Terima Kasih Tim SAR

Rabu, 31 Desember 2014 - 09:16 WIB
Terima Kasih Tim SAR
Terima Kasih Tim SAR
A A A
Setelah tiga hari dilakukan pencarian pascahilang kontak, akhirnya pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di laut Jawa sekitar 100 mil sebelah tenggara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Kita patut mengucapkan terima kasih kepada tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari Basarnas, tiga matra TNI, Polri, sukarelawan, negara-negara tetangga, hingga nelayan serta masyarakat yang dengan tulus memberikan informasi. Tentu duka mendalam juga mesti disampaikan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat jenis Airbus A320-200.

Kerja keras tim SAR gabungan patut mendapat apresiasi karena dengan ditemukannya lokasi jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura tersebut memberikan kepastian kepada semua pihak. Dengan temuan ini, pihak AirAsia bisa melakukan langkah-langkah lanjutan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Keluarga korban, meski mengalami shock, namun bisa mengetahui nasib para kerabatnya.

Bagi tim pencari juga bisa melakukan langkah-langkah lanjutan dengan bisa mencari penyebab insiden ini. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan pun memberikan apresiasi kepada tim SAR gabungan yang dengan cepat bisa menemukan posisi jatuhnya pesawat AirAsia. Bahkan, Amerika Serikat mengakui, tim SAR gabungan Indonesia adalah yang terbaik di kawasan Asia. Selain itu, keterbukaan informasi tentang insiden ini juga membuat semua pihak ”angkat topi”.

Keterbukaan dan kecepatan informasi ini membuat semua pihak merasa dimanusiakan sehingga mendapat informasi yang utuh. Indonesia memang dianugerahi alam yang luar biasa. Kesuburan dan potensi sumber daya alam di Indonesia adalah yang terkaya di dunia. Namun di sisi lain, alam Indonesia juga lebih rentan dengan bencana ataupun insiden-insiden lainnya.

Indonesia memiliki ratusan gunung berapi. Indonesia juga kawasan yang dilewati cincin api bumi yang rentan terhadap gempa bumi. Garis pantai terpanjang kedua di dunia yang membuat Indonesia rentan dengan bencana tsunami. Bahkan bencana tsunami terbesar di abad ini, terjadi 10 tahun lalu di kawasan Aceh. Dengan kondisi alam tersebut, wajar jika Indonesia memiliki tim SAR yang tangguh.

Baik Basarnas yang di-back up TNI, Polri maupun sukarelawan mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk mengatasi kondisi bencana atau musibah. Kemampuan personel ini juga harus diikuti dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai karena memang negara ini sangat rentan dengan bencana.

Sudah selayaknya pemerintah memikirkan hal ini dengan memberikan perhatian lebih kepada tim SAR Indonesia. Indonesia harus mempunyai tim SAR spesialis di laut. Indonesia harus mempunyai tim SAR untuk bencana gempa. Indonesia harus mempunyai tim SAR khusus untuk letusan gunung berapi.

Indonesia harus mempunyai tim SAR khusus untuk musibah tanah longsor. Indonesia harus mempunyai tim SAR khusus untuk tsunami. Dan Indonesia harus mempunyai perlengkapan dan peralatan SAR yang canggih untuk membantu personel melakukan tugasnya. Tentu kita semua tidak menginginkan bencana terus menyapa Indonesia.

Namun dengan kondisi alam yang dimiliki, Indonesia sudah sepatutnya memiliki tim SAR yang tangguh. Sebuah tim SAR yang bisa bergerak lebih cepat dan taktis untuk mengatasi atau bahkan mencegah terjadi bencana dan insiden. Beberapa pengalaman bencana harus bisa menjadi pelajaran bagi bangsa ini untuk waspada dengan melakukan tindakan-tindakan preventif maupun tim penyelamat yang tangguh.

Sekali lagi, terima kasih kepada tim SAR gabungan dan duka mendalam kepada para keluarga korban. Masih ada pekerjaan bagi tim SAR gabungan untuk menemukan badan pesawat dan mencari tahu penyebab insiden ini. Tentu kita kembali berharap pada tim SAR gabungan bisa melakukan dengan baik sehingga bisa mencari penyebab insiden ini.

Kita berharap, dengan insiden-insiden seperti ini membuat bangsa ini semakin sadar untuk bertindak lebih waspada guna menghindari musibah. Jikapun musibah datang pun, kita bisa mengatasi dengan baik karena alam memang sulit diprediksi.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8170 seconds (0.1#10.140)