Contradictio In Actione

Minggu, 01 Maret 2015 - 11:37 WIB
Contradictio In Actione
Contradictio In Actione
A A A
Sekelompok mahasiswa berdemo. Mereka meneriakkan semangat nasionalisme. Anak-anak muda itu mencaci pemerintah.

Pasalnya, kebijakan pemerintah dituding proasing. Capek berdemo, mereka meneguk air minum kemasan. Pada kemasan itu tertera tulisan Aqua Danone. Saham perusahaan air minum itu milik Prancis.

Nah, apa yang terbesit? Contradictio in actione pas sekali. Yang mencaci dengan perbuatannya bertentangan.

Mengutuk asing, tetapi memberinya uang lewat Aqua. Atau, mari kita ke Kuba pada masa Fidel Castro. Ia sering mengutuk AS dengan hujatan kapitalis dan congkak. Negara adidaya itu dituding “membunuh” rakyatnya. Embargo dimakinya habis-habisan. Wartawan CNBC yang jeli berhasil menyorot alas kaki tuan presiden.

Akh, Pak Castro bersepatu kets, Nike, tepat saat dia diwawancara televisi prestisius itu. Miris, ironis. Lagi-lagi contradictio in actione (perkataan dan perbuatan bertentangan). Masih ingat kasus pembubaran Badan Pengelola Minyak dan Gas (BP Migas)? Sama. Pada 2012 tuan-tuan yang mengajukan judicial review UU No 22 Tahun 2001 Tentang Migas ke Mahkamah Konstitusi (MK) adalah orang yang sama.

Sepuluh tahun sebelumnya mereka adalah perumus UU yang mendasari berdiri BP Migas itu. Sang pengetuk palu, Mahfud MD, saat UU itu disahkan menjabat menkumham, berlanjut menhan. Apa yang terjadi, contradictio in actione! Argumen yang sama tak berhasil dibidik 10 tahun lalu. BP Migas harus bubar, kata mereka. Lembaga itu proasing dan korupsi.

The Untold Story

Kini telah beredar sebuah buku berjudul Migas- The Untold Story . Buku ini layak dibaca. Buku ini serius. Tetapi, ditulis secara enteng dan menarik. Disebut enteng karena bahasanya populer, ringan. Penulisnya adalah mantan penasihat ahli kepala BP Migas Bidang Komunikasi. Sebagai “orang dalam” eksplorasi materi buku ini diyakini maksimal. Mengusung judul The Untold Story , memastikan buku ini memuat hal baru yang belum atau tidak diketahui umum.

Benar adanya. R Priyono, kepala BP Migas periode 2008-2012, bersama penulis buku ini membongkar apa yang disebut sebagai “drum pandora”, istilah ini sebetulnya plesetan dari ungkapan aslinya : kotak pandora. Drum merupakan wadah untuk menampung bensin atau solar. Lantas, apa itu drum pandora? Mari kita periksa isi buku ini! Buku setebal 174 halaman punya beberapa judul, untuk tidak disebut sebagai bab.

Penulis berhasil membongkar The Untold Story misalnya dua hari setelah BP Migas bubar. Rudi Rubiandini selaku wakil menteri (wamen) Kementerian SDM mengumpulkan karyawan eks BP Migas di City Plasa, menjelaskan nasib BP Migas ke depan. Rudi memperlihatkan ada hidden agenda . Hari yang dipilih adalah 1 Muharam.

Tahun baru Islam menurut kalender Jawa. Rudi yang orang Sunda itu seharusnya tahu bahwa 1 Muharam adalah hari libur. Itu berarti tak boleh ada kegiatan sepenting apa pun. Hari sakral itu wajib dihargai. Apa yang bisa dipastikan? Ada agenda terselubung karena itu harus buru-buru. Hidden agenda itu kemudian dapat dibuktikan dengan tertangkapnya sang akademisi itu tak lama setelah dia menjabat kepala SKK Migas pengganti BP Migas.

Rudi tertangkap tangan menerima suap. SKK Migas langsung di bawah kendali Jero Wacik, menteri SDM ketika itu. Makin terang benderang, ketika Wacik yang petinggi Demokrat itu juga tersangka KPK tak lama berselang. Sama, kasus korupsi. Ada korelasi kausalitas Rudi- Wacik, dan badut-badut di luar sana tampak terkait satu sama lain. Anehnya, tuduhan proasing dan korupsi pada BP MIgas sejak berdiri 2002-2012 tidak terbukti. Setidaknya, tak satu pun pejabat atau karyawan BP Migas dibui karena korupsi.

Akrobatik

The Untold Story juga memberi kita informasi penting lain. R Priyono ternyata telah melakukan terobosan akrobatik sejak memimpin BP Migas 2008- 2012. Lelaki Pati, Jawa Tengah ini berhasil “menekan” kontraktor kontrak kerja sama (K3S) untuk menggunakan tiga bank BUMN dalam transaksi keuangan hulu migas di Indonesia. Sebelumnya K3S memakai jasa bank asing.

Beleid Priyono berupa SK Kepala BP Migas No 0066 dan Surat Edaran 0067 dinilai berhasil. Tiga bank, Mandiri, BRI, dan BNI, mengaku senang. Likuiditas bank-bank itu otomatis bertambah. Tetapi, Amerika Serikat (AS) marah besar. Priyono dinilai mendikte bank asing dan mengganggu kepentingan AS. Itu berlangsung 2008 hingga BP Migas “dibunuh” 2012. Sayang, gebrakan akrobatik Priyono luput dari pantauan media. Akrobatik Priyono bisa dilacak ke sini.

Wood Mackenzie, lembaga riset kelas dunia itu, menaikkan posisi RI ke lima besar dunia. Di Asia RI menduduki peringkat kedua, di atas Tiongkok yang komunis itu. Menurut Wood Mackenzie, peringkat dimaksud terkait government take (GT). Apa itu GT? GT adalah manfaat berupa pendapatan negara dari kegiatan migas suatu negara. Indonesia berhasil meraup 68% pendapatan migas.

Pada 2012 RI menghimpun GT Rp 320 triliun. Jumlah itu lebih besar dari target APBN 2012. Ini berkat akrobatik Priyono. Masih banyak The Untold Story dalam buku ini. Di mata Priyono, migas harus dilihat sebagai komoditas yang menyejahterakan rakyat. Dia memastikan sembilan fungsi strategis migas dalam buku ini. Dipaparkan secara detil oleh penulis. Ide prestisius Priyono lain adalah menjadikan BUMD sebagai pengelola hulu migas (eksplorasi plus eksploitasi).

“Masa asing terus?” demikian Pri—sapaan dia. Akrobatiknya bahkan jauh ke depan. Mendirikan sebuah bursa saham perusahaan minyak. Pembeli saham itu orang Indonesia. Migas harus menyejahterakan masyarakat. Migas wajib menjawab spirit Pasal 33 UUD 1945. Kendati demikian, celoteh The Untold Story ibarat membuka “drum pandora” tadi. Mengacu versi asli “kotak pandora” dalam mitologi Yunani, Hermes, anak Zeus dan Maia mendapat tugas memberi nama pada seorang perempuan.

Wanita belum bernama itu hasil ciptaan Hepacritos, dewa pandai besi. Hermes memilih nama Pandora untuk perempuan itu. Pandora berarti: menerima banyak anugerah. Pandora menikahi Epimetheus. Dewa-dewa kemudian memberi Pandora sebuah kotak. Pandora tak boleh membuka kotak itu, pesan dewadewa. Namun, diselimuti penasaran bertubi-tubi, Pandora akhirnya membuka kotak. Saat kotak dibuka, wuzzzzz ...........seketika aroma menakutkan terasa di udara.

Seperti lebah, terbang secepat kilat, lalu hilang. Pandora tak sadar. Dia baru menebar teror ke seluruh dunia. Teror itu berupa penyakit, cemburu, kegilaan, dengki, dusta, lapar, maksiat, dan sebagainya. Penasaran memang terpuaskan. Hanya, menyisakan ketakutan dan mimpi buruk. Meski demikian, Pandora masih memandang satu yang tertinggal, Elpis. Elpis yang berarti harapan akan tiba ketika menemukan jalan keluar.

Penulis buku Migas-The Untold Story , Albertus Magnus (AM) Putut Prabantoro dan R Priyono, berhasil menjelma menjadi Pandora Migas, bersama BP Migas sebagai kotaknya. AM Putut Prabantoro adalah mantan penasihat ahli kepala BP Migas. Putut juga tercatat sebagai konsultan Bakorkamla RI.

Julius Jera Rema ,
pencinta buku tinggal di Jakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6335 seconds (0.1#10.140)