Dorong Kualitas Produk Lokal
A
A
A
AZIZAH
Mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Wakil Sekretaris Umum Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
UIN Walisongo Semarang
Bangsa Indonesia akan menghadapi babak sejauh mana ketahanan ekonomi bangsa dalam kancah internasional. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Persaingan ekonomi antarnegara semakin ketat.
Hal itu semakin terasa ketika sistem ekspor-impor diberlakukan secara bebas. Setiap negara memiliki kebebasan dalam melakukan transaksi jual-beli, dengan catatan tidak menyalahi aturan perdagangan Internasional. Interaksi ekonomi bebas ini dimulai dari investasi, perdagangan barang atau komoditas, serta penggunaan tenaga kerja. Melihat semakin bebasnya hubungan antar bangsa, Indonesia tidak boleh serta-merta menerima segala produk asing.
Bangsa ini memiliki produk lokal yang harus dilestarikan. Berbagai produk inilah yang seharusnya ditopang bangsa Indonesia untuk diunggulkan dalam melalui MEA. Selama ini banyak masyarakat Indonesia merasa bangga apabila memproduksi hasil bangsa lain. Padahal, Indonesia memiliki produk lokal yang sangat beragam.
Mulai dari segi pangan, pakaian, aksesori, dan masih banyak lagi produk lainnya. Betapa hebatnya bila masyarakat Indonesia mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki bangsa sendiri. Semua akan sejahtera, karena mampu bersinergi dengan baik dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Kehadiran MEA tidak boleh menenggelamkan produk asli Indonesia.
Hal ini akan menghilangkan tradisi murni bangsa. Perlu sinergi dari berbagai pihak agar produk lokal semakin berkualitas. Pemerintah dalam hal ini memiliki kekuatan besar dalam menetapkan kebijakan. Pemerintah harus menuntun masyarakat agar senantiasa mengembangkan sejumlah produk lokal. Beberapa lokasi yang digunakan untuk mengembangkan produk lokal harus diperhatikan.
Prinsip presiden Jokowi adalah demi kepentingan rakyat. Maka suatu keniscayaan untuk memfasilitasi kepentingan masyarakat. Salah satunya, pasar tradisional sebagai produsen produk lokal seharusnya menjadi sorotan. Dari segi bangunan sudah sepatutnya ditata senyaman mungkin agar para pengunjung tidak melulu melirik pasar modern.
Pemerintah juga harus gencar melakukan berbagai pelatihan agar produk yang dihasilkan masyarakat pribumi semakin berkualitas. Sepanjang pengalaman, masyarakat lebih tertarik pada produk asing. Berbeda ketika sejumlah produk lokal memiliki kualitas yang tinggi.
Maka, masyarakat asing maupun pribumi akan terdorong untuk mengonsumsi berbagai produk yang dihasilkan produsen lokal. Dengan begitu, perekonomian bangsa ini akan tertolong. Wallahu alam bishawab.
Mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Wakil Sekretaris Umum Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
UIN Walisongo Semarang
Bangsa Indonesia akan menghadapi babak sejauh mana ketahanan ekonomi bangsa dalam kancah internasional. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Persaingan ekonomi antarnegara semakin ketat.
Hal itu semakin terasa ketika sistem ekspor-impor diberlakukan secara bebas. Setiap negara memiliki kebebasan dalam melakukan transaksi jual-beli, dengan catatan tidak menyalahi aturan perdagangan Internasional. Interaksi ekonomi bebas ini dimulai dari investasi, perdagangan barang atau komoditas, serta penggunaan tenaga kerja. Melihat semakin bebasnya hubungan antar bangsa, Indonesia tidak boleh serta-merta menerima segala produk asing.
Bangsa ini memiliki produk lokal yang harus dilestarikan. Berbagai produk inilah yang seharusnya ditopang bangsa Indonesia untuk diunggulkan dalam melalui MEA. Selama ini banyak masyarakat Indonesia merasa bangga apabila memproduksi hasil bangsa lain. Padahal, Indonesia memiliki produk lokal yang sangat beragam.
Mulai dari segi pangan, pakaian, aksesori, dan masih banyak lagi produk lainnya. Betapa hebatnya bila masyarakat Indonesia mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki bangsa sendiri. Semua akan sejahtera, karena mampu bersinergi dengan baik dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Kehadiran MEA tidak boleh menenggelamkan produk asli Indonesia.
Hal ini akan menghilangkan tradisi murni bangsa. Perlu sinergi dari berbagai pihak agar produk lokal semakin berkualitas. Pemerintah dalam hal ini memiliki kekuatan besar dalam menetapkan kebijakan. Pemerintah harus menuntun masyarakat agar senantiasa mengembangkan sejumlah produk lokal. Beberapa lokasi yang digunakan untuk mengembangkan produk lokal harus diperhatikan.
Prinsip presiden Jokowi adalah demi kepentingan rakyat. Maka suatu keniscayaan untuk memfasilitasi kepentingan masyarakat. Salah satunya, pasar tradisional sebagai produsen produk lokal seharusnya menjadi sorotan. Dari segi bangunan sudah sepatutnya ditata senyaman mungkin agar para pengunjung tidak melulu melirik pasar modern.
Pemerintah juga harus gencar melakukan berbagai pelatihan agar produk yang dihasilkan masyarakat pribumi semakin berkualitas. Sepanjang pengalaman, masyarakat lebih tertarik pada produk asing. Berbeda ketika sejumlah produk lokal memiliki kualitas yang tinggi.
Maka, masyarakat asing maupun pribumi akan terdorong untuk mengonsumsi berbagai produk yang dihasilkan produsen lokal. Dengan begitu, perekonomian bangsa ini akan tertolong. Wallahu alam bishawab.
(bbg)