Dapat Beasiswa, Tiga Mahasiswa UMM Kuliah di Polandia
A
A
A
MALANG - Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih beasiswa ke luar negeri.
Mereka adalah Muhammad Syukron Eko dari Jurusan Teknik Informatika, Halim Perdana dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP), dan Arindani Aulia dari Fakultas Ekonomi (FE).
Ketiga mahasiswa UMM itu diberi kesempatan kuliah di Polandia selama dua semester. Syukron mendapatkan kesempatan kuliah di Politechnika Lubelska, Polandia.
Beasiswa yang diperoleh Syukron meliputi studi selama sembilan bulan, tiket pesawat pulang-pergi Indonesia-Polandia, biaya hidup 1.000 euro perbulan dan asuransi kesehatan yang sepenuhnya dibiayai oleh Uni Eropa.
"Selama kuliah di Politechnika Lubelska, saya mengambil jurusan Electrical Engineering and Computer Science. Saat kuliah di Polandia, hanya 10% teori dan sisanya 90% praktik. Saya juga memperoleh kuliah tambahan tentang bahasa dan budaya Polandia dan Jerman," kata Syukron di Malang, Jawa Timur, Minggu 11 Januari 2015.
Dia bersama dua temannya yang kuliah di Polandia juga berkesempatan mengunjungi 13 negara Eropa. Antara lain ke Jerman, Belanda, Perancis, Belgia, Spanyol, Hungaria, Republik Ceko, Slovakia, Austria, Italia, Vatikan, dan Yunani.
Kepala International Relation Office (IRO) UMM Abdul Haris mengatakan, ada ratusan mahasiswa UMM lainnya yang pernah merasakan beasiswa luar negeri. Baik melalui Erasmus Mundus maupun berbagai program lainnya. Sebagian besar program itu difasilitasi oleh IRO dan sejumlah unit terkait.
Misalnya khusus beasiswa ke Amerika, maka ditangani langsung oleh unit American Corner (Amcor) danThe American Indonesian Exchange Foundation (Aminef).
"Kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa UMM untuk berprestasi dibidangnya supaya bisa meraih beasiswa ke LN," urai Haris.
Selain ke Eropa dan Amerika, beberapa mahasiswa UMM juga memiliki pengalaman beasiswa ke sejumlah negara Asia. Misalnya melalui program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) ke Jepang yang pernah diikuti oleh Dyah Kusuma Anindita dari Fakultas Hukum dan Prasetya Hermawan dari Fakultas Teknik.
Ada pula yang mendapatkan pengalaman tersebut karena prestasi, misalnya dua aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sinematografi Kine Klub UMM, Lizya Oktavia Kristanti dan Maharina Novia Zahro, yang dipercaya sebagai juri Seoul International Youth Film Festival (SIYFF) pada Agustus 2014, di Seoul, Korea Selatan.
Mereka adalah Muhammad Syukron Eko dari Jurusan Teknik Informatika, Halim Perdana dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP), dan Arindani Aulia dari Fakultas Ekonomi (FE).
Ketiga mahasiswa UMM itu diberi kesempatan kuliah di Polandia selama dua semester. Syukron mendapatkan kesempatan kuliah di Politechnika Lubelska, Polandia.
Beasiswa yang diperoleh Syukron meliputi studi selama sembilan bulan, tiket pesawat pulang-pergi Indonesia-Polandia, biaya hidup 1.000 euro perbulan dan asuransi kesehatan yang sepenuhnya dibiayai oleh Uni Eropa.
"Selama kuliah di Politechnika Lubelska, saya mengambil jurusan Electrical Engineering and Computer Science. Saat kuliah di Polandia, hanya 10% teori dan sisanya 90% praktik. Saya juga memperoleh kuliah tambahan tentang bahasa dan budaya Polandia dan Jerman," kata Syukron di Malang, Jawa Timur, Minggu 11 Januari 2015.
Dia bersama dua temannya yang kuliah di Polandia juga berkesempatan mengunjungi 13 negara Eropa. Antara lain ke Jerman, Belanda, Perancis, Belgia, Spanyol, Hungaria, Republik Ceko, Slovakia, Austria, Italia, Vatikan, dan Yunani.
Kepala International Relation Office (IRO) UMM Abdul Haris mengatakan, ada ratusan mahasiswa UMM lainnya yang pernah merasakan beasiswa luar negeri. Baik melalui Erasmus Mundus maupun berbagai program lainnya. Sebagian besar program itu difasilitasi oleh IRO dan sejumlah unit terkait.
Misalnya khusus beasiswa ke Amerika, maka ditangani langsung oleh unit American Corner (Amcor) danThe American Indonesian Exchange Foundation (Aminef).
"Kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa UMM untuk berprestasi dibidangnya supaya bisa meraih beasiswa ke LN," urai Haris.
Selain ke Eropa dan Amerika, beberapa mahasiswa UMM juga memiliki pengalaman beasiswa ke sejumlah negara Asia. Misalnya melalui program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) ke Jepang yang pernah diikuti oleh Dyah Kusuma Anindita dari Fakultas Hukum dan Prasetya Hermawan dari Fakultas Teknik.
Ada pula yang mendapatkan pengalaman tersebut karena prestasi, misalnya dua aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sinematografi Kine Klub UMM, Lizya Oktavia Kristanti dan Maharina Novia Zahro, yang dipercaya sebagai juri Seoul International Youth Film Festival (SIYFF) pada Agustus 2014, di Seoul, Korea Selatan.
(mhd)