Surabaya Berencana Bangun Tanggul di Kali Lamong

Selasa, 23 Desember 2014 - 13:09 WIB
Surabaya Berencana Bangun Tanggul di Kali Lamong
Surabaya Berencana Bangun Tanggul di Kali Lamong
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membangun tanggul di sekitar Kali Lamong guna mengantisipasi banjir. Saat ini kawasan pemukiman yang ada di sekitar sungai itu sudah langganan banjir.

Jika tanggul tidak segera dibangun, Surabaya akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan. Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan, pembangunan tanggul ini yang paling memungkinkan dilakukan. Pasalnya, kalau untuk pengerukan sangat tidak mungkin. Ini karena sungai yang menjadi pemisah wilayah Surabaya dan Gresik ini merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

“Kalau bisa nanti yang dibangun tanggul (di sungai Kali Lamong). Saat ini masih akan koordinasikan. Di sekitar Kali Lamong itu sudah menjadi langganan banjir,” ujarnya seusai rapat paripurna kemarin di gedung DPRD Kota Surabaya. Selain berencana membangun tanggul, antisipasi lain guna mengantisipasi banjir adalah tempat pengungsian. Saat ini Pemkot Surabaya sudah menyiapkan lokasi bagi warga terdampak banjir.

Tempat ini akan menggunakan bangunan-bangunan milik pemerintah yang tersebar di seluruh Surabaya baik Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, maupun Surabaya Selatan. Tentunya bangunan yang digunakan sebagai tempat pengungsian ini harus bebas dari banjir.

“Antisipasi banjir harus secepatnya kami lakukan mengingat saat ini masih pembukaan musim hujan. Baru pembukaan saja sudah banjir, apalagi pada saat puncak musim hujan,” ujarnya. Wisnu menambahkan, untuk memperlancar saluran air pihaknya juga akan membuka sodetan-sodetan baru sehingga aliran air akan bisa mengalir dengan maksimal.

Surabaya juga akan mengoptimalkan fungsi dari rumah pompa. Pompapompa yang ada akan dicek lagi untuk mengetahui masih berfungsi atau tidak. “Kami juga akan evaluasi kinerja dinas PU (pekerjaan umum). Karena saya menduga banjir di Surabaya beberapa hari lalu dikarenakan kinerja dinas PU tidak maksimal. Banyak proyek PU seperti box culvert yang tidak selesai sesuai target. Mungkin banjir ini sebagai kado akhir tahun bagi warga Surabaya,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Achmad Zakaria mendesak Pemkot Surabaya segera membentuk BadanPenanggulanganBencana Daerah (BPBD). Saat ini keberadaan Satkorlak masih belum maksimal dalam penanganan bencana. Ketika BPBD sudah dibentuk, penanganan dan antisipasi bencana di Surabaya akan bisa lebih baik.

Ini karena badan yang secara khusus menangani masalah itu. “Saat ini, Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) Kota Surabaya sekitar Rp1,9 triliun. Ini uang nganggur, mau diapakan? Jika untuk membiayai BPBD kan bisa lebih bermanfaat,” katanya.

Lukman hakim
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6316 seconds (0.1#10.140)