Kesiapan Hadapi MEA
A
A
A
Lidia Rubianto
Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Saat ini kita sedang menapaki tahun 2015, sadarkah kita bahwa kita sedang berada pada ambang pintu dalam menghadapi tantangan global yang sudah ada di depan mata, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Realisasi dari sebuah integrasi ekonomi yang ada di Asia Tenggara, yang dibangun dengan tujuan agar dapat memperkuat perekonomian di negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Masih banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan sebelum bangsa ini berhadapan dengan MEA 2015, di samping banyak persoalan yang juga harus kita selesaikan.
Hal ini bukanlah semata-mata tugas para pemangku jabatan pemerintahan, melainkan seluruh elemen bangsa ini untuk sama-sama bergerak. Bahkan, tujuan dari MEA 2015 ini seakan semakin menegaskan kepada kita untuk mempersiapkan dengan matang sumber daya kita karena adanya single market and production base. Untuk itu, pemberdayaan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan sebagai persiapan menghadapi MEA 2015.
Kuantitas penduduk Indonesia harus diupayakan untuk sebanding dengan kualitasnya. Pada tantangan MEA 2015 ini, lingkup persaingan bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga seluruh masyarakat ASEAN turut berperan dalam persaingan integralistik ekonomi se-Asia Tenggara ini. Salah satu harapan adanya MEA 2015 ini agar seluruh negara-negara di Asia Tenggara ini bersama mendorong dan mengembangkan perekonomian yang kuat dan merata.
Hal ini memang akan membawa keberuntungan bagi kita, tetapi kita untuk peka mempersiapkan diri menghadapi hal ini. Di samping itu, kita perlu menyiapkan sumber daya kita. Jangan sampai kesempatan yang membawa kemajuan bagi bangsa kita ini, berubah menjadi tantangan yang menjadikan bangsa kita lemah dari negara-negara lainnya. Sebagai bangsa yang kaya kita tidak boleh berdiam diri menyikapi hal ini, kemajuan bangsa kita ada pada diri kita.
Mulailah dengan sebuah kontribusi kecil bagi bangsa ini, mengembangkan diri dari segi hardskill ataupun softskill . Kemajuan kita bukan ditentukan oleh bangsa lain, melainkan ditentukan oleh bangsa kita sendiri, sehingga kiranya tantangan global ini dapat menjadi jembatan bagi Indonesia untuk mengalami kemajuan.
Bagaimanapun, apabila kemajuan Indonesia dalam bidang perekonomian berlangsung baik maka akan berdampak bagi kehidupan setiap masyarakat Indonesia untuk hidup sejahtera. Dari kita oleh kita dan untuk kita, karena kita kuat hadapi tantangan MEA 2015.
Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Saat ini kita sedang menapaki tahun 2015, sadarkah kita bahwa kita sedang berada pada ambang pintu dalam menghadapi tantangan global yang sudah ada di depan mata, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Realisasi dari sebuah integrasi ekonomi yang ada di Asia Tenggara, yang dibangun dengan tujuan agar dapat memperkuat perekonomian di negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Masih banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan sebelum bangsa ini berhadapan dengan MEA 2015, di samping banyak persoalan yang juga harus kita selesaikan.
Hal ini bukanlah semata-mata tugas para pemangku jabatan pemerintahan, melainkan seluruh elemen bangsa ini untuk sama-sama bergerak. Bahkan, tujuan dari MEA 2015 ini seakan semakin menegaskan kepada kita untuk mempersiapkan dengan matang sumber daya kita karena adanya single market and production base. Untuk itu, pemberdayaan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan sebagai persiapan menghadapi MEA 2015.
Kuantitas penduduk Indonesia harus diupayakan untuk sebanding dengan kualitasnya. Pada tantangan MEA 2015 ini, lingkup persaingan bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga seluruh masyarakat ASEAN turut berperan dalam persaingan integralistik ekonomi se-Asia Tenggara ini. Salah satu harapan adanya MEA 2015 ini agar seluruh negara-negara di Asia Tenggara ini bersama mendorong dan mengembangkan perekonomian yang kuat dan merata.
Hal ini memang akan membawa keberuntungan bagi kita, tetapi kita untuk peka mempersiapkan diri menghadapi hal ini. Di samping itu, kita perlu menyiapkan sumber daya kita. Jangan sampai kesempatan yang membawa kemajuan bagi bangsa kita ini, berubah menjadi tantangan yang menjadikan bangsa kita lemah dari negara-negara lainnya. Sebagai bangsa yang kaya kita tidak boleh berdiam diri menyikapi hal ini, kemajuan bangsa kita ada pada diri kita.
Mulailah dengan sebuah kontribusi kecil bagi bangsa ini, mengembangkan diri dari segi hardskill ataupun softskill . Kemajuan kita bukan ditentukan oleh bangsa lain, melainkan ditentukan oleh bangsa kita sendiri, sehingga kiranya tantangan global ini dapat menjadi jembatan bagi Indonesia untuk mengalami kemajuan.
Bagaimanapun, apabila kemajuan Indonesia dalam bidang perekonomian berlangsung baik maka akan berdampak bagi kehidupan setiap masyarakat Indonesia untuk hidup sejahtera. Dari kita oleh kita dan untuk kita, karena kita kuat hadapi tantangan MEA 2015.
(ars)