Perluasan Pelabuhan Merak Masih Dikaji
A
A
A
SERANG - Rencana perluasan Pelabuhan Merak di Kota Cilegon sebagai penghubung Pulau Jawa dan Sumatera masih dikaji.
Jumlah kendaraan yang melintas melalui penyeberangan Merak setiap harinya sangat padat. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, untuk perluasan Pelabuhan Merak harus dilakukan pengkajian secepatnya. “Kami sedang menindaklanjuti rencana perluasan Pelabuhan Merak,” ujarnya kemarin.
Untuk pelebaran, salah satunya tengah dikaji pemanfaatan Pulau Merak Kecil dan Merak Besar yang saat ini merupakan hutan lindung. Untuk perluasan pelabuhan yang akan menggunakan dua pulau tersebut, harus dikaji oleh pemerintah pusat karena ada undang-undang terkait hutan lindung dan kawasan konservasi.
“Masih ditinjau dua pulau itu dan ini baru wacana. Daripada tidak digunakan lebih baik dimanfaatkan,” kata Rano. Jika Pulau Merak Kecil dan Pulau Merak Besar bisa difungsikan, tidak hanya untuk transportasi, melainkan dapat dimanfaatkan menjadi tempat wisata. “Tidak dikeruk terus dijadikan kosong, di dua pulau itu akan banyak sekali fungsi yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Menurut dia, wacana pemanfaatan Pulau Merak Besar dan Merak Kecil untuk perluasan dermaga tersebut diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Lampung melalui Pelabuhan Merak. “Beliau bertanya terkait pulau tersebut, kenapa tidak dimanfaatkan dalam kaitannya dengan perluasan Pelabuhan Merak,” katanya.
Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi mengatakan, luas lahan yang ada saat ini sekitar 16 hektare. Dari luas lahan itu terdapat lima dermaga. “Yang saat ini dikelola PT ASDP sebanyak lima dermaga dan satu dermaga belum dilimpahkan oleh Kementerian Perhubungan,” ungkapnya. Mengenai wacana perluasan pelabuhan, hal tersebut masih dilakukan kajian oleh PT ASDP dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dia menambahkan jumlah kendaraan yang melakukan penyeberangan di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni saat ini rata-rata untuk truk 2.500 unit, bus 300 unit, kendaraan pribadi 1.500 unit, dan sepeda motor 300 - 500 unit.
“Sedangkan jumlah penumpang pejalan kaki rata-rata 3.500 orang. Kalau ditambah dengan jumlah penumpang di atas kendaraan sebanyak 20.000 orang per harinya,” sebut Mario.
Teguh mahardika
Jumlah kendaraan yang melintas melalui penyeberangan Merak setiap harinya sangat padat. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, untuk perluasan Pelabuhan Merak harus dilakukan pengkajian secepatnya. “Kami sedang menindaklanjuti rencana perluasan Pelabuhan Merak,” ujarnya kemarin.
Untuk pelebaran, salah satunya tengah dikaji pemanfaatan Pulau Merak Kecil dan Merak Besar yang saat ini merupakan hutan lindung. Untuk perluasan pelabuhan yang akan menggunakan dua pulau tersebut, harus dikaji oleh pemerintah pusat karena ada undang-undang terkait hutan lindung dan kawasan konservasi.
“Masih ditinjau dua pulau itu dan ini baru wacana. Daripada tidak digunakan lebih baik dimanfaatkan,” kata Rano. Jika Pulau Merak Kecil dan Pulau Merak Besar bisa difungsikan, tidak hanya untuk transportasi, melainkan dapat dimanfaatkan menjadi tempat wisata. “Tidak dikeruk terus dijadikan kosong, di dua pulau itu akan banyak sekali fungsi yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Menurut dia, wacana pemanfaatan Pulau Merak Besar dan Merak Kecil untuk perluasan dermaga tersebut diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Lampung melalui Pelabuhan Merak. “Beliau bertanya terkait pulau tersebut, kenapa tidak dimanfaatkan dalam kaitannya dengan perluasan Pelabuhan Merak,” katanya.
Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi mengatakan, luas lahan yang ada saat ini sekitar 16 hektare. Dari luas lahan itu terdapat lima dermaga. “Yang saat ini dikelola PT ASDP sebanyak lima dermaga dan satu dermaga belum dilimpahkan oleh Kementerian Perhubungan,” ungkapnya. Mengenai wacana perluasan pelabuhan, hal tersebut masih dilakukan kajian oleh PT ASDP dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dia menambahkan jumlah kendaraan yang melakukan penyeberangan di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni saat ini rata-rata untuk truk 2.500 unit, bus 300 unit, kendaraan pribadi 1.500 unit, dan sepeda motor 300 - 500 unit.
“Sedangkan jumlah penumpang pejalan kaki rata-rata 3.500 orang. Kalau ditambah dengan jumlah penumpang di atas kendaraan sebanyak 20.000 orang per harinya,” sebut Mario.
Teguh mahardika
(ars)