Laboratorium UI Meledak, 14 Mahasiswa Luka
A
A
A
DEPOK - Ledakan terjadi di Laboratorium Kimia Kualitatif, Lantai 2 Gedung J Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Depok kemarin.
Kecelakaan itu terjadi saat mahasiswa sedang melakukan praktikum pada pukul 10.30 WIB. Saat itu mahasiswa FFUI tengah menjalankan kegiatan perkuliahan praktikum di laboratorium. “Terjadi letupan saat mereka melakukan praktikum. Ini karena kelalaian mahasiswa,” kata staf Kantor Komunikasi UI, Egia Etha Tarigan, kemarin.
Dikatakan, Tim Laboratorium telah menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun musibah terjadi ketika kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa terlambat mengangkat pemanas Bunsen hingga larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering. “Benar ada korban luka, tapi mereka sudah boleh pulang ke rumah,” katanya.
Luka yang dialami para korban adalah luka jahitan dan luka di bagian sekitar wajah dan leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi. Ditegaskan, tidak ada yang terluka akibat bahan kimia. Karena pada praktikum tersebut tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. “Menurut laporan yang kami terima ada labu destilasi meledak. Sejumlah mahasiswa terkena serpihan labu destilasi. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat,” tegasnya.
Dalam kegiatan perkuliahan praktikum tersebut, mahasiswa didampingi pembimbing, yaitu tiga dosen, satu laboran, tiga asisten laboran, satu teknisi. “Ada 70 mahasiswa yang ikut praktik,” jelasnya. Total korban sebanyak 14 mahasiswa. Perinciannya, 12 luka ringan dan 2 luka berat atas namaDelvikaYessiChumaladan Citra Sari Purbandini. Tapi satu korban atas nama Delvika sudah diperbolehkan pulang. “Satu orang yang dirawat di Klinik Mata Nusantara, Jakarta,” katanya.
Dalam kegiatan itu, mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 6-8 mahasiswa. Setiap mahasiswa diminta untuk melakukan destilasi terhadap bahan yang berbeda-beda. Alat labu destilasi yang berisi campuran asam, fenol, dan alkohol 95% dididihkan di atas kasa asbes dengan menggunakan pemanas Bunsen (lampu spiritus).
Setelah mendidih, mahasiswa diinstruksikan untuk menampung destilat sebanyak 20 tetes (1ml). Diperkirakan jumlah destilat yang ditampung sudah mencukupi 1 ml, tetapi mahasiswa kelompok ini (regu korban) masih terus melakukan destilasi dan pemanasan sampai larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering.
“Akibatnya terjadi ledakan dari labu destilasi karena suhu dan tekanan yang terlalu tinggi. Pecahan kaca dari labu destilasi yang meledak melukai dan mencederai mahasiswa,” ungkapnya.
Seluruh korban merupakan mahasiswa Farmasi angkatan 2013. UI turut berduka atas musibah ini. UI berharap dan berupaya agar musibah ini tidak akan terulang di masa yang akan datang.
R ratna purnama
Kecelakaan itu terjadi saat mahasiswa sedang melakukan praktikum pada pukul 10.30 WIB. Saat itu mahasiswa FFUI tengah menjalankan kegiatan perkuliahan praktikum di laboratorium. “Terjadi letupan saat mereka melakukan praktikum. Ini karena kelalaian mahasiswa,” kata staf Kantor Komunikasi UI, Egia Etha Tarigan, kemarin.
Dikatakan, Tim Laboratorium telah menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun musibah terjadi ketika kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa terlambat mengangkat pemanas Bunsen hingga larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering. “Benar ada korban luka, tapi mereka sudah boleh pulang ke rumah,” katanya.
Luka yang dialami para korban adalah luka jahitan dan luka di bagian sekitar wajah dan leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi. Ditegaskan, tidak ada yang terluka akibat bahan kimia. Karena pada praktikum tersebut tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. “Menurut laporan yang kami terima ada labu destilasi meledak. Sejumlah mahasiswa terkena serpihan labu destilasi. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat,” tegasnya.
Dalam kegiatan perkuliahan praktikum tersebut, mahasiswa didampingi pembimbing, yaitu tiga dosen, satu laboran, tiga asisten laboran, satu teknisi. “Ada 70 mahasiswa yang ikut praktik,” jelasnya. Total korban sebanyak 14 mahasiswa. Perinciannya, 12 luka ringan dan 2 luka berat atas namaDelvikaYessiChumaladan Citra Sari Purbandini. Tapi satu korban atas nama Delvika sudah diperbolehkan pulang. “Satu orang yang dirawat di Klinik Mata Nusantara, Jakarta,” katanya.
Dalam kegiatan itu, mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 6-8 mahasiswa. Setiap mahasiswa diminta untuk melakukan destilasi terhadap bahan yang berbeda-beda. Alat labu destilasi yang berisi campuran asam, fenol, dan alkohol 95% dididihkan di atas kasa asbes dengan menggunakan pemanas Bunsen (lampu spiritus).
Setelah mendidih, mahasiswa diinstruksikan untuk menampung destilat sebanyak 20 tetes (1ml). Diperkirakan jumlah destilat yang ditampung sudah mencukupi 1 ml, tetapi mahasiswa kelompok ini (regu korban) masih terus melakukan destilasi dan pemanasan sampai larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering.
“Akibatnya terjadi ledakan dari labu destilasi karena suhu dan tekanan yang terlalu tinggi. Pecahan kaca dari labu destilasi yang meledak melukai dan mencederai mahasiswa,” ungkapnya.
Seluruh korban merupakan mahasiswa Farmasi angkatan 2013. UI turut berduka atas musibah ini. UI berharap dan berupaya agar musibah ini tidak akan terulang di masa yang akan datang.
R ratna purnama
(ftr)