Menilai MEA

Sabtu, 10 Januari 2015 - 13:54 WIB
Menilai MEA
Menilai MEA
A A A
Globalisasi, menurut Emanuel Ritcher, memiliki pengertian sebagai jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam sebuah sistem saling ketergantungan dan disatukan atas nama dunia.

Dengan penjelasan globalisasi tersebut, sebenarnya kita dapat melihat esensi mengapa ada ASEAN Economic Community (AEC/MEA) pada akhir 2015 ini. Di dalam kerja sama yang dibangun di kawasan regional ASEAN tersebut terdapat beberapa sektor yang menjadi prioritas kerja sama antarnegara yang intinya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.

Tentu negara-negara anggota ASEAN haruslah mempersiapkan diri dengan matang agar konsep perdagangan bebas yang menuntut pada persaingan global di kawasan ASEAN tersebut dapat dimaksimalkan. Maka itu, pertanyaan yang muncul, bagaimana peran pemerintah dalam mencegah terpuruknya Indonesia pada persaingan arus pasar bebas di AEC nanti?

Secara garis besar dapat penulis katakan bahwa pemerintah haruslah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Proteksi sektor ekstraktif dengan regulasi yang mendukung untuk dipergunakan bagi kemakmuran rakyat sesuai Konstitusi Pasal 33. Dalam sektor ketenagakerjaan di Indonesia yang selama ini banyak diragukan kualitasnya akan menjadi bumerang bagi pemerintah bila tidak dapat diberdayakan secara maksimal.

Peluang Indonesia dalam sektor ini sangatlah besar karena memiliki sumber daya manusia yang begitu banyak. Tetapi, permasalahannya, bagaimana membentuk sumber daya manusia Indonesia dapat bersaing dengan sumber daya manusia negara lain yang jauh lebih terdidik. Bila tidak ditangani dengan serius, jelas ini akan menjadi sumber keretakan fondasi yang dibangun dalam AEC nanti.

Bayangkan jika sumber daya manusia negara lain masuk ke Indonesia dan sumber daya manusia kita belum siap bersaing. Mereka jelas akan mengambil alih pekerjaan di negara kita sebagai pekerja dengan kemampuan yang memadai. Lantas, bagaimana dengan sumber daya manusia kita jika tidak dapat bersaing?

Jangankan untuk dapat bekerja di luar negeri, di negara sendiri pun akan mulai tergantikan dengan tenaga profesional dari negara ASEAN lain. Dengan demikian, sudah jelas bahwa pemerintah tidak boleh bersantai dalam mempersiapkan Indonesia pada ajang AEC nanti. Sudah saatnya Indonesia bangkit menjadi kekuatan baru Asia melalui AEC 2015!
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5627 seconds (0.1#10.140)