Gejolak Ekonomi

Rabu, 07 Januari 2015 - 10:10 WIB
Gejolak Ekonomi
Gejolak Ekonomi
A A A
Bidang ekonomi menjadi salah satu bidang yang menghiasi pemberitaan di awal pemerintahan presiden baru, Joko Widodo. Beberapa kebijakan tidak populer berani diambil oleh pemerintahan baru untuk mempersiapkan pendanaan program-program kerja baru yang dijanjikan saat kampanye pemilihan presiden beberapa waktu silam.

Salah satu kebijakan tidak populer yang diambil adalah menurunkan subsidi BBM yang selama ini menggerus pos anggaran negara tiaptahunnya. Kebijakan ini sempat mengejutkan publik dan menghasilkan pro dan kontra di kalangan masyarakat luas. Belakangan pemerintahan Jokowi-JK menurunkan harga jual BBM bersubsidi dan menerapkan skema subsidi baru yang meringankan beban APBN.

Hasil alokasi dari penghematan subsidi BBM yang dilakukan sebagian digunakan untuk menjadi bantalan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin. Sebagian lain digunakan sebagai dana pembangunan, salah satunya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Salah satu tantangan ekonomi Indonesia 2015 adalah memastikan bahwa program-program pemerintahan baru dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur berada pada jalur yang tepat. Pemerintahan baru harus memastikan bahwa segala rancangan pembangunan yang dimulai pada 2015, benar-benar dimulai pada tahun depan guna mempercepat peningkatan produktivitas ekonomi Indonesia di tengah masa recovery ekonomi global.

Selain kepastian pembangunan, banyak gejolak yang hadir akhir 2014 dan menjadi tantangan bagi Indonesia di 2015. Tercatat, melorotnya harga minyak dunia dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika menjadi catatan penting di akhir tahun sebelum mempercepat pembangunan di tahun 2015. Melorotnya harga minyak dunia membuat pemerintah harus mereviu kebijakan harga bahan bakar minyak dengan melihat situasi global.

Ketika negara-negara eksportir minyak tidak juga menurunkan pasokan di pasar, penurunan harga minyak harus diwaspadai mengingat semakin tipisnya selisih antara harga premium dan pertamax yang diproduksi Pertamina. Melorotnya rupiah harus diwaspadai dengan mengontrol utang pemerintah dan swasta, serta memastikan Bank Indonesia mengintervensi pasar dalam keadaan khusus yang semakin menenggelamkan rupiah terhadap dolar Amerika.

Kepastian pembangunan di tahun 2015 harus dilaksanakan pemerintah dengan segera dan penuh kesiapan untuk menghadapi gejolak ekonomi yang hadir di akhir tahun ini, sehingga perekonomian kita terjaga dalam mewujudkan upaya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5083 seconds (0.1#10.140)