Basarnas Evakuasi 6 Jenazah dari Badan Pesawat
A
A
A
PANGKALAN BUN - Badan SAR Nasional (Basarnas) kemarin menemukan enam jenazah di dalam badan pesawat AirAsia QZ8501. Namun, bodi pesawat belum bisa diangkat dari dasar laut.
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan bahwa mengevakuasi korban yang ditemukan, penyelam dari tim SAR gabungan masih terus mencoba memeriksa badan pesawat untuk menemukan jenazah lain. “Kita juga masih coba susuri badan pesawat, belum semuanya (disusuri), terkendala arus dan visibility,” ujarnya kemarin.
Dengan demikian, hingga hari ke-26 pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, tim SAR berhasil menemukan dan mengevakuasi 59 jenazah. Namun, upaya pengangkatan badan pesawat belum dapat terlaksana akibat cuaca buruk. Selain itu, arus di dasar laut tempat badan pesawat ditemukan sangat kuat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo sebelumnya menyebutkan tiga opsi untuk pengangkatan badan pesawat. Pertama, evakuasidilakukan tim penyelam TNI AL dengan balon pengapung dengan cara sama untuk mengangkat ekor pesawat. Kedua , menggunakan crane dari atas kapal ponton.
Opsi ketiga , yang kemudian diambil sebagai cara mengangkat badan pesawat, yakni dengan mendatangkan 12 balon pengapung dan penyelam dari Batam untuk membantu mengangkat badan pesawat tersebut. Sementara itu, enam jenazah yang ditemukan dibadan pesawat AirAsia QZ8501 dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Tadi sudah dievakuasi ke rumah sakit,” kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Suyuti Syamsul di Pangkalan Bun kemarin. Empat jenazah tiba sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian disusul dua jenazah lainnya. Jenazah langsung diperiksa di ruang Posko DVI di rumah sakit tersebut. Seperti prosedur penanganan sebelumnya, kata Suyuti, rumah sakit mempersiapkan dan mengemas jenazah yang berhasil dievakuasi sehingga siap kapan pun jika ingin diberangkatkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Jika ternyata pemberangkatan ditunda, jenazah dimasukkan ke lemari pendingin (cold storage). Tim yang bertugas di Posko DVI yang ada di rumah sakit hanya melakukan identifikasi jenis kelamin dan mendata properti yang ada pada jenazah. Sedangkan identifikasi rinci dilakukan oleh Tim DVI di Surabaya.
Sementara itu, Kepala Unit Identifikasi Polres Kotim Aiptu Ferdinan Abineno menginformasikan, enam jenazah tersebut dewasa, terdiri atas empat perempuan dan dua laki-laki. Jenazah sudah mengalami pembusukan lanjut tersebut, namun ditemukan properti seperti pakaian, dompet, jam tangan.
Hanna/Ant
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan bahwa mengevakuasi korban yang ditemukan, penyelam dari tim SAR gabungan masih terus mencoba memeriksa badan pesawat untuk menemukan jenazah lain. “Kita juga masih coba susuri badan pesawat, belum semuanya (disusuri), terkendala arus dan visibility,” ujarnya kemarin.
Dengan demikian, hingga hari ke-26 pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, tim SAR berhasil menemukan dan mengevakuasi 59 jenazah. Namun, upaya pengangkatan badan pesawat belum dapat terlaksana akibat cuaca buruk. Selain itu, arus di dasar laut tempat badan pesawat ditemukan sangat kuat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo sebelumnya menyebutkan tiga opsi untuk pengangkatan badan pesawat. Pertama, evakuasidilakukan tim penyelam TNI AL dengan balon pengapung dengan cara sama untuk mengangkat ekor pesawat. Kedua , menggunakan crane dari atas kapal ponton.
Opsi ketiga , yang kemudian diambil sebagai cara mengangkat badan pesawat, yakni dengan mendatangkan 12 balon pengapung dan penyelam dari Batam untuk membantu mengangkat badan pesawat tersebut. Sementara itu, enam jenazah yang ditemukan dibadan pesawat AirAsia QZ8501 dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Tadi sudah dievakuasi ke rumah sakit,” kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Suyuti Syamsul di Pangkalan Bun kemarin. Empat jenazah tiba sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian disusul dua jenazah lainnya. Jenazah langsung diperiksa di ruang Posko DVI di rumah sakit tersebut. Seperti prosedur penanganan sebelumnya, kata Suyuti, rumah sakit mempersiapkan dan mengemas jenazah yang berhasil dievakuasi sehingga siap kapan pun jika ingin diberangkatkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Jika ternyata pemberangkatan ditunda, jenazah dimasukkan ke lemari pendingin (cold storage). Tim yang bertugas di Posko DVI yang ada di rumah sakit hanya melakukan identifikasi jenis kelamin dan mendata properti yang ada pada jenazah. Sedangkan identifikasi rinci dilakukan oleh Tim DVI di Surabaya.
Sementara itu, Kepala Unit Identifikasi Polres Kotim Aiptu Ferdinan Abineno menginformasikan, enam jenazah tersebut dewasa, terdiri atas empat perempuan dan dua laki-laki. Jenazah sudah mengalami pembusukan lanjut tersebut, namun ditemukan properti seperti pakaian, dompet, jam tangan.
Hanna/Ant
(bbg)