Sebanyak 65 SD Negeri di Surabaya Dimerger

Sabtu, 14 Maret 2015 - 13:06 WIB
Sebanyak 65 SD Negeri di Surabaya Dimerger
Sebanyak 65 SD Negeri di Surabaya Dimerger
A A A
SURABAYA - Merger alias penggabungan sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) bakal diterapkan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Jawa Timur. Kebijakan ini untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta menciptakan suasana kegiatan pembelajaran lebih nyaman di lingkungan sekolah.

Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih mengatakan, merger puluhan SDN itu dilakukan karena banyak alasan. ”Peninjauan dan penelitian lapangan serta analisis beberapa pertimbangan yang melibatkan seluruh Tim Penggabungan Sekolah Negeri di Kota Surabaya,” kata Eko kemarin.

Salah satunya ada pertimbangan terkait keberadaan peserta didik. Di antaranya mengurangi konflik sosial antarsiswa dalam satu lokasi dan meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan peserta didik.

Selain itu, pertimbangan terhadap manajerial sekolah yang menyangkut upaya pengurangan potensi terjadi persaingan tidak sehat dan kurang kondusif, menghindari permasalahan perbedaan manajemen antarsekolah dalam satu lokasi, serta menghindari persaingan kurang sehat pada saat penerimaan peserta didik baru sehingga sering menimbulkan permasalahan.

”Pertimbangan terhadap tenaga pendidikan antara lain dalam rangka efisiensi, efektivitas, dan revitalisasi fungsi serta peran pendidik dan tenaga kependidikan. Serta mengurangi kesenjangan waktu kerja pendidik dan tenaga kependidikan,” papar pejabat asal Ponorogo ini.

Pertimbangan dari segi fisik bangunan dan sarana prasarana, kata Eko, di antaranya memudahkan penataan bangunan, ruang terbuka, sirkulasi, dan sanitasi. Itu bisa disesuaikan dengan lingkungan yang ada. ”Usia bangunan sekolah ratarata lebih dari 30 tahun juga menjadi bagian lain pertimbangan,” ucapnya.

Pertimbangan dari segi pelaksanaan kurikulum pembelajaran meliputi sekolah yang jumlah muridnya overload membuat pembelajarannya kurang maksimal. Sekolah yang jumlah muridnya di bawah standar dapat mengurangi motivasi pengelolaan sekolah yang berujung kendurnya motivasi belajar siswa.

Merger juga mendukung kesinambungan kurikulum pendidikan dasar antara sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pertimbangan dari segi ekonomisnya anggaran yakni dapat dimanfaatkannya bekas-bekas bangunan gedung sekolah yang digabung untuk memenuhi kekurangan kebutuhan ruang belajar dan ruang terbuka demi optimalisasi kegiatan belajar mengajar.

Menghemat pengeluaran anggaran tunjangan kepala sekolah dari 65 menjadi 27 kepala sekolah dan dapat dilakukan efisiensi biaya perawatan gedung dan fasilitas pendidikan lainnya. Eko menambahkan, dari 395 SDN yang sudah ada nantinya setelah dilakukan penggabungan menjadi 357 SDN. Dalam penggabungan ini sebanyak 65 SDN akan dimerger menjadi 27 SDN.

soeprayitno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7252 seconds (0.1#10.140)