Mengabadikan Panggung Musik

Minggu, 08 Februari 2015 - 10:43 WIB
Mengabadikan Panggung Musik
Mengabadikan Panggung Musik
A A A
Panggung musik merupakan salah satu objek paling menarik untuk penggemar fotografi. Aksi panggung musisi hingga tata lampu spektakuler berpadu menjadi satu komposisi fotografi yang menawan.

Tentu saja demi hasil terbaik kamera DSLR adalah peralatan fotografi paling ideal untuk memotret panggung musik. Namun, pengguna kamera smartphone, terutama mereka yang gemar mengunggah foto ke berbagai media sosial, juga bisa mendapatkan foto panggung yang baik dengan peralatan minim.

Berikut sedikit tips ringan untuk memotret panggung dengan kamera smartphone. Pertama, datanglah lebih awal. Tidak seperti wartawan foto yang memiliki akses untuk memotret pada area steril depan panggung, kita akan bergabung dengan fans lain pada area penonton.

Datang lebih awal akan memungkinkan kita leluasa mendapatkan posisi terdepan dari panggung sehingga pandangan kita akan lebih bersih dari beragam gangguan seperti bahu dan kepala penonton lain. Lakukan sedikit riset di YouTube atau foto-foto di media sosial untuk mengecek sisi favorit musisi idola di atas panggung agar kita tidak memilih sisi panggung yang salah untuk memotret.

Kedua, pelajari dan antisipasi. Setiap penggalan musik atau lirik yang ditampilkan dalam konser akan dipadukan dengan aksi panggung musisi tersebut serta tata lampu dan koreografi penari latar di atas panggung. Jadi, semakin baik kita menghafal musik dan lirik dari penyanyi atau musisi yang akan kita abadikan, semakin mudah pula kita menentukan kapan waktu tepat untuk memotret.

Ketiga, perhatikan waktu eksekusi. Kamera pada smartphone tidak memiliki kemampuan yang dimiliki kamera profesional seperti kecepatan rana yang tinggi serta halusnya hasil foto pada ISO tinggi (1.600 ke atas). Memotret saat konser membutuhkan ISO tinggi dan kecepatan rana tinggi terutama untuk memotret musisi dengan aksi panggung yang atraktif. Salah satu cara untuk mendapatkan foto yang baik bagi pengguna kamera smartphone adalah memotret penyanyi atau musisi saat mereka tidak bergerak dengan cepat.

Ada momen-momen berharga saat penyanyi terpaku diam sewaktu tampil dalam konser, misalnya saat mereka melantunkan nada tinggi. Ekspresi yang baik dan momen beku tersebut harus dengan cepat kita abadikan untuk mendapatkan foto yang menarik. Keempat, hindari penggunaan zoom. Lokasi adalah salah satu faktor penentu hasil foto yang baik. Memotret di barisan belakang penonton saat konser memang akan menghasilkan foto yang baik, panggung yang jauh letaknya akan terlihat dalam proporsi kecil dalam komposisi.

Sering kali kita maksimalkan fungsi zoom pada kamera dan menggunakannya hingga batas maksimal. Namun, foto penyanyi atau musisi yang didapat justru terlihat blur dan terlihat kasar (noise). Memaksimalkan zoom akan membuat risiko shaking lebih besar, terutama saat memotret dengan pencahayaan minim seperti konser musik. Hal inilah yang membuat foto sering terlihat kabur jika terlalu memaksakan fungsi zoom pada kamera smartphone.

Jika kita terjebak dalam barisan belakang penonton dan tetap ingin memotret, lebih baik abadikan keseluruhan panggung dengan lensa lebar. Tunggu hingga tata lampu menyorotkan konfigurasi yang spektakuler untuk mendapatkan foto yang tak kalah menariknya dengan ekspresi si musisi. Kelima, jangan terlalu lama memotret. Perlu diingat, kita bukanlah satu-satunya penonton di lokasi.

Ribuan penonton lain ingin menyaksikan penampilan idola mereka di atas panggung tanpa pandangan mereka terhalang tangan kita yang tengah memotret menggunakan kamera smartphone. Lebih baik memotret di awal-awal pertunjukan, pada dua atau tiga lagu pertama agar tidak mengganggu penonton lain. Konser musik tetap lebih baik dinikmati langsung lewat mata daripada menikmatinya lewat LCD kamera smartphone.

Arie yudhistira
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4383 seconds (0.1#10.140)