Perhatikan Daerah Tani Terpencil

Selasa, 10 Maret 2015 - 10:36 WIB
Perhatikan Daerah Tani...
Perhatikan Daerah Tani Terpencil
A A A
Andi Muhammad Arief M
Mahasiswa Program Studi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi,
Anggota Pers Kampus LPPM di Jatinangor,
Universitas Padjadjaran

Indralayang adalah nama sebuah desa di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Tempatnya berada di sebuah bukit dan pantai. Jalan menuju desa itu sangat sulit. Ditambah dengan alat transportasi yang sangat minim menjadikan desa ini salah satu desa terpencil.

Hampir seluruh warga desa Indralayang adalah petani. Setiap pagi, warga Indralayang sudah mulai ke sawah atau ke kebun. Anak-anak mereka di rumah menilai pekerjaan ini kurang menguntungkan dan akhirnya bekerja di kota. Walaupun lebih dari setengah wilayah Indralayang ditanami bahan makanan sehari-hari, kesejahteraan hidup di sana masih rendah. Hal ini disebabkan infrastruktur yang tidak mendukung dan pengetahuan mengenai penganganan hama yang rendah.

Misalnya pada tanaman padi dan cabai. Hampir seluruh petani di Indralayang tidak tahu cara mengani virus atau bakteri yang menjadi hama pada tanaman tersebut. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan untuk daerah pertanian terpencil dengan cara pemberian penyuluhan dan pembangunan infrastruktur penunjang.

Kebanyakan dinas yang berada di pedesaan kurang memiliki penanganan hama dan semacamnya seperti mereka yang berada di perguruan tinggi atau kantor pusat. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian harus menaruh perhatian khusus dalam memberikan penyuluhan ke daerah-daerah terpencil.

Penyuluhan yang diberikan seperti penanggulangan hama, tata cara pemupukan, dan pemakaian peralatan penunjang pertanian sangat dibutuhkan oleh petani di daerah terpencil. Infrastruktur pun menjadi salah satu faktor yang penting. Kondisi jalanan dan jumlah alat transportasi pengangkut hasil panen menjadi faktor yang menjadikan harga hasil panen rendah.

Para petanimenjualhasilpanen mereka ke pengepul, lalu pengepul menjualnya ke kota dengan perbedaan harga yang signifikan. Perbedaan harga yang signifikan ini terjadi karena keadaan jalan utama di daerah terpencil yang tidak layak dan kurangnya alat transportasi hasil panen. Kali ini giliran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang harus menaruh perhatian.

Insentif berupa penaikan APBD di bagian perbaikan jalan dapat menaikkan PDB daerah. Dengan melakukan hal-hal di atas, sudah semestinya fenomena pengurangan jumlah petani di Indonesia tidak ada. Dewasa ini anak dari petani tidak mau melanjutkan lahan orang tuanya.

Alasannya karena tidak menguntungkan, pekerja kasar, dinilai pekerjaan yang tidak berpendidikan, dan seterusnya. Dengan menjadikan petani sejahtera, anak-anak mereka pun akan mau melanjutkan lahan orang tuanya karena dinilai menguntungkan. Olehkarenaitu, pemerintahperlumemerhatikan daerah tani terpencil.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)