Warga Kembali Temukan Jenazah Penumpang AirAsia di Majene
A
A
A
MAJENE - Warga dan nelayan di perairan Majene, Sulawesi Barat, kembali menemukan jenazah yang diduga merupakan penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Jenazah yang terakhir ditemukan kemarin kondisinya sudah tidak utuh lagi dan terdampar di pinggir pantai.
Korban ditemukan pertama kali oleh Sudirman, warga Dusun Tatako, Desa Tubo, Kecamatan Tubo Sendana, sekitar pukul 11.30 Wita. Dengan penemuan ini, sudah ada enam jasad yang diduga penumpang AirAsia ditemukan di perairan Majene dan satu jenazah di perairan Pinrang, Sulawesi Selatan sejak Selasa (27/1) lalu.
Seusai ditemukan, potongan mayat tersebut langsung dibawa tim gabungan dari Polri, Basarnas, PMI, dan warga setempat ke Rumah Sakit Umum Majene. Selanjutnya jenazah dikirim ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sulselbar sebelum diterbangkan ke posko induk evakuasi korban AirAsia di RS Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur.
Kepala BPBD Majene Mansyur berharap penemuan jasad yang diduga penumpang AirAsia ini bisa mempercepat proses pencarian yang kini dilakukan Basarnas bersama tim. Pihaknya juga terus meminta masyarakat untuk membantu proses pencarian yang sudah berjalan lebih dari satu bulan ini. “Karena bukan tidak mungkin masih ada lagi jenazah yang terdampar ke perairan Majene ini,” tuturnya.
Menurut Mansyur, kemungkinan ditemukannya lagi korban yang terseret ke perairan Majene sangat besar. Sebab selain dipengaruhi arah angin, jumlah penumpang pesawat yang belum ditemukan juga masih cukup banyak. Untuk proses pencarian, Basarnas akan terus menyisir perairan Majene hingga Mamuju.
Apalagi, sejumlah tim baik dari Sulsel, Kalimantan Timur, dan Palu sudah bergabung untuk melakukan penyisiran. Sementara itu, dua dari enam jenazah yang sebelumnya ditemukan di perairan Majene hampir dapat dipastikan adalah penumpang AirAsia. Hal itu berdasarkan kartu tanda pengenal yang ditemukan di saku korban.
Kedua jenazah adalah Saiful Rahmat, teknisi radio AirAsia, dan satu lagi Joo Jeng Feei. Bantuan pencarian korban AirAsia di wilayah Kabupaten Majene juga terus berdatangan. Terakhir Basarnas asal Kendari akan turut melakukan pencarian yang menyisir di perairan Kabupaten Selayar.
Kepala Seksi Operasional Kota Makassar Deden Ridwansyah mengatakan, pencarian korban Airasia diperluas hingga ke Kabupaten Selayar dengan bantuan Basarnas asal Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Di Pinrang, Basarnas juga berhasil menemukan dua serpihan pesawat AirAsia di wilayah perairan Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulsel. Koordinator Tim SAR Pinrang, Fauzan Mahmud, mengatakan kedua serpihan itu ditemukan terdampar di pantai. “Jarak kedua lokasi penemuan itu cukup jauh,” katanya.
Andi indra/Andi ilham/Ant
Korban ditemukan pertama kali oleh Sudirman, warga Dusun Tatako, Desa Tubo, Kecamatan Tubo Sendana, sekitar pukul 11.30 Wita. Dengan penemuan ini, sudah ada enam jasad yang diduga penumpang AirAsia ditemukan di perairan Majene dan satu jenazah di perairan Pinrang, Sulawesi Selatan sejak Selasa (27/1) lalu.
Seusai ditemukan, potongan mayat tersebut langsung dibawa tim gabungan dari Polri, Basarnas, PMI, dan warga setempat ke Rumah Sakit Umum Majene. Selanjutnya jenazah dikirim ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sulselbar sebelum diterbangkan ke posko induk evakuasi korban AirAsia di RS Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur.
Kepala BPBD Majene Mansyur berharap penemuan jasad yang diduga penumpang AirAsia ini bisa mempercepat proses pencarian yang kini dilakukan Basarnas bersama tim. Pihaknya juga terus meminta masyarakat untuk membantu proses pencarian yang sudah berjalan lebih dari satu bulan ini. “Karena bukan tidak mungkin masih ada lagi jenazah yang terdampar ke perairan Majene ini,” tuturnya.
Menurut Mansyur, kemungkinan ditemukannya lagi korban yang terseret ke perairan Majene sangat besar. Sebab selain dipengaruhi arah angin, jumlah penumpang pesawat yang belum ditemukan juga masih cukup banyak. Untuk proses pencarian, Basarnas akan terus menyisir perairan Majene hingga Mamuju.
Apalagi, sejumlah tim baik dari Sulsel, Kalimantan Timur, dan Palu sudah bergabung untuk melakukan penyisiran. Sementara itu, dua dari enam jenazah yang sebelumnya ditemukan di perairan Majene hampir dapat dipastikan adalah penumpang AirAsia. Hal itu berdasarkan kartu tanda pengenal yang ditemukan di saku korban.
Kedua jenazah adalah Saiful Rahmat, teknisi radio AirAsia, dan satu lagi Joo Jeng Feei. Bantuan pencarian korban AirAsia di wilayah Kabupaten Majene juga terus berdatangan. Terakhir Basarnas asal Kendari akan turut melakukan pencarian yang menyisir di perairan Kabupaten Selayar.
Kepala Seksi Operasional Kota Makassar Deden Ridwansyah mengatakan, pencarian korban Airasia diperluas hingga ke Kabupaten Selayar dengan bantuan Basarnas asal Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Di Pinrang, Basarnas juga berhasil menemukan dua serpihan pesawat AirAsia di wilayah perairan Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulsel. Koordinator Tim SAR Pinrang, Fauzan Mahmud, mengatakan kedua serpihan itu ditemukan terdampar di pantai. “Jarak kedua lokasi penemuan itu cukup jauh,” katanya.
Andi indra/Andi ilham/Ant
(bbg)