Sebulan Diperbaiki, Jalan Kembali Rusak
Sebulan Diperbaiki, Jalan Kembali Rusak
A
A
A
BOGOR - Baru sebulan diperbaiki, jalan yang menghubungkan Kampung Luwuk-Ciburayut, Desa Ciburayut, Cigombong, Kabupaten Bogor sudah rusak lagi.
Warga mengeluh karena kerusakan jalan sepanjang 1 km itu mengganggu aktivitas perekonomian. Informasi diperoleh menyebutkan, cepat rusaknya proyek jalan senilai Rp952,820 juta itu diduga tidak sesuai bestek dan dikerjakan secara asal-asalan sehingga kualitas jalan jelek dan tidak bertahan lama.
Berdasarkan pantauan, ruas jalan desa tersebut berlubang hingga membentuk kubangan air. Pasir berserakan di manamana terbawa air saat hujan. Kondisi ini bisa membahayakan para pengguna jalan, terutama para pengendara sepeda motor. Bukan hanya itu, dinding saluran air pun hancur dan beberapa bagian aspal terkelupas hingga hanya tersisa bebatuan.
“Sebelum diaspal, ruas jalan ini kondisinya rusak parah dan kondisi itu berlangsung puluhan tahun. Giliran dapat perbaikan, satu bulan kemudian sudah rusak lagi. Ini sama saja kayak tidak diperbaiki,” keluh Rusman, 45, warga Kampung Panyarang, Desa Ciburayut, Cigombong, Kabupaten Bogor, kemarin.
Awalnya perbaikan jalan desa itu diharapkan dapat melancarkan aktivitas masyarakat yang mayoritas sebagai petani dan buruh. “Ya kami sih berharap pemerintah daerah segera menekan pihak kontraktor untuk segera memperbaiki kembali jalan ini,” ungkap Roni, warga Kampung Ciburayut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor Wilayah Ciomas Asep Suryana berkilah kerusakan jalan akibat pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai bestek. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab jalan tersebut cepat rusak.
Beberapa faktor tersebut di antaranya tanah labil, curah hujan tinggi, dan hilir mudik truk pengangkut tanah setiap 10 menit sekali. Asep yakin CV Putra Jaya Mukti selaku kontraktor tidak akan lepas tanggung jawab.
Ketika pihaknya melakukan konfirmasi, mereka berjanji segera memperbaiki kembali jalan usai musim penghujan. “Proyek pengerjaanjalanitumasihtanggung jawab pihak ketiga,” ucapnya.
Haryudi
Warga mengeluh karena kerusakan jalan sepanjang 1 km itu mengganggu aktivitas perekonomian. Informasi diperoleh menyebutkan, cepat rusaknya proyek jalan senilai Rp952,820 juta itu diduga tidak sesuai bestek dan dikerjakan secara asal-asalan sehingga kualitas jalan jelek dan tidak bertahan lama.
Berdasarkan pantauan, ruas jalan desa tersebut berlubang hingga membentuk kubangan air. Pasir berserakan di manamana terbawa air saat hujan. Kondisi ini bisa membahayakan para pengguna jalan, terutama para pengendara sepeda motor. Bukan hanya itu, dinding saluran air pun hancur dan beberapa bagian aspal terkelupas hingga hanya tersisa bebatuan.
“Sebelum diaspal, ruas jalan ini kondisinya rusak parah dan kondisi itu berlangsung puluhan tahun. Giliran dapat perbaikan, satu bulan kemudian sudah rusak lagi. Ini sama saja kayak tidak diperbaiki,” keluh Rusman, 45, warga Kampung Panyarang, Desa Ciburayut, Cigombong, Kabupaten Bogor, kemarin.
Awalnya perbaikan jalan desa itu diharapkan dapat melancarkan aktivitas masyarakat yang mayoritas sebagai petani dan buruh. “Ya kami sih berharap pemerintah daerah segera menekan pihak kontraktor untuk segera memperbaiki kembali jalan ini,” ungkap Roni, warga Kampung Ciburayut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor Wilayah Ciomas Asep Suryana berkilah kerusakan jalan akibat pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai bestek. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab jalan tersebut cepat rusak.
Beberapa faktor tersebut di antaranya tanah labil, curah hujan tinggi, dan hilir mudik truk pengangkut tanah setiap 10 menit sekali. Asep yakin CV Putra Jaya Mukti selaku kontraktor tidak akan lepas tanggung jawab.
Ketika pihaknya melakukan konfirmasi, mereka berjanji segera memperbaiki kembali jalan usai musim penghujan. “Proyek pengerjaanjalanitumasihtanggung jawab pihak ketiga,” ucapnya.
Haryudi
(ftr)
Explore More