Jimly Asshiddiqie Paparkan Hasil Pertemuan dengan KPK

Sabtu, 14 Maret 2015 - 21:07 WIB
Jimly Asshiddiqie Paparkan...
Jimly Asshiddiqie Paparkan Hasil Pertemuan dengan KPK
A A A
SOLO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengatakan, bila kunjunganya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya sebatas tukar menukar informasi.

Selain itu dalam pertemuan tersebut, Jimly melihat kesungguhan dari pemimpin KPK untuk melakukan pembenahan di dalam internal KPK.

Bahkan Jimly pun melihat bila pemimpin KPK telah memiliki strategi untuk melakukan perbaikan di tubuh KPK.

"Tentu ini tidak mudah bagi Pak Ruki (Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki) dan membutuhkan proses. Apalagi dia (Ruki) sudah lama sekali meninggalkan KPK," kata Jimly di Universitas Negeri Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2015).

"Tapi dia, tidak bisa dipisahkan dari KPK. Apalagi sebagai pendiri dan Ketua (KPK) pertama, tentu dia tahu apa yang harus dilakukan. Belum lagi dia mantan seorang jenderal polisi. Sehingga sangat mudah sekali untuk kembali membangun komunikasi dengan pihak Kepolisian," imbuhnya.

Menurut Jimly memang tidak bisa dipungkiri adanya keraguan publik terhadap sosok Ruki sebagai Pemimpin KPK. Sebab, masuknya kembali Ruki ke dalam KPK, dianggap sebagai bentuk pelemahaan institusi KPK.

Namun, dengan pengalaman serta jaringan yang dimiliki Ruki selama di institusi kepolisian, membawa angin segar bagi KPK.

"Memang tidak bisa dipaksa karena image terhadap Ruki itu sudah dibentuk. Jadi dia yang terpenting kerja saja," paparnya.

Jimly mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya pun meminta agar KPK harus segera keluar dari kasus Komjen Pol Budi Gunawan (BG). Pasalnya, bila KPK hanya berkonsentrasi terhadap kasus BG, maka kasus-kasus lainnya akan terbengkalai.

Apalagi masih terdapat 36 kasus lainnya yang belum diproses sama sekali oleh KPK. Tak hanya itu, Jimly pun meminta agar KPK tidak terlalu lama dalam memproses suatu kasus setelah status tersangka telah diberikan.

Minimal, ungkap Jimly, dalam waktu 30 hari setelah status tersangka sudah ditetapkan, maka kasusnya bisa cepat di ajukan kepersidangan.

"Saya lihat adanya semangat untuk memperpendek waktu. Dimana setiap harinya ada dua kasus yang diekspos di KPK. Sehingga, setelah ditetapkan status tersangka, tiga puluh hari sudah dibawa ke pengadilan. Jangan sampai setahun tidak di apa-apakan. Sebab ini akan jadi masalah," tuturnya.

"Jadi kalau belum siap dalam waktu 30 hari, jangan dulu ditetapkan sebagai tersangka. Jangan seperti sekarang, Hadi Purnomo, Surya Dharma Ali, Jero Wajik sudah jadi tersangka. Tapi tidak segera diajukan ke Pengadilan. Jadi kesannya belum siap banget dan terlalu politis," ungkapnya.
(maf)
Berita Terkait
KPK Gaet 4 Kementerian...
KPK Gaet 4 Kementerian dan KSP Teken Komitmen Pencegahan Korupsi
KPK Kembali Dipimpin...
KPK Kembali Dipimpin oleh Jenderal Polisi
Pegawai KPK Tolak Pelatihan...
Pegawai KPK Tolak Pelatihan Bela Negara di Kemenhan
Ditangkap KPK, Ini Tiga...
Ditangkap KPK, Ini Tiga Kontroversi Bupati Penajam Paser Utara
Ahok Sambangi KPK, Diperiksa...
Ahok Sambangi KPK, Diperiksa Terkait Kasus LNG Pertamina
KPK Tetapkan Wali Kota...
KPK Tetapkan Wali Kota Tanjungbalai sebagai Tersangka
Berita Terkini
Presiden Prabowo Sambut...
Presiden Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Bill Gates di Istana Merdeka
1 jam yang lalu
Sidang Hasto Kembali...
Sidang Hasto Kembali Digelar, Jaksa Hadirkan Kader PDIP Riezky Aprilia-Saeful Bahri
1 jam yang lalu
Ikut Dukung Makzulkan...
Ikut Dukung Makzulkan Wapres Gibran, Mantan Dankormar: Kami Sayang Prabowo
2 jam yang lalu
Presiden Prabowo Bertemu...
Presiden Prabowo Bertemu Bill Gates di Istana Merdeka Pagi Ini
3 jam yang lalu
Deretan Pati AD, AL,...
Deretan Pati AD, AL, dan AU Dapat Promosi Jabatan Bintang 2 Akhir April 2025
3 jam yang lalu
Daftar Tiga Pati Bintang...
Daftar Tiga Pati Bintang 3 yang Dimutasi Panglima TNI dan 7 Pati Dianulir pada Mutasi April 2025
8 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved