Mobil Mewah Tetap Berkibar
A
A
A
Penjualan mobil mewah di Indonesia sangat dipengaruhi oleh situasi dan perkembangan ekonomi global. Kendati begitu, bagi sebagian kalangan di Indonesia memiliki mobil mewah merupakan sebuah prestise tersendiri. Karena itu, kendati harganya selangit mobil mewah tetap akan memiliki pasar.
Meski diprediksi penjualan mobil mewah akan terkoreksi, karena gengsi yang tinggi minat memiliki mobil di atas 3.000 cc tetap akan tinggi.
Serangkaian promosi dan jadwal turing akan menjadi cara jitu menggenjot penjualan mobil mewah di tengah perlambatan ekonomi. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, populasi mobil mewah di Indonesia relatif sedikit, yakni di bawah 1% dari total mobil yang dijual. Ini karena harga mobil mewah sangat tinggi sehingga tidak semua kalangan bisa memilikinya.
“Permintaan pada tahun ini masih ada. Tapi pertumbuhannya relatif stagnan,” kata dia saat dihubungi akhir pekan lalu. Bahkan, lanjut dia, penjualan mobil mewah di Indonesia pada tahun ini bisa saja mengalami koreksi. Penyebabnya adalah nilai tukar rupiah yang belum membaik terhadap dolar AS. Di sisi lain, perekonomian dunia cenderung mengalami pelambatan.
Hal itu sedikit banyaknya akan memengaruhi kinerja pelaku usaha di Indonesia. Itulah sebabnya, Mukiat mengaku belum dapat dipastikan berapa banyak model kendaraan bermesin 3.000 cc yang akan masuk ke pasar domestik. Pasalnya, sejumlah ATPM dan produsen masih dalam fase pengujian respons pasar atau minat konsumen atas produk tersebut. Kebutuhan pasar mobil bermesin 3.000 cc dipenuhi melalui importasi dalam bentuk utuh atau completely build up (CBU).
Ini karena pasarnya sangat kecil. Sehingga harganya sangat dipengaruhi oleh kekuatan nilai tukar rupiah terhadap USD. Sementara dari sisi regulasi, kenaikan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dari 75% menjadi 125% pada tahun lalu. Memaksa produsen atau agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil mewah menaikkan harga jualnya.
Sehingga membuat calon konsumen harus merogoh kantongnya lebih dalam lagi. Gunamenaikkanminat konsumen, menurut dia, sejumlah produsen dan ATPM mobil mewah akan melancarkan berbagai strategi. Diantaranya semakingencarmelakukan promosi dengan cara menyelenggarakan touring dan off road. Bersama komunitas pengguna mobil besar serta menyelenggarakan pameran-pameran.
Mobil mewah sendiri memiliki beberapa kriteria. Jika merujuk pada pengenaan penjualan barang mewah (PPnBM) yang dikeluarkan pemerintah. Mobil mewah memiliki kategori sedan dan station wagon dengan mesin lebih dari 3.000 sentimeter kubik (cc) dan motor bakar nyala kompresi berkapasitas lebih dari 2.500 cc.. “Sekarang harga mobil 3.000 cc sekitar Rp2,5 miliar,” jelas dia.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, riset kualitatif yang dilakukan Inventure menunjukkan di 2015 terdapat beberapa perubahan yang berpotensi menjadi kerikil tajam bagi industri automotif. Di antaranya adalah kinerja nilai tukar rupiah terhadap USD hingga kenaikan tarif PPnBM. Namun dia memperkirakan, minat konsumen terhadap mobil masih besar.
Meningkatnya jumlah kelas menengah dan atas di Indonesia, lanjut Yuswo, semakin mendorong penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Hasil dari riset kualitatif yang dilakukan tim Inventure terhadap konsumen kelas menengah atas pembeli dan pemilik mobil memperlihatkan beberapa perubahan perilaku konsumen automotif di Indonesia.
Menurut dia, perubahan perilaku konsumen automotif yang nampak terlihat adalah jangka waktu kepemilikan mobilmobil semakin sedikit. Jika dulu orang bertahan dengan mobil yang sama lebih dari 5 tahun, sekarang rata-rata orang sudah mengganti mobilnya selama 3-5 tahun. Biasanya terkait dengan alasan kebosanan dengan model/fitur mobil yang sebelumnya, kekecewaan dengan performa mobil sebelumnya.
Juga karena mobil lamanya sudah memasuki tahun depresiasi nilai. Sehingga jika terus dipertahankan malah akan menambah pengeluaran di biaya peremajaan mobil tersebut. “Konsumen yang cepat gonta-ganti mobil dalam kurun waktukurangdari 5tahun. Biasanya adalah tipe konsumen yang aktif mencari perkembangan atau tren mobil terbaru, memiliki penghasilan tinggi,” kata Yuswo.
Fenomena lainnya adalah kondisi di mana pamer mobil keren menjadi salah satu gaya hidup. Mobil yang dimiliki menjadi simbol status bagi pemiliknya. Pamer mobil ini terlihat dari banyaknya foto selfie yang diambil bersama mobilnya. Konsumen automotif yang berduit banyak akan semakin bangga jika mobilnya terlihat canggih dan menarik. ?
(Hermansah)
Meski diprediksi penjualan mobil mewah akan terkoreksi, karena gengsi yang tinggi minat memiliki mobil di atas 3.000 cc tetap akan tinggi.
Serangkaian promosi dan jadwal turing akan menjadi cara jitu menggenjot penjualan mobil mewah di tengah perlambatan ekonomi. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, populasi mobil mewah di Indonesia relatif sedikit, yakni di bawah 1% dari total mobil yang dijual. Ini karena harga mobil mewah sangat tinggi sehingga tidak semua kalangan bisa memilikinya.
“Permintaan pada tahun ini masih ada. Tapi pertumbuhannya relatif stagnan,” kata dia saat dihubungi akhir pekan lalu. Bahkan, lanjut dia, penjualan mobil mewah di Indonesia pada tahun ini bisa saja mengalami koreksi. Penyebabnya adalah nilai tukar rupiah yang belum membaik terhadap dolar AS. Di sisi lain, perekonomian dunia cenderung mengalami pelambatan.
Hal itu sedikit banyaknya akan memengaruhi kinerja pelaku usaha di Indonesia. Itulah sebabnya, Mukiat mengaku belum dapat dipastikan berapa banyak model kendaraan bermesin 3.000 cc yang akan masuk ke pasar domestik. Pasalnya, sejumlah ATPM dan produsen masih dalam fase pengujian respons pasar atau minat konsumen atas produk tersebut. Kebutuhan pasar mobil bermesin 3.000 cc dipenuhi melalui importasi dalam bentuk utuh atau completely build up (CBU).
Ini karena pasarnya sangat kecil. Sehingga harganya sangat dipengaruhi oleh kekuatan nilai tukar rupiah terhadap USD. Sementara dari sisi regulasi, kenaikan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dari 75% menjadi 125% pada tahun lalu. Memaksa produsen atau agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil mewah menaikkan harga jualnya.
Sehingga membuat calon konsumen harus merogoh kantongnya lebih dalam lagi. Gunamenaikkanminat konsumen, menurut dia, sejumlah produsen dan ATPM mobil mewah akan melancarkan berbagai strategi. Diantaranya semakingencarmelakukan promosi dengan cara menyelenggarakan touring dan off road. Bersama komunitas pengguna mobil besar serta menyelenggarakan pameran-pameran.
Mobil mewah sendiri memiliki beberapa kriteria. Jika merujuk pada pengenaan penjualan barang mewah (PPnBM) yang dikeluarkan pemerintah. Mobil mewah memiliki kategori sedan dan station wagon dengan mesin lebih dari 3.000 sentimeter kubik (cc) dan motor bakar nyala kompresi berkapasitas lebih dari 2.500 cc.. “Sekarang harga mobil 3.000 cc sekitar Rp2,5 miliar,” jelas dia.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, riset kualitatif yang dilakukan Inventure menunjukkan di 2015 terdapat beberapa perubahan yang berpotensi menjadi kerikil tajam bagi industri automotif. Di antaranya adalah kinerja nilai tukar rupiah terhadap USD hingga kenaikan tarif PPnBM. Namun dia memperkirakan, minat konsumen terhadap mobil masih besar.
Meningkatnya jumlah kelas menengah dan atas di Indonesia, lanjut Yuswo, semakin mendorong penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Hasil dari riset kualitatif yang dilakukan tim Inventure terhadap konsumen kelas menengah atas pembeli dan pemilik mobil memperlihatkan beberapa perubahan perilaku konsumen automotif di Indonesia.
Menurut dia, perubahan perilaku konsumen automotif yang nampak terlihat adalah jangka waktu kepemilikan mobilmobil semakin sedikit. Jika dulu orang bertahan dengan mobil yang sama lebih dari 5 tahun, sekarang rata-rata orang sudah mengganti mobilnya selama 3-5 tahun. Biasanya terkait dengan alasan kebosanan dengan model/fitur mobil yang sebelumnya, kekecewaan dengan performa mobil sebelumnya.
Juga karena mobil lamanya sudah memasuki tahun depresiasi nilai. Sehingga jika terus dipertahankan malah akan menambah pengeluaran di biaya peremajaan mobil tersebut. “Konsumen yang cepat gonta-ganti mobil dalam kurun waktukurangdari 5tahun. Biasanya adalah tipe konsumen yang aktif mencari perkembangan atau tren mobil terbaru, memiliki penghasilan tinggi,” kata Yuswo.
Fenomena lainnya adalah kondisi di mana pamer mobil keren menjadi salah satu gaya hidup. Mobil yang dimiliki menjadi simbol status bagi pemiliknya. Pamer mobil ini terlihat dari banyaknya foto selfie yang diambil bersama mobilnya. Konsumen automotif yang berduit banyak akan semakin bangga jika mobilnya terlihat canggih dan menarik. ?
(Hermansah)
(bhr)