Harus Berbenah

Pertumbuhan ekonomi politik dalam sektor pertanian di Indonesia merupakan sebuah ironi. Padahal, sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian bangsa.

Tidak sebatas bersinggungan dengan faktor ekonomi saja, faktor politik pun menjadi hal fundamental melandasi pertumbuhan ekonomi dalam sektor pertanian Indonesia. Dan, haruskah Indonesia berbenah? Sebagai salah satu negara demokrasi, Indonesia tentunya harus mengutamakan faktor keadilan, pemerataan dan kesejahteraan rakyat khususnya dalam perekonomian sektor pertanian.

Jika melihat sistem ekonomi-politik negara neoliberal (neoliberalisme) yang mengutamakan kebebasan pasar (feri-marketing) serta negara kesejahteraan (welfare state ) yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, di sanalah terjadi penyeimbangan antara ekonomi-politik untuk kestabilan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Cara bertani penduduk Indonesia yang masih dikatakan tradisional menjadikan sektor pertanian tertinggal dan tidak mengalami kemajuan. Data tahun 2011 (World Bank, 2013) menunjukkan, sektor pertanian masih menyerap tingginya tenaga kerja (35,9%) dari total 151,9 juta angkatan kerja lebih banyak dibandingkan penyerapan tenaga kerja di sektor lain.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perbandingan pertumbuhan sektoral pertanian tahun 2012 (4,0%) dalam jumlah keseluruhan PDB (6,2%) yang menunjukkan persentase terendah dibandingkan sektorsektor usaha lainnya. Selain itu, sangat banyak konflik agraria .

Menjadi negara modern dalam kancah internasional, Indonesia memang harus mengikuti perkembangan zaman. Hal inilah yang menjadi faktor lain dalam mengubah perekonomian Indonesia dari perekonomian agraris menjadi perekonomian industrialis.

Indonesia perlu melakukan perubahan sektor pertanian. Hal yang menjadi patokan utama adalah menyeimbangkan (balancing) proses perekonomian seperti penawaran dan permintaan (demand and supply), sekaligus meningkatkan sistem pertanian berdasarkan strategi, manajemen, perlindungan, dan pemberdayaan.

Sehingga, Indonesia mampu berjalan secara bersamaan berdasarkan sistem ekonomi-politik berbasis agraris dan industrialis.

Neng Endah Fatmawati
Mahasiswi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Divisi Litbang Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa Universitas Indonesia