5 Begal dan Satu Penadah Ditangkap

Rabu, 11 Maret 2015 - 10:50 WIB
5 Begal dan Satu Penadah Ditangkap
5 Begal dan Satu Penadah Ditangkap
A A A
DEPOK - Polresta Depok menangkap lima begal sepeda motor dan satu penadah. Komplotan asal Bogor ini kerap beraksi di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bogor.

Lima begal yakni Sartaji alias Aji, Badrul alias Dengke, Ahmat Jaelani, Angga, dan Rama alias Tebo, diringkus pada Sabtu (7/3). Sebelumnya, polisi menyita ratusan onderdil motor curian dari rumah penadah bernama Maja di Kampung Buluh, Citayam, Kabupaten Bogor. Dari rumah Maja, polisi menyelidiki komplotan mana saja yang biasa menjual motor hasil curian.

Selang sepekan setelah penggerebekan di rumah Maja, akhirnya polisi bisa mengungkap begal asal Bogor. Para begal ini beraksi atas perintah Sartaji yang merupakan residivis kambuhan. Dia pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Paledang, Bogor dalam kasus yang sama.

“Sebutan untuk otak kelompok ini adalah kapten. Otaknya adalah Sartaji,” ujar Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah kemarin. Para pelaku ditangkap dari rumah kontrakan Sartaji di Kampung Sawah, Desa Jabon, Parung, Bogor. Mereka ditangkap tanpa perlawanan. Selain lima pelaku, polisi juga membekuk Nopriadi alias Bandrek yang merupakan penadah motor hasil curian.

“Total enam tersangka yang ditangkap, lima orang pemetik dan satu penadah,” ucapnya. Dia mengungkapkan, modus yang dilakukan kelompok ini termasuk modus baru. Mereka beraksi menggunakan Toyota Avanza sewaan. Mobil itu dimodifikasi agar bisa membawa hasil curian. “Bagian jok tengah dan belakang mobil dibongkar agar cukup untuk mengangkut dua sampai tiga motor hasil kejahatan,” ujar Ahmad.

Komplotan ini sudah beraksi sejak 2007. Mereka mengincar permukiman dan kompleks yang pengamanannya tidak ketat. “Di antaranya pernah beraksi di Cinere, Depok, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Blok M, Pondok Indah, Jakarta Selatan, hingga Kota Tangerang, Tangerang Selatan, serta Kabupaten Tangerang,” katanya.

Untuk pengamanan diri, komplotan ini selalu membawa senjata tajam berupa golok dan sangkur. “Jika aksi mereka ketahuan korbannya, dengan golok dan sangkur itu mereka menakut-nakuti korban. Kalau korban melawan, bukan tidak mungkin dilukai,” ucapnya. Selain itu, mereka membekali diri dengan kunci model T dan anak kunci serta peralatan lainnya. Saat ini polisi masih mengejar pelaku lainnya, yaitu Uj dan Op.

Sartaji, otak komplotan begal, mengatakan bahwa setiap beraksi mereka menggunakan mobil sewaan yang telah dimodifikasi. “Kami muter pakai Avanza berlima mulai di atas pukul 12 malam. Sasaran utamanya motor yang terparkir di depan rumah di permukiman atau kompleks yang sepi,” ujarnya.

Saking banyaknya beraksi, dia mengaku lupa di daerah mana lagi pernah beraksi. Di tempat terpisah, polisi menembak mati pelaku pencurian sepeda motor bernama Adi Saputra, 23, di Krendang, Jakarta Barat, dini hari kemarin. Pelaku ditembak di bagian punggung karena berusaha melarikan diri. Sebelumnya, polisi telah menangkap teman Adi, Dede Buluk, 21, warga asal Cibaluyung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (9/3).

Keduanya terlibat pencurian motor di Jalan Bandengan Selatan, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora. “Dua pelaku lain masih dalam pengejaran. Keduanya yakni O dan E. Mereka merupakan kelompok Pandeglang,” kata Kapolsek Tambora Kompol Dedy Tambrani. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti hasil kejahatan dua unit sepeda motor, delapan kunci letter T, senjata api rakitan beserta 3 peluru.

Dia menjelaskan, komplotan ini telah melakukan aksinya sejak 2005. Dalam semalam, pelaku bisa menggasak empat hingga lima motor. “Mereka beroperasi mulai pukul 21.00 WIB hingga subuh,” katanya. Untuk mengantisipasi aksi pembegalan, Pemkot Bekasi segera menambah 1.016 penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik. Rencananya PJU dipasang di empat zona, di antaranya zona satu yang meliputi wilayah Bekasi Timur, Bekasi Utara, dan Medan Satria.

Di wilayah ini akan dipasang 248 lampu. Untuk zona dua akan dipasang sekitar 279 lampu yang meliputi wilayah Jatiasih dan Bekasi Barat. Zona tiga yakni Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang akan dipasang sekitar 253 lampu. “Khusus zona tiga ini akan diprioritaskan terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) Kota Bekasi Karto kemarin.

Terakhir zona empat meliputi Kecamatan Pondok Gede, Pondok Melati, dan Jatisampurna akan dipasang 236 titik lampu. Biaya yang telah dianggarkan untuk penambahan PJU tersebut mencapai Rp4,6 miliar untuk seluruh zona. Pihaknya juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk perawatan 2.300 titik PJU yang tersebar di 12 kecamatan dan 56 kelurahan.

“Jumlah PJU di Bekasi masih minim, kita terus upayakan penambahan di daerah rawan kejahatan,” ujarnya. Kabid Penerangan Jalan DPPPJU Kota Bekasi Karya Sukmajaya mengatakan, wilayahnya memiliki 31.500 titik PJU. Dari jumlah tersebut, 4.500 lampu di antaranya dalam keadaan rusak sehingga total ada 27.000 titik PJU yang berfungsi dengan baik.

Berdasarkan catatan Pemkot Bekasi, kerusakan PJU lebih banyak tersebar di jalan-jalan protokol seperti flyover Kranji- Bekasi Barat, Jalan KH Noer Ali (Kalimalang), Jalan Joyomartono, dan Jalan Juanda menuju Terminal Induk Kota Bekasi di Bekasi Timur.

R ratna purnama/Yan yusuf/Abdullah m surjaya
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6264 seconds (0.1#10.140)