsul maarif
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6774 seconds (0.1#10.140)