Integrasi Demi Swasembada

Senin, 09 Maret 2015 - 09:29 WIB
Integrasi Demi Swasembada
Integrasi Demi Swasembada
A A A
Presiden Joko Widodo telah menentukan target yang hendak dicapai di masa kepemimpinannya, salah satunya swasembada pangan dalam tiga tahun.

Banyak kalangan yang pesimistis menanggapi program swasembada pangan. Pada hari Jumat, 13 Februari lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan bahwa terdapat lima masalah yang dapat mengganjal terwujudnya swasembada pangan tersebut.

Di antara hambatan tersebut adalah masalah kerusakan irigasi yang mencapai 33 juta hektare (ha), buruknya kualitas pupuk akibat maraknya pengoplosan, rendahnya serapan benih sekitar 20%, alat pertanian yang kurang memadai dibanding negara lain, dan jumlah penyuluh pertanian yang sangat kurang.

Tentu saja optimisme saja tidak cukup. Perlu dirancang suatu strategi dan perencanaan yang matang untuk kemudian diwujudkan melalui berbagai upaya yang dilakukan secara kontinu. Selain itu, untuk dapat mencapai target yang ditentukan, pemerintah dituntut untuk dapat bekerja secara integratif dan mengesampingkan ego sektoral.

Integrasi mutlak diperlukan dalam mengupayakan Swasembada Pangan di tengah kepungan permasalahan yang ada. Langkah-langkah cepat nampak mulai dilakukan pemerintah. Hal ini terlihat dari pemberian bantuan alat pertanian kepada petani di seluruh Indonesia, seperti penyerahan 852 traktor dan 377 pompa kepada petani di Ngawi awal tahun lalu.

Langkah integratif untuk perbaikan irigasi dapat dilakukan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup serta Kementerian Perumahan Rakyat yang perlu mengambil tindakan atas kondisi perumahan yang menggusur lahan pertanian. Sedangkan untuk distribusi pupuk, transportasi khusus dapat diupayakan melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan.

Dalam mengupayakan peningkatan serapan benih, Amran mendatangi langsung Direktur Utama Sang Hyang Seri yang berwenang dalam penyediaan benih. Badan usaha milik negara (BUMN) juga harus mengesampingkan hasrat untuk mencari keuntungan demi tercapainya target swasembada pangan.

Dari semua poin di atas, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan program yang telah dirancang. Harapannya dengan integrasi dan kerja sama yang terjalin dapat tercapai target swasembada pangan yang diimpikan.

Abdul Goffar Al Mubarok
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8934 seconds (0.1#10.140)