1,15 Juta Siswa Daftar SNMPTN
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1.150.000 siswa sudah terdaftar dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) sejak 18 hari lalu dibuka. Namun, panitia masih terus menunggu pendaftar lainnya.
Koordinator Pokja Humas Panitia SNMPTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, saat ini proses penerimaan SNMPTN memasuki fase pengisian dan verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Pengisian PDSS dimulai pada 22 Januari hingga 18 Maret 2015. Pada hari ke-18 ini tercatat sudah ada 1.150.000 siswa lulusan sekolah menengah yang didaftarkan sekolahnya.
“Suatu jumlah yang fantastis,” ujar Bambang kepada KORAN SINDOkemarin. Berdasarkan data pada 2014, jumlah siswa yang berhasil melewati proses PDSS mencapai 1,4 juta siswa. Berdasarkan jumlah yang disebutkan Bambang, jumlah siswa yang mengisi proses PDSS tahun ini diperkirakan akan melampaui jumlah tahun lalu. Meski demikian, panitia SNMPTN belum menargetkan berapa siswa yang akan mendaftar tahun ini.
Bambang mengungkapkan, dari 1,15 juta siswa itu berasal dari 19.000 sekolah. Masih ada sekitar 8.000 sekolah yang tahun lalu mengisi PDSS dan saat ini belum melakukannya. Pengisian data sekolah dan siswa di PDSS dilakukan kepala sekolah melalui laman. Kepala sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi.
Siswa kemudian melakukan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan kepala sekolah dengan menggunakan NISN dan password. Apabila siswa tidak melaksanakan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh kepala sekolah, data yang diisikan dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.
Bambang menjelaskan, setelah pengisian PDSS, proses selanjutnya adalah pendaftaran SNMPTN yang dilakukan oleh siswa pada 13 Februari hingga 15 Maret 2015. Pada fase ini tidak lagi kepala sekolah yang mengisi, namun diisi langsung oleh siswa. Mereka menggunakan NISN dan password yang sudah diberikan pada waktu verifikasi data di PDSS kemudian login ke laman SNMPTN untuk melakukan pendaftaran.
Siswa pendaftar diharuskan mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan. Selanjutnya, siswa pendaftar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih. Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan kepala sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada laman.
“Mereka harus mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti. Lalu kami menyediakan tempat pengisian di seluruh Plasa Telkom jika mereka kesulitan akses internet,” ucapnya. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, penerimaan mahasiswa baru memang akan ditempuh melalui tiga cara yakni SNMPTN, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), dan ujian mandiri.
Kuota per PTN untuk menerima mahasiswa dari jalur SNMPTN sebanyak 50%. Sementara SBMPTN 30% dan ujian mandiri 20%. Dia mengatakan, semua lulusan bisa masuk kampus negeri favorit melalui ketiganya. Selain memperhatikan nilai ujian nasional (UN), panitia juga akan melihat rekam jejak sekolah siswa.
Neneng zubaidah
Koordinator Pokja Humas Panitia SNMPTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, saat ini proses penerimaan SNMPTN memasuki fase pengisian dan verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Pengisian PDSS dimulai pada 22 Januari hingga 18 Maret 2015. Pada hari ke-18 ini tercatat sudah ada 1.150.000 siswa lulusan sekolah menengah yang didaftarkan sekolahnya.
“Suatu jumlah yang fantastis,” ujar Bambang kepada KORAN SINDOkemarin. Berdasarkan data pada 2014, jumlah siswa yang berhasil melewati proses PDSS mencapai 1,4 juta siswa. Berdasarkan jumlah yang disebutkan Bambang, jumlah siswa yang mengisi proses PDSS tahun ini diperkirakan akan melampaui jumlah tahun lalu. Meski demikian, panitia SNMPTN belum menargetkan berapa siswa yang akan mendaftar tahun ini.
Bambang mengungkapkan, dari 1,15 juta siswa itu berasal dari 19.000 sekolah. Masih ada sekitar 8.000 sekolah yang tahun lalu mengisi PDSS dan saat ini belum melakukannya. Pengisian data sekolah dan siswa di PDSS dilakukan kepala sekolah melalui laman. Kepala sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi.
Siswa kemudian melakukan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan kepala sekolah dengan menggunakan NISN dan password. Apabila siswa tidak melaksanakan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh kepala sekolah, data yang diisikan dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.
Bambang menjelaskan, setelah pengisian PDSS, proses selanjutnya adalah pendaftaran SNMPTN yang dilakukan oleh siswa pada 13 Februari hingga 15 Maret 2015. Pada fase ini tidak lagi kepala sekolah yang mengisi, namun diisi langsung oleh siswa. Mereka menggunakan NISN dan password yang sudah diberikan pada waktu verifikasi data di PDSS kemudian login ke laman SNMPTN untuk melakukan pendaftaran.
Siswa pendaftar diharuskan mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan. Selanjutnya, siswa pendaftar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih. Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan kepala sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada laman.
“Mereka harus mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti. Lalu kami menyediakan tempat pengisian di seluruh Plasa Telkom jika mereka kesulitan akses internet,” ucapnya. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, penerimaan mahasiswa baru memang akan ditempuh melalui tiga cara yakni SNMPTN, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), dan ujian mandiri.
Kuota per PTN untuk menerima mahasiswa dari jalur SNMPTN sebanyak 50%. Sementara SBMPTN 30% dan ujian mandiri 20%. Dia mengatakan, semua lulusan bisa masuk kampus negeri favorit melalui ketiganya. Selain memperhatikan nilai ujian nasional (UN), panitia juga akan melihat rekam jejak sekolah siswa.
Neneng zubaidah
(ftr)